Akhir 2018, BMT Beringharjo Targetkan Aset Mencapai Rp 196 Miliar

JAKARTA (Jurnalislam.com)–Koperasi syariah Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Beringharjo menargetkan memiliki aset senilai Rp 196 miliar sampai akhir tahun 2018. Sampai dengan awal Juni 2018, aset BMT Beringharjo telah mencapai Rp 165 miliar.

Direktur Utama BMT Beringharjo, Rury Febrianto, mengatakan, pertumbuhan aset BMT Beringharjo cukup signifikan. Per 31 Maret 2018 aset BMT Beringharjo sekitar Rp 153 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp 165 miliar pada awal Juni 2018.

“Itu menyebabkan BMT Beringharjo masih belum perlu akses terhadap lembaga keuangan bank,” kata Rury dilansir Republika, Kamis (7/6).

Dari sisi penyaluran pembiayaan sampai awal Juni 2018 tercatat mencapai Rp 163 miliar dari sebelumnya Rp 153 miliar per 31 Maret 2018. Pembiayaan tersebut disalurkan kepada anggota BMT Beringharjo yang saat ini jumlahnya mencapai 12 ribu anggota. Anggota tersebut tersebar di 19 kantor cabang BMT Beringharjo.

BMT Beringharjo selama ini menyasar segmen mikro. Sebanyak 90 persen porsi pembiayaan yang disalurkan nilainya di kisaran nol rupiah sampai Rp 50 juta. Tetapi secara outstanding nominal, pembiayaan antara nol rupiah sampai 50 juta sekitar 50 persen, dan di atas Rp 50 juta juga 50 persen.

“Penerima manfaat kami 90 persen sangat banyak antara nol sampai Rp 50 juta. Target outstanding kami sampai akhir tahun 2018 sekitar Rp 190 miliar,” terang Rury.

Dari pembiayaan yang disalurkan, paling banyak menggunakam akad musyarakah sekitar 55 persen. Kemudian sisanya 45 persen menggunakad akad ijarah dan murabahah (jual beli).

Akad musyarakah menggunakan bagi hasil (nisbah) sekitar 30 persen dan 70 persen atau 40 persen dan 60 persen. Sedangkan akad murabahah jika marginnya dilakukan penyesuaian sekitar 12 persen per tahun. Rury menargetkan perolehan laba sampai akhir tahun 2018 sebesar 0,2 persen dari outstanding.

Untuk merealisasikan target tersebut, tahun ini BMT Beringharjo melakukan ekspansi penambahan kantor minimal 2 kantor, antara lain di Garut dan Tasikmalaya. Ekspansi tersebut satu jalur dengan kantor cabang Bandung yang diresmikan tahun lalu.

Kantor cabang di Garut telah diresmikan pada awal Ramadhan ini. Sedangkan kantor cabang di Tasikmalaya ditargetkan dibuka pada Agustus 2018.

“Kami harapkan dengan ekspansi tersebut jumlah anggota kami bisa mencapai sekitar 20 ribu anggota sampai akhir tahun,” ucapnya.

Target lainnya, tahun ini BMT Beringharjo berencana mengembangkan jaringan teknologi informasi (IT) untuk mendukung transaksi anggota-anggitanya. Pengembangan IT misalnya aplikasi marketing mobile dan aplikasi kartu anggota yang diberi nama Beringharjo Kagem (Kartu Anggota Gede Manfaat). Anggota yang telah memiliki kartu Kagem nantinya bisa mengunduh aplikasi Kocekku untuk melakukan transaksi-transaksi.

Beberapa keuntungan anggota dengan menggunakan aplikasi tersebut antara lain, transaksi dilakukan non tunai, dana bisa langsung ditransfer sesama anggota. Kemudian bisa melakukan pembayaran listrik, pulsa, air dan lain-lain.

Selain itu, anggota bisa sekaligus mengontrol saldo seperti SMS banking, bisa melihat jumlah saldo, dan laporan transaksi. Anggota juga bisa mendapat fasilitas potongan harga di merchant tertentu, misalnya toko baju atau supermarket.

