Komandan Garda Revolusi Syiah Iran: Radius 2.000 Km Target Rudal Kami

Komandan Garda Revolusi Syiah Iran: Radius 2.000 Km Target Rudal Kami

TEHERAN (Jurnalislam.com) – Iran tidak perlu memperpanjang jangkauan rudal balistik 2.000 km yang ada saat ini karena mereka sudah bisa menyerang target musuh jika terjadi agresi, kata kepala Garda Revolusi tersebut.

Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari mengatakan kepada wartawan di ibukota, Teheran, pada hari Selasa (31/10/2017) bahwa jangkauan rudal dapat mencakup “sebagian besar kepentingan dan kekuatan Amerika” di wilayah ini, bahkan saat dia menggarisbawahi tujuan defensif program ini, lansir Aljazeera.

Jafari mengatakan bahwa kisaran rudal balistik didasarkan pada batasan yang ditetapkan oleh Pemimpin Tertinggi Syiah Ayatollah Ali Khamenei.

Namun dia memperingatkan musuh Iran atas “harga mahal” jika memprovokasi negaranya.

“Kami memiliki kemampuan untuk meningkatkan jangkauan, namun cukup untuk saat ini karena kepentingan Amerika terdapat dalam radius 2.000 km di seluruh negeri, dan akan mendapatkan balasan dalam kasus invasi apapun,” katanya seperti dikutip Press TV milik pemerintah.

Republik Syiah Iran Tingkatkan Program Rudal Balistik

Garda Revolusi Syiah Iran adalah kekuatan terpisah dari tentara Iran.

Mereka hanya mentaati pemimpin tertinggi negara tersebut.

Sementara itu, kepala staf militer Iran Mohammad Hussein Bagheri mengatakan pada hari Selasa bahwa militer berusaha memperbaiki keakuratan rudal balistiknya, namun menambahkan bahwa mereka tidak bermaksud membawa hulu ledak nuklir.

Sebuah rudal balistik jarak jauh sejauh 2.000 km dari Iran tidak mampu menyerang Amerika Serikat, namun dapat menjangkau sebagian besar wilayah Timur Tengah, termasuk beberapa pangkalan Amerika dan fasilitas angkatan laut Amerika di wilayah ini.

Program rudal Iran tidak tercakup dalam kesepakatan nuklir 2015 yang dicapai Teheran dengan kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat.

Kembangkan Sistem Rudal S-300 Rusia, Iran Gelar Uji Coba Rudal Bavar-373

Namun dalam pidato baru-baru ini yang mengumumkan de-sertifikasi perjanjian Iran, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia akan meminta Kongres untuk menjatuhkan sanksi terhadap program rudal Iran.

Pada bulan Februari dan Juli, AS menjatuhkan sanksi terhadap individu dan perusahaan Iran atas program dan tes misilnya.

Meskipun sering mengancam, AS “sebenarnya takut akan konsekuensi perang dengan Iran”, Jafari mengatakan pada hari Selasa, menambahkan bahwa Amerika “sangat sadar bahwa mereka akan menjadi pecundang jika perang tersebut terjadi”.

Pada hari Ahad, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Teheran akan terus memproduksi rudal untuk tujuan pertahanan.

“Kami sudah membangun, sedang membangun, dan akan terus membangun rudal,” katanya.

Khamenei juga mengatakan dalam beberapa pekan terakhir bahwa pertahanan Iran, termasuk

program rudalnya, tidak dapat dinegosiasikan.

Bagikan