Jum'at, 2 Muharram 1447 / 27 Juni 2025
Search for:
  • Beranda
  • Berita
    NasionalInternasionalFeature
  • Artikel
    AnalisaKolomOpini
  • Khazanah
    IslamasterIslamophobiaKomunitasMuallafPesantrenHikmah
  • Syariah
    AqidahEkonomiFiqhAkhlaqSiyasah
  • Jejak Islam
    Jejak Islam BangsaJejak Islam Dunia
  • Muslimah
  • Keluarga
  • Jurnalislam TV
  • InfoGrafik

Berita Terkini

Membaik, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir Dikembalikan ke Gunung Sindur

02 Nov 2017 11:04:42
Membaik, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir Dikembalikan ke Gunung Sindur

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta selama sepuluh hari, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir pada Senin (30/10/2017) malam dikembalikan ke Lapas Gunung Sindur Bogor.

“Alhamdulillah setelah mendapat perawatan intensif di RS kesehatan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir meningkat cukup bagus dan bengkak di kaki sudah berkurang, kira-kira tinggal 30%,” kata putra bungsu Ustadz Abu, Ustadz Abdul Rochim Ba’asyir kepada Jurnalislam.com, Kamis (2/11/2017).

Ustadz Iim, sapaannya, menjelaskan pembengkakan pada kaki Ustadz Abu Bakar Ba’asyir disebabkan oleh peredaran darah yang terganggu. Jika dibiarkan, kata dia, dapat menyebabkan pembekuan dan dapat merusak saraf-saraf yang lainnya.

“Nah pengendapan darah itu kalau dibiarkan akan merusak saraf-saraf yang lain, sehingga kalau saraf-saraf itu rusak, naudzubillah resikonya bisa sampai diamputasi. Begitu keterangan dokter,” terang Ustadz Iim.

Baca juga: Kesehatannya Menurun, Ustadz Abu Bakar Ba’ayir Dirawat di RSCM

“Kemudian, beliau juga ada keluhan di lutut yang disebabkan oleh pengapuran. Itulah yang dilakukan tim dokter kemarin,” tambahnya.

Ustadz Abu Bakar Ba’asyir mendapat perawatan tim Dokter RSCM. Foto: Dokumentasi Keluarga

Ustadz Abu ditemani keluarga dan tim kesehatan dari Mer-C, tiba di Lapas Gunung Sindur pada pukul 23.00 WIB dengan pengawalan dari Densus88. Proses pengembalian yang dilakukan pada malam hari untuk menghindari kemacetan.

“Sengaja kita meminta prosesnya malam untuk menghindari terlalu lama duduk, karena kalau siang kan jakarta padat. Alhamdulillah dalam perjalanan dari RS ke Lapas juga lancar, dengan pengawalan dari Densus 88 dari Mer-C dan keluarga. Saya sendiri bersama dengan beliau di dalam mobil yang dikawal dua orang dari Densus 88,” paparnya.

Ustadz Iim berharap, kedepannya proses pemeriksaan kesehatan Ustadz Abu tidak mendapat kendala teknis seperti yang sudah lalu.

“Kita berharap supaya tidak terjadi lagi seperti kemarin, surat izin pemeriksaan kesehatan yang diajukan MerC dan TPM itu hampir sebulan lebih baru keluar,” pungkasnya.

Untuk itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan BNPT dan pihak terkait agar proses perawatan Ustadz Abu dapat berjalan dengan baik.

Kategori : Nasional

Tags : Abdul Rochim Ba’asyir abu bakar ba'asyir bnpt densus 88 kondisi ustadz abu bakar baasyir lapas gunung sindur rscm

CIA Rilis Dokumen dan Video Milik Syeikh Usamah yang Dicuri saat Serangan 2011

02 Nov 2017 09:32:52
CIA Rilis Dokumen dan Video Milik Syeikh Usamah yang Dicuri saat Serangan 2011

WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Badan Intelijen Pusat pada hari Rabu (1/11/2017) merilis sebuah arsip besar berisi dokumen dan video yang dicuri dalam serangan AS 2011 di sebuah kompleks Pakistan yang membunuh pemimpin al Qaeda Syeikh Usamah bin Laden, lansir Middle East Eye.

Periset dari sebuah lembaga think tank Washington yang sebelumnya memiliki akses ke dokumen yang baru dideklasifikasi itu mengatakan bahwa video tersebut termasuk video pernikahan dan catatan harian Syeikh bin Laden yang ditinggalkan oleh jihadis kelahiran Saudi itu.

“Rilisan hari ini … memberi kesempatan kepada rakyat Amerika untuk mendapatkan informasi lebih jauh mengenai rencana dan cara kerja organisasi ini,” kata direktur CIA Mike Pompeo.

CIA telah memasukkan 470.000 file tambahan yang dicuri pada bulan Mei 2011 ketika Angkatan Laut AS SEAL meledakkan kompleks Abbottabad dan membunuh pemimpin tandzim global al-Qaeda.