Saat ini sudah ada empat merchant yanh bekerja sama dengan BMT Beringharjo. Investasi jaringan IT tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 1 miliar. Model investasi dilakukan jangka panjang diambil dari biaya per bulan para anggota sebesar seribu rupiah.

“InsyaAllah aplikasi ini kami luncurkan bulan Juli atau Agustus. Pengennya 11 ribu anggota ambil aplikasi semua,” ungkapnya.

Sementara itu, pendiri BMT Beringharjo, Mursida Rambe, menyatakan, kinerja BMT Beringharjo pada awal tahun ini hampir mencapai target yang ditetapkan sampai akhir tahun. Posisi aset telah meningkat menjadi Rp 165 miliar sampai awal Juni 2018.

Karenanya, BMT Beringharjo tidak lagi mengandalkan pinjaman pihak ketiga yang biasanya berasal dari bank sebesar Rp 10 miliar. Sebab, jumlah simpanan anggota dinilai cukup untuk menambah likuiditas.

“Simpanan meningkat dan anggota meningkat. Kami ajari orang agar tidak konsumtif,” ujar Mursida saat berkunjung ke kantor Republika, Kamis.

 

Presiden Afghanistan Umumkan Gencatan Senjata pada Taliban Tapi Tidak untuk IS

AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) – Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pada hari Kamis (7/6/2018) mengumumkan gencatan senjata sementara dengan Imarah Islam Afghanistan (Taliban) hingga 20 Juni, meskipun tidak segera jelas apakah kelompok bersenjata tersebut telah setuju.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Ghani mengatakan bahwa pertempuran melawan kelompok bersenjata lainnya seperti Islamic State (IS) akan terus berlanjut, Aljazeera melaporkan.

Presiden Afghanistan itu mengatakan kepada pasukan militer untuk menghentikan operasi melawan kelompok bersenjata Taliban hingga 20 Juni, bertepatan dengan berakhirnya bulan puasa Ramadhan.

Presiden men-tweet dari akun resmi, bahwa gencatan senjata akan berlangsung “dari tanggal 27 Ramadhan sampai hari kelima Idul Fitri (12-19 Juni).”

Serangan dari Segala Arah Taliban Bungkam Pasukan Bentukan AS-NATO di Kota Farah

“Gencatan senjata ini adalah kesempatan bagi Taliban untuk mengintrospeksi bahwa operasi militer mereka tidak memenangkan hati dan pikiran mereka tetapi malah jauh lebih mengasingkan,” katanya dalam sebuah Tweet.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani

“Dengan pengumuman gencatan senjata, kami melambangkan kekuatan pemerintah Afghanistan dan kehendak rakyat untuk resolusi damai dalam konflik Afghanistan.”

Langkah mengejutkan itu terjadi beberapa hari setelah pertemuan para pemimpin agama Afghanistan terkemuka di ibukota, Kabul, yang mengeluarkan fatwa menentang pemboman dan serangan martir. Fatwa adalah pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh seorang ahli dalam hukum Islam.

Pertemuan agama itu diserang oleh seorang pembom martir dan menewaskan sedikitnya tujuh orang.

Turki Dukung Afghanistan untuk Perundingan Tanpa Syarat dengan Taliban

Pada bulan Februari Ghani menawarkan pengakuan terhadap Taliban sebagai kelompok politik yang sah dalam usulan proses politik yang katanya dapat berlanjut ke perundingan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari 16 tahun.

Ghani mengusulkan gencatan senjata dan pembebasan tahanan di antara berbagai opsi termasuk pemilihan baru yang melibatkan kelompok bersenjata, dan peninjauan konstitusional dalam perjanjian dengan Taliban untuk mengakhiri konflik yang tahun lalu saja telah membunuh atau melukai lebih dari 10.000 warga sipil Afghanistan.

Taliban telah berperang di Kabul sejak mereka digulingkan dari kekuasaan pada 2001 oleh pasukan multinasional pimpinan AS. Taliban menetapkan penarikan pasukan asing dari Afghanistan sebagai prasyarat untuk pembicaraan damai.

