29 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara Koalisi Arab di Pasar Saada

29 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara Koalisi Arab di Pasar Saada

YAMAN (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 29 warga sipil Yaman terbunuh setelah serangan udara pimpinan Saudi “menghancurkan” sebuah pasar yang sibuk di utara Yaman, kata saksi dan media pemberontak.

Penduduk setempat mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan tersebut menargetkan pasar Alaf di provinsi utara Saada sesaat setelah tengah malam pada hari Rabu (1/11/2017), menewaskan 29 orang dan melukai sedikitnya sembilan lainnya saat mereka tidur.

Petugas penyelamat terus mencari tujuh orang yang hilang sampai larut malam, namun video dari tempat kejadian menunjukkan daerah itu benar-benar hancur oleh serangan tersebut dengan api yang masih menyala dari tiang-tiang toko yang hangus.

Mayat para korban, wajah mereka banyak yang tidak dapat dikenali, diletakkan di atas kantong tubuh putih untuk diidentifikasi keluarga di halaman rumah sakit.

Al Masirah, sebuah saluran TV yang dikelola milisi Syiah Houthi – pemberontak yang menguasai provinsi Saada, ibu kota Sanaa, serta bagian lain dari Yaman tengah – memastikan jumlah korban tewas.

Abdulrahman, yang menolak memberitahukan nama keluarganya, mengatakan bahwa tidak ada pasukan Houthi di daerah tersebut saat serangan terjadi.

Bunuh Ratusan Anak-anak Yaman, PBB Masukan Pasukan Koalisi Arab ke Daftar Hitam

“Serangan udara benar-benar menghancurkan pasar,” katanya kepada Al Jazeera.

“Karena serangan udara berulang dan tembakan mortir dari perbatasan Saudi, banyak pekerja Yaman terpaksa tidur di pertokoan mereka karena terlalu berbahaya untuk berada di jalan pada malam hari.

“Apa pun yang bergerak terancam dibom,” tambahnya. “Tidak ada tempat aman dari para penjahat ini.”

Seorang juru bicara koalisi pimpinan Saudi tidak menanggapi permintaan Al Jazeera untuk memberikan komentar.

Saada, yang merupakan salah satu kubu Syiah Houthi, telah berulang kali ditargetkan oleh serangan pemboman udara yang dipimpin oleh Saudi sejak sebuah koalisi negara-negara Arab bergabung dalam perang tersebut pada bulan Maret 2015.

“Kami sangat sedih mendengar laporan yang dikeluarkan dari Saada hari ini dan mitra PBB kami sedang memverifikasi kejadian tersebut,” kata Shabia Mantoo, seorang juru bicara badan pengungsi PBB di Yaman (UNHCR), kepada Al Jazeera.

“Dengan konflik yang terus berlanjut di Yaman, kita menyaksikan meningkatnya permusuhan, kebutuhan kemanusiaan menumpuk dan warga sipil menanggung beban.”

Perang Arab Saudi di Yaman adalah ‘Sebuah Kegagalan Strategis’

Perang di Yaman, dimulai pada tahun 2014 setelah Syiah Houthi menguasai Sanaa dan mulai mendorong ke selatan menuju kota terbesar ketiga di negara itu, Aden.

Khawatir dengan bangkitnya Houthi, yang diyakini didukung oleh saingan regional Iran, Arab Saudi dan sebuah koalisi negara-negara Arab Sunni meluncurkan sebuah intervensi pada tahun 2015 dalam bentuk serangan udara besar untuk mempertahankan pemerintahan Presiden Adb-Rabbu Mansour Hadi.

Menurut PBB, jumlah serangan udara per bulan sekarang tiga kali lebih tinggi dari tahun lalu, dan laporan bulanan bentrokan bersenjata meningkat 50 persen.

Lebih dari 10.000 orang terbunuh dan sedikitnya 40.000 terluka, kebanyakan akibat serangan udara yang dipimpin oleh Saudi.

Serangan udara yang dipimpin Saudi dan blokade darat, udara dan laut telah menciptakan bencana kemanusiaan. Kolera terus meningkat dan hampir 70 persen penduduknya bergantung pada bantuan.

“Solusi politik yang damai diperlukan lebih dari sebelumnya untuk melindungi kehidupan sipil dan untuk mengurangi penderitaan,” kata Mantoo.

Bagikan