Menurut Thomas Joscelyn dan Bill Roggio, ilmuwan dari Foundation for Defense of Democracies yang diizinkan untuk mempelajari hasilnya sebelum dipublikasikan, memberikan wawasan baru.

“Dokumen-dokumen ini akan membantu kita mengisi kekosongan yang masih ada mengenai kepemimpinan Al Qaeda,” kata Roggio.

Dokumen-dokumen ini termasuk jurnal pribadi bin Laden dan 18.000 file dokumen, sekitar 79.000 file audio dan gambar dan lebih dari 10.000 file video, kata CIA.

Putra Syeikh Usamah: Al Qaeda telah Berkembang Pesat Meskipun Hadapi Perang 15 Tahun

Dimasukkannya video pernikahan Hamza Bin Laden, misalnya, memberi informasi kepada publik tentang anak kesayangan bin Laden sebagai orang dewasa.

CIA mengatakan bahwa materi tersebut, seperti yang dirilis di masa lalu, memberikan wawasan tentang asal-usul perbedaan antara al-Qaeda dan kelompok Islamic State (IS), koordinasi di dalam al-Qaeda dan sekutu-sekutunya, dan masalah yang dihadapi al-Qaeda pada saat syahidnya Syeikh Usamah.

Materi yang dirilis pada hari Rabu itu diposkan secara online dalam bahasa Arab aslinya.

Ini adalah tahap keempat yang dipublikasikan oleh pemerintah AS sejak Mei 2015 dari materi yang diambil dari kompleks berdinding dimana bin Laden dan keluarganya tinggal.

Materi yang masih belum dirilis ditahan karena bisa membahayakan keamanan nasional, atau kosong, rusak atau merupakan sebuah duplikat, atau dilindungi oleh hak cipta, kata sebuah pernyataan CIA.

Kategori : Internasional

Tags : Al Qaeda AS CIA Syeikh Usamah Bin Laden

Salah Bicara, Jenderal AS ini Katakan Jumlah Pasukan Sebenarnya di Suriah

02 Nov 2017 08:53:15
Salah Bicara, Jenderal AS ini Katakan Jumlah Pasukan Sebenarnya di Suriah

WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Seorang komandan militer AS senior pada hari Selasa (31/10/2017) salah bicara ketika mengungkapkan jumlah tentara Amerika di Suriah, yang menyoroti ketidakpastian mengenai berapa banyak tentara Amerika yang ada di sana.

Saat briefing reporter di Pentagon, Mayjen James Jarrard pada awalnya menyebutkan jumlah pasukan AS di lapangan di Suriah sebanyak 4.000, sebuah angka yang jauh lebih besar daripada jumlah resmi 503.

Jarrard, yang mengepalai gugus tugas khusus pimpinan AS dalam perang melawan kelompok militan, menyebutkan angka tak terduga saat konferensi video dengan wartawan berbasis Pentagon.

Amerika Serikat Ketakutan jika Hayat Tahrir al Sham Mendominasi Provinsi Idlib

“Ada sedikit di atas 4.000 pasukan AS di Suriah saat ini yang mendukung usaha … melawan IS, dan mendukung SDF [Pasukan Demokratik Suriah],” katanya menanggapi sebuah pertanyaan mengenai jumlah pasukan AS di wilayah tersebut.

Ketika diminta untuk menegaskan angka 4.000, Jarrard tampaknya tertangkap basah dan mengklaim bahwa dia “salah bicara”.

“Saya minta maaf, saya salah bicara, ada sekitar 500 tentara di Suriah,” katanya.

Taliban: Helikopter Tempur Chinook Amerika Ditembak Jatuh di Begama, Puluhan Tewas

Pernyataan ini mengingatkan akan situasi di Afghanistan, di mana masyarakat baru saja mengetahui bahwa jumlah total pasukan di sana lebih besar daripada 8.400 yang biasanya dipublikasikan oleh Pentagon.

Berbicara kepada Anadolu Agency, Rabu (1/11/2017) juru bicara Pentagon Eric Pahon mengklaim bahwa jumlah 4.000 itu “benar-benar salah”, dengan mengatakan bahwa dia melihat angka tersebut, dan jumlah “sangat kurang” daripada yang dikatakan Jarrard.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa AS memiliki jumlah personil di Suriah jauh lebih banyak daripada yang diungkapkan secara resmi. Pentagon mengakui bahwa perputaran pasukan yang digunakan untuk operasi sementara tertentu tidak termasuk dalam jumlah yang diungkapkan di depan umum.

AS Kirim Mortir, Tank, Senapan Mesin dan Amunisi ke SDF

AS telah mendukung PKK / PYD atas nama SDF, yang dianggap oleh Ankara sebagai cabang Suriah dari organisasi teror PKK yang telah berperang lebih dari 30 tahun melawan negara Turki.

Dukungan Amerika untuk kelompok teror tersebut telah lama menjengkelkan Ankara karena Washington memandang SDF sebagai “mitra terpercaya” dalam pertempurannya melawan IS dan terus menyediakan senjata dan peralatan tempur walaupun ada keberatan keras oleh Turki.