Muhammadiyah : Jangan Vonis Masjid Radikal atau Tidak

JAKARTA (Jurnalislam.com)–Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menanggapi informasi adanya masjid-masjid di DKI Jakarta yang menjadi tempat penyebaran paham radikal. Ia mengatakan, data soal masjid-masjid di DKI yang dianggap radikal itu sebaiknya tidak dibeberkan. Dalam hal ini, ia menekankan pemerintah untuk melakukan langkah yang cepat dan bijaksana.

Ia meminta agar pemerintah menyelesaikan masalah dengan musyawarah dan tidak hanya dengan menggunakan pendekatan kekuasaan. “Jangan memvonis suatu masjid radikal atau tidak. Gubernur bisa langsung mengundang silaturahim atau dialog tertutup tentang pentingnya menjaga kerukunan sebagai tugas dan tanggung jawab bersama,” kata Mu’ti saat dilansir Republika.co.id, Kamis (7/6).

Mu’ti menuturkan, sampai saat ini tidak ada definisi yang baku tentang radikal dan radikalisme. Akan tetapi, jika dikaitkan dengan agama, radikal memiliki beberapa karakteristik. Pertama, jika memahami teks agama secara tekstual dan atomistik. Hal itu jika teks agama dipahami sebagaimana bunyi teksnya dengan tidak melihat konteks dan hubungannya dengan ayat yang lainnya.

Misalnya, ayat yang berbunyi: “Dan perangilah orang-orang kafir itu di mana saja mereka berada sampai hilang fitnah dalam kehidupan.” Jika ayat tersebut dimaknai secara tekstual, yang terjadi adalah pembunuhan dan kekerasan.

Padahal, kata Mu’ti, ayat itu berkaitan dengan konteks dalam peperangan. Dalam situasi perang, tidak boleh mundur atau menyerah sebelum bertempur, walaupun risikonya dalam peperangan itu seseorang terpaksa membunuh musuh.

Kedua, menganggap bahwa dalam beragama hanya ada satu pendapat yang benar dan yang lainnya semua salah. Ketiga, pandangan bahwa pendapat orang lain yang dianggap salah (batil) itu harus dijauhkan, dihapuskan, atau diubah dengan segala macam cara, termasuk dengan kekerasan.

Akibat dari hal tersebut, kelompok radikal bersikap intoleran dan ekslusif terhadap orang atau kelompok lain yang berbeda. Keempat, menolak eksistensi negara-bangsa dan menentang hukum yang berlaku karena dianggap buatan manusia. “Jika Alquran dan sunah dipahami secara utuh, tidak akan terjadi radikalisme,” katanya melanjutkan.

Misalnya, soal tidak boleh memilih pemimpin kafir. Mu’ti mengatakan, Alquran mengingatkan agar dalam memilih pemimpin yang diutamakan adalah mereka yang memiliki kapasitas, integritas, dan moralitas. Hal itu, menurut dia, penekanannya terletak pada perilaku, bukan pada agama. Akan tetapi, karena yang dibaca hanya ayat-ayat tertentu, soal kemampuan dalam kepemimpinan diabaikan. Walaupun tidak memilih, ia mengimbau hal itu bukan berarti tidak boleh bergaul dengan mereka yang kafir, apalagi sampai menyakiti atau membunuh.

“Silakan jika tidak mau memilih, tetapi jangan mencaci-maki, membenci, apalagi menyakiti. Manusia hendaknya saling menolong dengan siapa pun. Ini perintah Alquran. Sayang sekali ayat-ayat tentang kelembutan dan kasih sayang jarang sekali disampaikan dibandingkan dengan ayat-ayat tentang kekerasan dan permusuhan,” ujarnya.

Dalam hal tindakan radikal, ia mengatakan bahwa siapa pun yang melanggar hukum harus ditindak secara hukum. Menurut dia, pemerintah dalam hal ini tidak boleh pandang bulu karena agama, partai, atau suku. Ia menegaskan bahwa tidak ada ajaran agama Islam yang mengajarkan kebencian. “Jadi tidak, ada tempat bagi radikalisme dalam beragama,” katanya.

