Karena Pelakunya Bukan Muslim, Trump dan Gedung Putih Tolak Sebut Teroris Domestik

Karena Pelakunya Bukan Muslim, Trump dan Gedung Putih Tolak Sebut Teroris Domestik

NEW YORK (Jurnalislam.com) – Tiga puluh enam jam setelah penembakan terburuk dalam sejarah Amerika Serikat modern, Presiden Donald Trump pada hari Selasa (3/10/2017) menolak untuk menyebutnya pembantaian terorisme domestik.

“Dia orang sakit, orang gila, banyak masalah, saya kira. Kami menganggapnya sangat, sangat serius,” kata Trump kepada wartawan, lansir Anadolu Agency.

Sebagai kandidat dan sekarang sebagai presiden, Trump seringkali secara cepat menanggapi bahkan sebelum fakta terungkap setelah terjadi penembakan massal di dalam dan luar negeri. Dia dengan licik menuntut larangan Muslim masuk AS setelah pembantaian di California pada tahun 2015.

58 Rakyatnya Tewas dalam Serangan di Konser Musik, Trump: Itu Kejahatan Murni Saja

Namun beberapa jam setelah serangan tersebut pada hari Ahad Gedung Putih menghindar memberi label serangan itu sebagai terorisme domestik padahal telah menewaskan sedikitnya 59 korban dan melukai hampir 530 lainnya di sebuah konser musik country.

Seorang juru bicara Gedung Putih pada hari Senin mendesak tidak sabar untuk mengizinkan pihak berwenang sepenuhnya menyelidiki penembakan tersebut sebelum menarik kesimpulan.

Trump melontarkan pujian yang tinggi untuk petugas penegak hukum di Nevada yang cepat tanggap dalam menyelamatkan nyawa. “Apa yang terjadi di Las Vegas dalam banyak hal adalah sebuah keajaiban. Kepolisian telah melakukan pekerjaan yang luar biasa,” katanya, miskipun jumlah korban tewas dan terluka cukup besar.

Bagikan