Kategori : Internasional

Tags : Konflik Suriah

Perundingan Astana: Oposisi Suriah Tolak Seruan Rusia untuk Kongres di Laut Hitam

02 Nov 2017 07:43:28
Perundingan Astana: Oposisi Suriah Tolak Seruan Rusia untuk Kongres di Laut Hitam

ASTANA (Jurnalislam.com) – Oposisi Suriah yang menghadiri putaran terakhir perundingan damai di Astana menolak seruan Rusia untuk sebuah kongres di kota resor Sochi di Laut Hitam.

“Kongres Suriah dalam Dialog Nasional” yang diusulkan oleh Moskow selama perundingan dua hari di ibukota Kazakhstan tersebut diharapkan dapat membahas rekonsiliasi antara semua partai yang bertikai, reformasi politik dan membahas konstitusi baru Suriah yang diusulkan, lansir Aljazeera Rabu (1/11/2017).

“Ini adalah tipuan Rusia,” kata Fateh Hassoun yang memimpin delegasi militer oposisi Suriah ke putaran ke-7 perundingan Astana untuk mengakhiri perang Suriah enam tahun.

“Kami tidak mempercayai orang-orang Rusia karena mereka adalah bagian dari perang dan mereka bertempur atas nama rezim di lapangan,” tambahnya.

Pembicaraan Astana dihadiri oleh oposisi Suriah, rezim Suriah, Turki, Iran dan Rusia untuk membahas pelaksanaan kesepakatan masa lalu.

Gagal Capai Kesepakatan, Begini Laporan Perundingan Suriah ke-7 di Astana

Delegasi Rusia mengatakan bahwa konferensi tersebut akan diadakan pada tanggal 18 bulan ini dan dapat diadakan di pangkalan militer Rusia Hmeimim di Latakia atau di Sochi.

Namun oposisi Suriah melaporkan Moskow mencoba mengalihkan dan akhirnya mengendalikan proses perdamaian di Suriah dengan menggeser tempat-tempat dari Jenewa dan Astana ke proses Hmeimim-Sochi yang dikuasai Rusia.

Pemimpin oposisi Suriah Mohamad Alloush mengatakan bahwa konferensi yang diusulkan akan serupa dengan dialog antara rezim dan pihak mereka sendiri.

Ahmad Ramadan, juru bicara Koalisi Nasional Suriah, salah satu kelompok oposisi utama Suriah yang berpartisipasi dalam perundingan tersebut, mengatakan bahwa Koalisi tidak akan berpartisipasi dalam negosiasi apapun dengan rezim di luar Jenewa atau tanpa sponsor PBB.

Perundingan di Astana bagaimanapun, membuat beberapa kemajuan dalam hal membuat Rusia berkomitmen untuk mempertahankan dan memperluas zona de-eskalasi. Oposisi telah bekerja untuk memperkuat kesepakatan mengenai zona de-eskalasi di provinsi Idlib dan di dan sekitar Damaskus.

Namun, isu pertukaran tahanan antara rezim dan oposisi tetap menjadi titik akhir dalam pembicaraan tersebut.

Pihak oposisi berpendapat bahwa mereka berhasil memajukan masalah ini dengan bantuan pemerintah Kazakhstan, delegasi Amerika dan Prancis, namun delegasi Iran menolaknya.

“Iran telah mengelak dan berusaha menghalangi kesepakatan selama perundingan di Astana,” Ayman al-Asemi, anggota dewan militer Pasukan Pembebasan Suriah, mengatakan kepada Al Jazeera.

“Iran berupaya mencegah penyelidikan di masa depan mengenai peran mereka dalam kejahatan perang di Suriah,” tambahnya.

Ahmad Kamel, seorang wartawan Suriah yang berbasis di Prancis dan juga seorang pendukung oposisi, mengatakan bahwa Rusia menginginkan penyerahan sepenuhnya dari oposisi Suriah.

“Mereka praktis mengemas ulang rezim Baath yang sama dengan Presiden Bashar al-Assad,” katanya.

“Yang kami maksudkan adalah kontrol total 100 persen rezim lama yang sama dan tidak fleksibel. Ini akan menjadi pengkhianatan terhadap ratusan dan ribuan korban yang kehilangan nyawa dan rumah mereka.”

Kategori : Internasional

Tags : Astana Konferensi Astana

Parlemen Inggris: Intervensi Militer Myanmar atas Muslim Rohingya Semakin Meningkat

02 Nov 2017 07:15:41
Parlemen Inggris: Intervensi Militer Myanmar atas Muslim Rohingya Semakin Meningkat

LONDON (Jurnalislam.com) – Penindasan dan intervensi oleh militer Myanmar terhadap Muslim Rohingya semakin meningkat karena masyarakat internasional tetap diam, sebuah panel di parlemen Inggris mengatakan pada hari Selasa, lansir Anadolu Agency Rabu (1/11/2017).