Sebelumnya pada pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan para cendekiawan Muslim di Istana Negara, Senin (4/6) lalu, cendekiawan Muslim Azyumardi Azra menyampaikan, terdapat sekitar 40 masjid di wilayah DKI yang memberikan ceramah mendekati radikalisme. Menurut dia, penceramah di dalamnya justru mengajarkan paham radikal dan intoleran.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno juga menyebut ada puluhan masjid di Ibu Kota yang menjadi tempat penyebaran paham radikal. Ia mengatakan, data tentang masjid-masjid tersebut terdapat di Biro Dikmental dan BAZIS DKI.

 

Neno Warisman: #2019GantiPresiden Adalah Gerakan Perubahan

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Relawan #2019GantiPresiden meluncurkan video klip #2019GantiPresiden. Neno Warisman yang juga menjadi relawan dalam acara tersebut, menyatakan peluncuran video klip tidak berhubungan dengan gerakan politik praktis.

“Ini bukan gerakan politik. Ini perubahan,” kata dia dalam peluncuran video klip lagu #2019GantiPresiden di Kafe Cerita, Otista, Jakarta Timur, Rabu (6/6/2018).

Menurutnya, keberadaan lagu #2019GantiPresiden merupakan wujud demokrasi biasa yang disuarakan masyarakat. Karenanya, ia meminta pihak-pihak yang kurang berkenan dengan keberadaan lagu tersebut agar menghargai dan bersikap dewasa.

“Buat semua relawan, baik dari A maupun B, perhatikan kami semua satu saudara,” pungkasnya.

Relawan #2019GantiPresiden mengklaim lagu #2019GantiPresiden menyuarakan rasa keprihatinan atas kondisi bangsa melalui lirik-liriknya. Relawan berkolaborasi dengan musisi John Sang Alang menyuarakan rasa keprihatinan tersebut.

Gerakan #2019GantiPresiden diklaim bukan gerakan politik. Gerakan ini merupakan gerakan sosial sebagai wadah atas aspirasi atau keinginan bersama agar Indonesia lebih baik.

Reporter: Gio

Video Klip Lagu #2019GantiPresiden Dirilis

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Video klip lagu #2019GantiPresiden resmi dirilis hari ini Rabu (6/6/2018) di Cafe Cerita, Otista, Jakarta Timur. John Sang Alang, pencipta lagu, mengatakan lagu ciptaannya terinspirasi dari apa yang dilihat dan dirasa dalam kehidupan masyarakat saat ini.

“Jadi lagu ini benar-benar apa yang terjadi saat ini,” katanya saat peluncuran video klip lagu #2019GantiPresiden di Cafe Cerita, Otista, Jakarta Timur, Rabu (6/6/2018).

Ia menceritakan, lagunya diselesaikannya hanya dalam waktu 4 jam. Padahal, terang Sang Alang, biasanya ia membuat satu lagu memakan waktu satu hingga dua pekan.

“Awalnya enggak diniatkan untuk mengedarkan lagu tersebut, hanya di-share ke teman dekat untuk minta penilaian dan telah berpesan untuk tidak disebarkan. Ternyata besoknya sudah viral. Sorenya banyak yang mengirim pesan ke saya termasuk soal kontroversi siapa penciptanya, ada yang sebut orang lain,” paparnya.

Selain itu, dirinya optimis lagu ciptaannya tak akan diperkarakan secara hukum oleh pihak-pihak yang kurang berkenan terhadap keberadaan karyanya itu.

“Saya sudah dapat pencerahan bahwa ini sama sekali nggak melanggar (hukum),” pungkasnya.

Terkait liriknya yang cenderung menyinggung kepemimpinan pemerintahan saat ini, Alang mengatakan tulisannya adalah bentuk refleksi kondisi bangsa Indonesia saat ini. Sehingga, menurut dia, tak mungkin karyanya dipermasalahkan secara hukum.

Alang menganggap Presiden Joko Widodo adalah sosok yang demokratis. Dengan demikian, apabila lagunya dipermasalahkan, maka menggugurkan citranya sebagai pemimpin yang menjunjung demokrasi.