Berbicara pada sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh Union of the European Turkey Democrats (UETD), Mark Farmaner, direktur Kampanye Burma Inggris, mengatakan ribuan anak kehilangan nyawa mereka karena bantuan ke Negara Bagian Rakhine dibatasi.

Acara “Pembersihan Etnis Tersembunyi: Muslim Rohingya” diselenggarakan di House of Lords oleh Lord Nazir Ahmed dan juga dihadiri oleh anggota parlemen Ziya Altunyaldiz dari Partai AK, yang berkuasa di Turki saat ini.

Senator AS: Ribuan Anak Dibantai dan Ribuan Wanita Diperkosa di Rohingya, Donald Trump Bisu

Farmaner mengatakan ribuan orang tinggal di kamp-kamp kumuh yang hampir tidak memiliki akses terhadap perawatan kesehatan. Dengan memberikan contoh beberapa insiden mengerikan yang terjadi selama genosida melawan minoritas Muslim di wilayah tersebut sejak 25 Agustus, Farmaner menggarisbawahi bahwa mayoritas umat Buddha menindas kelompok minoritas lainnya selama beberapa dekade.

“Situasi saat ini di Burma adalah kegagalan sistematis masyarakat internasional untuk melindungi Muslim Rohingya,” katanya.

Lord Ahmed mengatakan bahwa dia mengunjungi Arakan bersama beberapa relawan dan melihat anak-anak Muslim di sana tinggal dalam kondisi sangat mengerikan. Dia menggarisbawahi bahwa Turki telah menyediakan banyak bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut sejak hari-hari awal operasi militer yang menargetkan warga sipil Muslim.

Deplu AS Tolak Pembantaian Muslim Rohingya sebagai Pembersihan Etnis, Ini Alasannya

“Bulan Sabit Merah Turki ada di sana saat saya mengunjungi kawasan ini,” katanya.

“Saya melihat seorang wanita dengan lengan yang patah sangat parah. Dia mengatakan kepada saya bahwa militer Burma telah mematahkan lengannya. Ada ribuan cerita seperti itu.”

Altunyaldiz memberi penjelasan tentang bantuan Turki kepada Muslim Rohingya dan mengatakan Turki akan selalu bersama mereka.

Dia mengatakan bahwa masyarakat internasional telah mencapai konsensus untuk mengakhiri kekerasan sesegera mungkin.

“Situasi saat ini di Burma harus menjadi perhatian seluruh masyarakat internasional dan juga bagi umat manusia,” kata Altunyaldiz.

PBB mengatakan sekitar 607.000 Muslim Muslim Rohingya telah menyeberang dari Myanmar ke Bangladesh sejak 25 Agustus.

Berjanji Sumbangkan $ 50 Juta ke Rohingya, PBB: Turki Negara Donor yang Dermawan di Dunia

“Meskipun jumlah pendatang baru sekarang melambat, orang-orang terus berdatangan di permukiman darurat Cox’s Bazar setiap hari, sehingga jumlah penduduk Rohingya di distrik tersebut menjadi lebih dari 820.000,” Joel Millman, juru bicara Badan Internasional untuk Migrasi PBB, mengatakan pada sebuah konferensi pers di PBB di Jenewa pada hari Selasa.

Para pengungsi tersebut melarikan diri dari sebuah tindakan keras militer di mana pasukan Budha Myanmar dan gerombolan Buddha membunuh pria, wanita dan anak-anak, menjarah rumah dan membakar desa Rohingya.

Muslim Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai kelompok etnis yang paling teraniaya di dunia, telah menghadapi ketakutan yang meningkat sejak ratusan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada tahun 2012.

Inilah Laporan Terbaru PBB Tentang Serangan Brutal Buddhis Myanmar pada Muslim Rohingya

PBB telah mendokumentasikan perkosaan massal, pembunuhan, penyiksaan – termasuk pembunuhan bayi dan anak kecil – mutilasi, pemukulan brutal dan penghilangan yang dilakukan oleh petugas keamanan.

Dalam sebuah laporan, penyidik ​​PBB mengatakan bahwa pelanggaran tersebut dianggap sebagai kejahatan berat terhadap manusia.

Kategori : Internasional

Tags : Muslim myanmar muslim rohingya myanmar

29 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara Koalisi Arab di Pasar Saada

02 Nov 2017 06:42:21
29 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara Koalisi Arab di Pasar Saada

YAMAN (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 29 warga sipil Yaman terbunuh setelah serangan udara pimpinan Saudi “menghancurkan” sebuah pasar yang sibuk di utara Yaman, kata saksi dan media pemberontak.

Penduduk setempat mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan tersebut menargetkan pasar Alaf di provinsi utara Saada sesaat setelah tengah malam pada hari Rabu (1/11/2017), menewaskan 29 orang dan melukai sedikitnya sembilan lainnya saat mereka tidur.

Petugas penyelamat terus mencari tujuh orang yang hilang sampai larut malam, namun video dari tempat kejadian menunjukkan daerah itu benar-benar hancur oleh serangan tersebut dengan api yang masih menyala dari tiang-tiang toko yang hangus.

Mayat para korban, wajah mereka banyak yang tidak dapat dikenali, diletakkan di atas kantong tubuh putih untuk diidentifikasi keluarga di halaman rumah sakit.

Al Masirah, sebuah saluran TV yang dikelola milisi Syiah Houthi – pemberontak yang menguasai provinsi Saada, ibu kota Sanaa, serta bagian lain dari Yaman tengah – memastikan jumlah korban tewas.

Abdulrahman, yang menolak memberitahukan nama keluarganya, mengatakan bahwa tidak ada pasukan Houthi di daerah tersebut saat serangan terjadi.

Bunuh Ratusan Anak-anak Yaman, PBB Masukan Pasukan Koalisi Arab ke Daftar Hitam

“Serangan udara benar-benar menghancurkan pasar,” katanya kepada Al Jazeera.

“Karena serangan udara berulang dan tembakan mortir dari perbatasan Saudi, banyak pekerja Yaman terpaksa tidur di pertokoan mereka karena terlalu berbahaya untuk berada di jalan pada malam hari.

“Apa pun yang bergerak terancam dibom,” tambahnya. “Tidak ada tempat aman dari para penjahat ini.”

Seorang juru bicara koalisi pimpinan Saudi tidak menanggapi permintaan Al Jazeera untuk memberikan komentar.

Saada, yang merupakan salah satu kubu Syiah Houthi, telah berulang kali ditargetkan oleh serangan pemboman udara yang dipimpin oleh Saudi sejak sebuah koalisi negara-negara Arab bergabung dalam perang tersebut pada bulan Maret 2015.

“Kami sangat sedih mendengar laporan yang dikeluarkan dari Saada hari ini dan mitra PBB kami sedang memverifikasi kejadian tersebut,” kata Shabia Mantoo, seorang juru bicara badan pengungsi PBB di Yaman (UNHCR), kepada Al Jazeera.

“Dengan konflik yang terus berlanjut di Yaman, kita menyaksikan meningkatnya permusuhan, kebutuhan kemanusiaan menumpuk dan warga sipil menanggung beban.”

Perang Arab Saudi di Yaman adalah ‘Sebuah Kegagalan Strategis’

Perang di Yaman, dimulai pada tahun 2014 setelah Syiah Houthi menguasai Sanaa dan mulai mendorong ke selatan menuju kota terbesar ketiga di negara itu, Aden.

Khawatir dengan bangkitnya Houthi, yang diyakini didukung oleh saingan regional Iran, Arab Saudi dan sebuah koalisi negara-negara Arab Sunni meluncurkan sebuah intervensi pada tahun 2015 dalam bentuk serangan udara besar untuk mempertahankan pemerintahan Presiden Adb-Rabbu Mansour Hadi.

Menurut PBB, jumlah serangan udara per bulan sekarang tiga kali lebih tinggi dari tahun lalu, dan laporan bulanan bentrokan bersenjata meningkat 50 persen.

Lebih dari 10.000 orang terbunuh dan sedikitnya 40.000 terluka, kebanyakan akibat serangan udara yang dipimpin oleh Saudi.

Serangan udara yang dipimpin Saudi dan blokade darat, udara dan laut telah menciptakan bencana kemanusiaan. Kolera terus meningkat dan hampir 70 persen penduduknya bergantung pada bantuan.

“Solusi politik yang damai diperlukan lebih dari sebelumnya untuk melindungi kehidupan sipil dan untuk mengurangi penderitaan,” kata Mantoo.

Kategori : Internasional

Tags : perang yaman

Inilah Kabar Terakhir Pengungsi Muslim Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh

01 Nov 2017 08:45:56
Inilah Kabar Terakhir Pengungsi Muslim Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh

JENEWA (Jurnalislam.com) – Sekitar 607.000 Muslim Rohingya telah menyeberang dari Myanmar ke Bangladesh sejak 25 Agustus, PBB mengatakan pada hari Selasa (31/10/2017).

“Meskipun jumlah pendatang baru sekarang melambat, orang-orang terus berdatangan di permukiman darurat Cox’s Bazar setiap hari, sehingga jumlah penduduk Rohingya di distrik tersebut menjadi lebih dari 820.000,” Joel Millman, juru bicara Badan Internasional untuk Migrasi PBB (International Agency for Migration-IOM) mengatakan dalam sebuah konferensi pers di PBB di Jenewa pada hari Selasa.

“Permukiman menjadi sangat padat dan penuh sesak dan kebutuhan sumber air minum bersih dan sanitasi dasar sangat besar. Setelah berjalan berhari-hari tanpa air dan makanan, para pengungsi tiba di pemukiman kehabisan tenaga dan kehausan. Banyak yang sakit,” kata Millman.

Senator AS: Ribuan Anak Dibantai dan Ribuan Wanita Diperkosa di Rohingya, Donald Trump Bisu

Juru bicara UNHCR Babar Baloch mengatakan empat pengungsi Rohingya tewas pada hari Selasa pagi di sebuah kecelakaan kapal baru di Teluk Benggala ketika kapal mereka terbalik di tepi pantai selatan Bangladesh.