Reporter: Gio

Lagi, Muslimah Bercadar Bagikan 800 Paket Berbuka di Pasar Tanggul Solo

SOLO (Jurnalislam.com) – Ada pemandangan yang berbeda di depan Pasar Tanggul, Kampung Sewu Surakarta pada Selasa, (5/6/2018) sore. Tepatnya di jalan Tanggul, nampak puluhan pria bercelana cingkrang dan perempuan mengunakan cadar yang membawa bungkusan di kantong plastik berwarna hitam.

Ternyata mereka adalah para wanita yang tergabung dalam Komunitas Muslimah Soloraya (KMS) yang mengadakan kegiatan ‘Gerakan Akhwat Bercadar Bagi Takjil’. Dalam aksi kali ini, mereka membagikan sekitar 800 makanan kepada masyarakat yang melewati jalan Tanggul Surakarta.

Korlap aksi ustazah Dewi Purnamawati menjelaskan, bahwa aksi tersebut merupakan bentuk kepedulian dan sosialisasi dari KMS terhadap masyarakat Surakarta bahwa pakaian Syari bukan lambang dan identik dengan teroris.

Gerakan Akhwat Bercadar Solo Bagikan Takjil Gratis

“Berangkat dari teror bom di Surabaya kemudian orang berkonotasi bahwa suami yang memakai celana cingkrang istrinya pakai cadar maka itu teroris, maka sebagai kepedulian kami dan sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat familiar dengan yang kami kenakan bahwa inilah busana yang Syari,” katanya kepada Jurnalislam.com di sela-sela aksi.

“Kami mimpi Solo ini muslimahnya mengunakan busana syari, itu yang kami lakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,” imbuh ustadzah Dewi.

Ustazah Dewi juga menjelaskan bahwa aksi semacam ini aksi terus dilakukan, selain membagikan takjil, KMS juga akan rutin untuk membagikan busana muslim Syari kepada muslimah yang ada di Soloraya.

“InsyaAllah secara berkala kami akan bagikan makanan, busana muslim, jilbab, gamis dan kaos kaki kepada masyarakat,” tandasnya

Pushami Sambangi DPR, Lapor Kasus Densus Tangkap Ketua RT di Jatim

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Keluarga Ir Imam Bahri mendatangi gedung DPR RI Senayan dengan didampingi oleh Tim Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia (PUSHAMI) guna bertemu dengan Ketua Pansus UU Terorisme yang juga anggota DPR dari Partai Gerindra, Raden Muhammad Syafii.

Kedatangan keluarga korban beserta Tim Pushami pada pukul 11.00 WIB siang itu adalah terkait penangkapan Imam Bahri.

Seperti yang sudah diketahui, bahwa Imam Bahri (IB) adalah seorang Ketua RT dan DKM Masjid asal Wisma Tropodo, Waru, Sidoarjo Jatim. Ia ditangkap Densus 88 hingga kini tak diketahui bagaimana nasibnya.

Menurut Aziz Yanuar dari Tim Pushami mengatakan bahwa Pushami diterima oleh Romo Syafii di ruang kerjanya, yakni di ruang 2112 fraksi Gerinda DPR RI.

“Pushami membawa dua klien. Yakni istri dari pak Imam Bahri sendiri yang ditangkap Densus 88 pada 29 mei 2018 lalu di Surabaya yang berinisial ST dan juga Ridho, kordinator yang dituduh diduga akan menyerang mako brimob menurut beberapa berita di media massa, tergabung dalam kelompok Tasik,” ujar Aziz, Selasa (5/6) dalam keterangan yang diterima Jurnalislam.com.

Romo Syafii kemudian menghubungi Kepala BNPT Suhardi Alius dan menceritakan Kronologi singkat dari versi para klien dan dari Pushami sendiri yang juga menyampaikan informasi yang ada.

“Kemudian Kepala BNPT mengirim Direktur Penindakan, Brigjen Thoriq yang didampingi Kasubditnya bernama Kombes Alex dan satu staffnya,” kata Aziz.

Pushami dalam pertemuan itu dibantu untuk difasilitasi oleh Romo Syafii untuk menyampaikan bahwa tidak adanya surat penahanan dan penggeledahan dan meminta proses advokasi untuk tidak dihalangi atau dipersulit pasca 7×24 jam serta tidak ada pemeriksaan model “guantanamo” yang berisi kekerasan dan intimidasi fisik yang diterima.