Para pengungsi tersebut melarikan diri dari sebuah tindakan sadis militer di mana pasukan Budh Myanmar dan gerombolan Buddha membunuhi pria, wanita dan anak-anak, menyiksa, memperkoasa, menjarah rumah dan membakar desa Rohingya.

Muslim Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai kelompok etnis yang paling teraniaya di dunia, telah menghadapi ketakutan yang meningkat atas serangan tersebut sejak puluhan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada tahun 2012.

Digunakan untuk Meneror Muslim Rohingya, Israel Masih Kirim Senjata ke Angkatan Laut Myanmar

PBB telah mendokumentasikan perkosaan massal, pembunuhan – termasuk bayi dan anak kecil – pemukulan brutal, mutilasi dan penghilangan yang dilakukan oleh petugas keamanan Myanmar.

Dalam sebuah laporan, penyidik ​​PBB mengatakan bahwa pelanggaran tersebut merupakan kejahatan berat terhadap kemanusiaan.

Kategori : Internasional

Tags : Muslim myanmar muslim rohingya myanmar

6 Tewas dan 15 Terluka dalam Serangan Truk di Manhattan, New York

01 Nov 2017 08:25:11
6 Tewas dan 15 Terluka dalam Serangan Truk di Manhattan, New York

NEW YORK (Jurnalislam.com) – Sedikitnya enam orang tewas dan 15 lainnya terluka dalam serangan truk dan insiden penembakan yang terjadi di daerah Lower Manhattan di New York pada hari Selasa (31/10/2017).

Insiden tersebut terjadi di dekat West Side Highway dan Chambers Street, yang berada di dekat Battery Park City, kata polisi.

Serangan truk tersebut ditangani sebagai serangan teroris, dua sumber pemerintah AS mengatakan kepada Reuters.

Karena Pelakunya Bukan Muslim, Trump dan Gedung Putih Tolak Sebut Teroris Domestik

Biro Investigasi Federal (The Federal Bureau of Investigation-FBI) telah bergabung dengan kepolisian New York City dalam menyelidiki insiden itu, kata sumber tersebut.

Beberapa orang ditabrak oleh sebuah kendaraan di dekat Chambers Street hampir bersamaan dengan saat penembakan terjadi, dan sedikitnya lima orang terluka, saluran berita PIX 11 melaporkan.

NYPD mengatakan bahwa kendaraan tersebut menabrak kendaraan lain kemudian tersangka keluar mengeluarkan senjata api imitasi dan ditembak oleh polisi.

Beberapa orang di daerah tersebut melaporkan di media sosial bahwa mereka mendengar beberapa suara tembakan.

58 Rakyatnya Tewas dalam Serangan di Konser Musik, Trump: Itu Kejahatan Murni Saja

Associated Press melaporkan polisi dan saksi mata mengatakan bahwa penyerang tersebut melaju ke jalur sepeda yang sibuk di dekat peringatan World Trade Center dan menyerang beberapa orang, lalu muncul dari kendaraan tersebut sambil berteriak dan menembakkan sesuatu yang tampaknya merupakan senjata.

Kategori : Internasional

Tags : AS Serangan Truk

Komandan Garda Revolusi Syiah Iran: Radius 2.000 Km Target Rudal Kami

01 Nov 2017 08:13:29
Komandan Garda Revolusi Syiah Iran: Radius 2.000 Km Target Rudal Kami

TEHERAN (Jurnalislam.com) – Iran tidak perlu memperpanjang jangkauan rudal balistik 2.000 km yang ada saat ini karena mereka sudah bisa menyerang target musuh jika terjadi agresi, kata kepala Garda Revolusi tersebut.

Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari mengatakan kepada wartawan di ibukota, Teheran, pada hari Selasa (31/10/2017) bahwa jangkauan rudal dapat mencakup “sebagian besar kepentingan dan kekuatan Amerika” di wilayah ini, bahkan saat dia menggarisbawahi tujuan defensif program ini, lansir Aljazeera.

Jafari mengatakan bahwa kisaran rudal balistik didasarkan pada batasan yang ditetapkan oleh Pemimpin Tertinggi Syiah Ayatollah Ali Khamenei.

Namun dia memperingatkan musuh Iran atas “harga mahal” jika memprovokasi negaranya.

“Kami memiliki kemampuan untuk meningkatkan jangkauan, namun cukup untuk saat ini karena kepentingan Amerika terdapat dalam radius 2.000 km di seluruh negeri, dan akan mendapatkan balasan dalam kasus invasi apapun,” katanya seperti dikutip Press TV milik pemerintah.

Republik Syiah Iran Tingkatkan Program Rudal Balistik

Garda Revolusi Syiah Iran adalah kekuatan terpisah dari tentara Iran.

Mereka hanya mentaati pemimpin tertinggi negara tersebut.

Sementara itu, kepala staf militer Iran Mohammad Hussein Bagheri mengatakan pada hari Selasa bahwa militer berusaha memperbaiki keakuratan rudal balistiknya, namun menambahkan bahwa mereka tidak bermaksud membawa hulu ledak nuklir.

Sebuah rudal balistik jarak jauh sejauh 2.000 km dari Iran tidak mampu menyerang Amerika Serikat, namun dapat menjangkau sebagian besar wilayah Timur Tengah, termasuk beberapa pangkalan Amerika dan fasilitas angkatan laut Amerika di wilayah ini.

Program rudal Iran tidak tercakup dalam kesepakatan nuklir 2015 yang dicapai Teheran dengan kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat.

Kembangkan Sistem Rudal S-300 Rusia, Iran Gelar Uji Coba Rudal Bavar-373

Namun dalam pidato baru-baru ini yang mengumumkan de-sertifikasi perjanjian Iran, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia akan meminta Kongres untuk menjatuhkan sanksi terhadap program rudal Iran.

Pada bulan Februari dan Juli, AS menjatuhkan sanksi terhadap individu dan perusahaan Iran atas program dan tes misilnya.

Meskipun sering mengancam, AS “sebenarnya takut akan konsekuensi perang dengan Iran”, Jafari mengatakan pada hari Selasa, menambahkan bahwa Amerika “sangat sadar bahwa mereka akan menjadi pecundang jika perang tersebut terjadi”.

Pada hari Ahad, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Teheran akan terus memproduksi rudal untuk tujuan pertahanan.

“Kami sudah membangun, sedang membangun, dan akan terus membangun rudal,” katanya.

Khamenei juga mengatakan dalam beberapa pekan terakhir bahwa pertahanan Iran, termasuk

program rudalnya, tidak dapat dinegosiasikan.

Kategori : Internasional

Tags : iran Rudal Rudal Balistik

Gagal Capai Kesepakatan, Begini Laporan Perundingan Suriah ke-7 di Astana

01 Nov 2017 07:11:27
Gagal Capai Kesepakatan, Begini Laporan Perundingan Suriah ke-7 di Astana

ASTANA (Jurnalislam.com) – Pembicaraan damai Suriah putaran ketujuh berakhir tanpa kesepakatan pada hari Selasa (31/10/2017) di ibukota Kazakhstan, Astana, Anadolu Agency melaporkan.

Para pihak yang menghadiri perundingan tersebut gagal mencapai kesepakatan mengenai akses kemanusiaan yang terputus ke daerah-daerah yang diblokade rezim Assad, serta pertukaran tahanan dan tawanan korban penculikan, menurut sumber yang menghadiri pertemuan tersebut.

Negara penjamin – Turki, Rusia dan Iran – setuju untuk terus mengupayakan dua isu tersebut, kata sumber tersebut.

Membaca pernyataan bersama dari ketiga negara tersebut, Menteri Luar Negeri Kazakhstan Kairat Abdrakhmanov mengatakan bahwa mereka menyambut baik kemajuan dalam pelaksanaan memorandum tentang pembentukan daerah de-eskalasi di Suriah yang dicapai pada tanggal 4 Mei.

Negara-negara tersebut menekankan pengurangan kekerasan “signifikan” di wilayah di Suriah sebagai akibat tindakan yang diambil untuk memperkuat dan mempertahankan rezim gencatan senjata, termasuk meluncurkan daerah de-eskalasi dan menciptakan zona keamanan, kata menteri Kazakhstan tersebut.

Perundingan Damai Suriah ke-7 Kembali Digelar di Astana

Negara-negara tersebut menegaskan kembali tekad mereka untuk melakukan semua tindakan yang diperlukan untuk terus memerangi terorisme di dalam dan di luar wilayah de-eskalasi.

Mereka juga sepakat bahwa tidak ada solusi militer untuk masalah Suriah dan harus dipecahkan melalui proses politik.

Abdrakhmanov mengatakan bahwa negara-negara tersebut sepakat membahas usulan Rusia untuk mengadakan “kongres dialog nasional”.

Dia mengatakan bahwa pihak-pihak yang berkepentingan perlu mengambil “langkah-langkah membangun kepercayaan” termasuk pelepasan tahanan / korban penculikan dan penyerahan jenazah serta identifikasi orang hilang, untuk menciptakan kondisi yang lebih baik bagi proses politik dan gencatan senjata yang langgeng.

Ketiga negara juga menggarisbawahi perlunya meningkatkan bantuan kemanusiaan internasional ke Suriah, dan untuk menyediakan akses kemanusiaan yang cepat, aman dan tidak terhalang.

Dalam sebuah konferensi pers setelah perundingan tersebut, Utusan Khusus Rusia untuk Suriah Alexander Lavrentiev mengatakan bahwa Kongres Dialog Nasional akan diadakan di kota Sochi Rusia.

Utusan tersebut mengatakan bahwa pembentukan pemerintah transisi persatuan nasional akan dinegosiasikan pada kongres tersebut, menambahkan bahwa “inisiasi reformasi konstitusional sangat penting untuk dilakukan”.