Kemudian Brigjen Thoriq menyampaikan bahwa IB masih ada ditahanan Polda Jatim, beliau sendiri akan mengecek laporan dari Pushami ke Densus 88 Jatim dan menerima kronologi versi keluarga serta Pushami. Dalam pertemuan itu dari Pushami dan Kepala Penindakan BNPT sempat berdiskusi terkait beberapa tindakan represif Densus 88 yang lalu.

“Serta untuk tidak lagi terjadi ke depannya serta sepakat berkoordinasi untuk dua kasus ini dan mengedepankan praduga tak bersalah serta ke depannya akan saling koordinasi jika ada masalah dalam penanganan terkait pemberantasan terorisme ini,” pungkasnya.

Milisi Penguasa Kota Manbij Tolak Kehadiran Pasukan Turki

SURIAH (Jurnalislam.com) – Milisi yang menguasai jantung kota Manbij di Suriah utara mengatakan pada hari Rabu (6/6/2018) bahwa mereka tidak akan menerima penempatan militer Turki di sana, setelah Ankara dan Washington mengatakan mereka telah mencapai kesepakatan untuk mengelola daerah tersebut.

“Kami tidak akan menerima itu,” kata seorang juru bicara Dewan Militer Manbij, yang bersekutu dengan Pasukan Demokrat Suriah (SDF) yang didukung AS di Suriah utara, ketika ditanya oleh Reuters apakah akan menerima kehadiran militer Turki.

Juru bicara itu, Sharfan Darwish, mengatakan dewan belum diberitahu secara resmi tentang mekanisme roadmap Turki-AS untuk Manbij yang diumumkan pada Senin, tetapi mengatakan dewan itu mampu menjaga keamanan dan perbatasan kota terhadap ancaman eksternal.

Sebelum Keluar dari Kota Manbij Milisi YPG akan Dilucuti Pasukan Turki

“Kami sedang menunggu kunjungan tingkat tinggi oleh pejabat koalisi untuk memberi tahu kami tentang rinciannya, juga untuk konsultasi dan diskusi,” tambah Darwish.

Nasib Manbij telah menjadi fokus gesekan antara Amerika Serikat dan Turki karena kehadiran YPG di sana. YPG adalah milisi Kurdi Suriah yang membentuk bagian terbesar dari SDF yang didukung AS.

Turki melihat YPG sebagai kelompok teroris dan perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan yang terlarang (PKK), yang telah melancarkan pemberontakan tiga dasawarsa di tanah Turki. Washington memandang YPG sebagai sekutu kunci dalam perang melawan kelompok Islamic State.

Turki meluncurkan operasi militer lintas batas ke Suriah awal tahun ini dan mengusir YPG keluar dari kota Afrin, lebih jauh ke barat. Namun sejauh ini Turki menahan diri menyerang Manbij, di zona yang dikendalikan SDF di mana Amerika Serikat memiliki 2.000 pasukan pasukan khusus.

Turki dan AS Sepakat Buka Jalur Bagi Pengungsi Warga Manbij

YPG mengatakan pada hari Selasa bahwa penasihat militernya akan meninggalkan kota. Dewan Militer Manbij pada hari Rabu mengatakan ini akan terjadi “dalam beberapa hari mendatang.”

Ankara marah atas dukungan Washington untuk SDF yang didominasi YPG, dan berjanji awal tahun ini untuk mengusir kelompok Kurdi tersebut dari Manbij dengan kekuatan militer, meningkatkan kemungkinan konfrontasi dengan pasukan AS di daerah itu.

Milisi Syiah Hizbullah dan Iran Tetap Berada di Suriah Sampai Terbebas dari Jihadis

SURIAH (Jurnalislam.com) – Iran dan milisi Syiah Hizbollah Libanon tidak akan meninggalkan Suriah sampai “sepenuhnya dibebaskan dari jihadis,” kata pembicara parlemen Libanon, lansir Aljazeera Rabu (6/6/2018).