Lavrentiev mengatakan bahwa isu tersebut juga dibahas dengan Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura. “Mistura juga mengatakan bahwa kita harus fokus pada reformasi konstitusional dan pemilihan.”

Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, kongres tersebut akan digelar pada 18 November.

Mengenai delegasi oposisi Suriah, Lavrentiev mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan adanya kondisi (persyaratan) awal.

“Jika mereka menetapkan kondisi awal, dan tidak memiliki sikap konstruktif, maka itu akan membuktikan bahwa mereka menolak untuk membantu. Kami tidak ingin ini terjadi.

“Kami akan terus bekerja dengan oposisi Suriah … Jika pihak oposisi tidak hadir, mereka akan menghadapi risiko besar dan berada di luar proses politik.”

Turki, Rusia dan Iran Gagal Temui Kesepakatan di Astana

Pihak oposisi bersenjata Suriah, di sisi lain, keberatan dengan keputusan kongres Rusia dan mengatakan bahwa Rusia harus pertama-tama menghentikan pembunuhan anak-anak Suriah, mengacu pada serangan baru-baru ini bersama rezim Suriah di pinggiran Damaskus, Ghouta Timur.

Menurut juru bicara Yahya Al-Aridi, kelompok oposisi tersebut ingin mempertahankan perundingan Jenewa dan Astana, tanpa ada perubahan dalam proses tersebut.

Aridi mengatakan, “Bergabung dengan kongres tersebut sebenarnya bukan pilihan.”

“Bukan tentang memilih apakah akan hadir atau tidak. Ada batas-batas yang pasti, diklaim dipimpin oleh PBB, namun nyatanya tidak ada yang bisa memprediksi siapa yang akan bergabung,” katanya.

Babak perundingan Astana berikutnya diperkirakan akan diadakan pada paruh kedua bulan Desember.

Pembicaraan Astana, yang berfokus pada penguatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 30 Desember, ditengahi oleh Turki, yang mendukung oposisi moderat anti-Assad, dan Rusia dan Iran, yang mendukung rezim Syiah Nushairiyah Bashar al-Assad.

Pertemuan dua hari di Astana juga membahas pembebasan tahanan dan sandera, dan aksi kemanusiaan di lading ranjau darat.

Perwakilan rezim Suriah, kelompok oposisi bersenjata, tiga negara penjamin, serta delegasi dari PBB, Yordania, dan AS menghadiri perundingan tersebut.

Kategori : Internasional Kolom

Tags : Astana

Navigasi pos

Pos-pos lama
Pos-pos baru
Dukung Kami

Opini

Bencana Kelaparan Gaza: Tanggung Jawab Seluruh Kaum Muslim

Bencana Kelaparan Gaza: Tanggung Jawab Seluruh Kaum Muslim

11 Jun 2025 19:16:29
Layakkah Lagu Viral Menjadi Media Literasi Anak Sekolah Dasar

Layakkah Lagu Viral Menjadi Media Literasi Anak Sekolah Dasar

3 Mei 2025 11:14:59
Guru Honorer Pilar Pendidikan yang Terabaikan

Guru Honorer Pilar Pendidikan yang Terabaikan

26 Nov 2024 10:16:03
Pelajaran Penting dari Persatuan Umat secara Nasional

Pelajaran Penting dari Persatuan Umat secara Nasional

10 Nov 2024 06:10:30

Internasional

Penembak Jitu Israel Tewaskan Anak 13 Tahun di Tepi Barat, Korban Anak ke-30 Tahun Ini

Penembak Jitu Israel Tewaskan Anak 13 Tahun di Tepi Barat, Korban Anak ke-30 Tahun Ini

27 Jun 2025 13:57:09
Diterpa Kelelahan dan Kegagalan, Krisis Kepercayaan Menghantui Israel

Diterpa Kelelahan dan Kegagalan, Krisis Kepercayaan Menghantui Israel

27 Jun 2025 13:51:36
Bank Dunia Setujui Pendanaan Rp2,3 Triliun untuk Pemulihan Sektor Kelistrikan Suriah

Bank Dunia Setujui Pendanaan Rp2,3 Triliun untuk Pemulihan Sektor Kelistrikan Suriah

26 Jun 2025 17:11:17
Trump Sebut Kemajuan Menuju Gencatan Senjata di Gaza, Israel Hadapi Desakan Akhiri Perang

Trump Sebut Kemajuan Menuju Gencatan Senjata di Gaza, Israel Hadapi Desakan Akhiri Perang

26 Jun 2025 17:10:06

jurnalislam.com

  • Iklan
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Dukung Kami

INFOGRAFIK

 
 
 
 

Alamat Redaksi

Boulevard Raya No 16 Blok A 1 No 16 Taman Cilegon Indah (TCI), Cilegon, Banten
+62 813-1029-0583

Info Iklan :
+62 821-2000-0527
marketing@jurnalislam.com

Kirim tulisan :
redaksi.jurnalislam@gmail.com
newsroom@jurnalislam.com

COPYRIGHT © 2025 JURNALISLAM.COM, ALL RIGHT RESERVED