Berbicara kepada media Rusia Sputnik, Nabih Berri mengatakan bahwa kehadiran Syiah Hizbullah di Suriah telah menghentikan kelompok jihadis mencapai Libanon.

Berri juga mengatakan bahwa pasukan Iran dan pasukan Rusia berada di Suriah atas permintaan Presiden Suriah Bashar al-Assad, tetapi Amerika Serikat telah mengerahkan pasukannya tanpa meminta izin pemerintah Suriah.

PM Lebanon: Kekuatan Persenjataan Hizbullah Disediakan oleh Iran

Dia mengatakan bahwa Hizbullah dan Iran tidak akan menarik diri dari Suriah sampai “integritas wilayahnya” kembali.

Berri menyerukan agar dilakukan perundingan antara negara-negara yang terlibat dalam konflik Suriah, menekankan perlunya solusi politik.

“Saya percaya bahwa tanpa negosiasi antara Rusia, Amerika Serikat, Turki, Iran, Arab Saudi, Mesir dan sedikitnya satu negara Eropa … tidak mungkin untuk menyelesaikan krisis Suriah.

Iran Intruksikan Syiah Hizbullah untuk Kirim 3000 Pasukan Tambahan ke Suriah

“Solusi politik tidak dapat dicapai tanpa kesepakatan antara pihak-pihak ini,” katanya.

Dia menepis pembicaraan Perancis yang meminta Libanon untuk menengahi dalam mengatur pembicaraan antara negara-negara regional di Suriah.

“Lebanon tidak memainkan peran apa pun dalam topik ini,” kata Berri. “Lebanon tentu saja, bisa mendapat manfaat dari pemukiman di Suriah, tetapi mereka tidak bisa memaksakan keputusan ini.”

Belanda Izinkan Kelompok Anti Islam Pesta Panggang Babi di Depan Masjid saat Berbuka

ANKARA (Jurnalislam.com) – Menteri Uni Eropa Turki Omer Celik pada hari Rabu (6/6/2018) mengecam Belanda karena memberikan izin kepada kelompok anti-Islam untuk memanggang daging babi di depan sebuah masjid di Rotterdam saat iftar (berbuka puasa).

“Pada hari Kamis (7/6/2018), pada saat berbuka puasa Ramadhan, beberapa anggota organisasi fasis akan mengadakan pesta barbeque di depan Masjid Laleli Islamitische Stichting Nederland di Rotterdam dan mereka akan memanggang babi,” Celik men-tweet, lansir Anadolu Agency.

Organisasi sayap kanan Patriot Eropa melawan Islamisasi Barat (Pegida) sebelumnya mengumumkan di media sosial bahwa mereka akan memanggang daging babi di depan masjid selama jam buka puasa pekan ini di kota-kota Belanda di Rotterdam, Utrecht, Gouda, Den Haag dan Arnhem. Pemerintah kota Rotterdam memberi izin kepada Pegida.

Ribuan Anggota Anti Islam PEGIDA Gelar Aksi Unjuk Rasa di Seluruh Eropa

Makan daging babi dilarang bagi Muslim.

Celik mengatakan ini adalah upaya paling tidak bermoral yang pernah ada dalam sejarah kejahatan kebencian.

“Memberikan izin hukum untuk kegiatan tak bermoral semacam itu juga merupakan kekurangan moralitas lain,” tambahnya.

“Kota-kota lain di Belanda tidak mengizinkan Pegida untuk memanggang babi di depan masjid pada waktu puasa. Namun, Ahmet Abutalib, Walikota Rotterdam, yang berasal dari Maroko, berpikir bahwa kegiatan Pegida ini tidak melanggar hukum. Sungguh tragedi yang menjijikkan!”

Celik juga mengatakan bahwa Muslim Turki dan lainnya di Rotterdam akan meletakkan bunga di sekitar masjid dan “mendirikan dinding cinta dengan bunga untuk melawan bau kebencian.”

“Muslim akan mengajarkan pelajaran kemanusiaan melawan kebijakan kebencian ini. Dengan demikian, mereka akan mengingatkan semua orang tentang penghormatan terhadap masjid, gereja dan sinagog.”