Inilah Perbandingan Kerusakan Kota Akibat Operasi Militer oleh Turki, Rusia, AS dan Suriah

Inilah Perbandingan Kerusakan Kota Akibat Operasi Militer oleh Turki, Rusia, AS dan Suriah

ANKARA (Jurnalislam.com) – Militer Turki pada hari Senin (19/3/2018) mengatakan bahwa warga sipil, situs sejarah, budaya dan tempat ibadah “tidak diganggu gugat” oleh pasukan Turki.

Angkatan Bersenjata Turki, bersama dengan Free Syrian Army, mengambil kendali penuh terhadap pusat kota Afrin di Suriah barat laut pada hari Ahad (18/3/2018) pukul 8.30 pagi waktu setempat (GMT0530).

“Warga sipil, lingkungan, sejarah, agama dan budaya semuanya tidak dapat diganggu gugat oleh Angkatan Bersenjata Turki,” menurut pernyataan yang disebarkan oleh Angkatan Bersenjata Turki di Twitter.

Angkatan Bersenjata Turki juga merilis foto pasca operasi Raqqah, Aleppo, Mosul dan Ghouta Timur untuk membandingkan situasi kota-kota tersebut saat ini dengan Afrin.

Pusat kota Afrin dibersihkan dari milisi terror dukungan AS pada hari ke-58 Operation Olive Branch.

Selama Operasi Militer, 29 Desa Juga Dibebaskan Turki dari Milisi Dukungan AS

Turki pada 20 Januari meluncurkan Operation Olive Branch untuk menghapus teroris PYD dari Afrin.

Menurut Staf Umum Turki, operasi tersebut bertujuan untuk membangun keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan Turki dan wilayah Timut Tengah serta melindungi Suriah dari kekejaman dan penindasan teroris.

Setelah militer Turki dan Free Syrian Army membebaskan pusat kota Afrin dari teroris YPG pada hari Ahad, cuplikan foto dari atas menunjukkan bahwa warga sipil dan bangunan di sana tetap tidak terluka atau rusak.

Sebaliknya, selama operasi yang didukung AS di Raqqah Suriah, lebih dari 2.000 warga sipil terbunuh dan pusat kota berubah menjadi reruntuhan saat AS bersama YPG merebut kota Raqqah dari Islamic State (IS).

Seperti di Dresden pada WWII: AS Ratakan Raqqa dengan Pemboman Lalu Tutupi dengan Bantuan

Pada 17 Oktober 2017, YPG yang didukung oleh pasukan AS membersihkan kelompok IS dari Raqqah. Rekaman yang difilmkan oleh koresponden Anadolu Agency menunjukkan keseluruhan Raqqah berubah menjadi reruntuhan.

Sekelompok aktivis – bernama Raqqah is Being Slaughtered Silently – melaporkan pada 17 Oktober 2017 bahwa 90 persen kota itu rusak.

Pada 14 Desember 2017, Syrian Network for Human Rights mengatakan dalam sebuah laporan bahwa 2.371 warga sipil – termasuk 562 anak – tewas dalam operasi tersebut dan sekitar 450.000 warga sipil ditinggalkan.

Angkatan Bersenjata Turki dan Free Syrian Army (FSA) telah menunjukkan kepekaan maksimum demi keselamatan warga sipil selama Operation Olive Branch, yang diluncurkan pada 20 Januari untuk membersihkan wilayah tersebut dari teroris YPG.

Bunuh 58 Anggota Jamaah Tabligh Sedang Shalat, Rusia: Serangan Udara di Masjid Aleppo oleh AS

Rekaman yang difilmkan oleh Anadolu Agency dan pesawat tak berawak Turki mengungkapkan bahwa bangunan di pusat kota Afrin tetap tidak rusak.

Rekaman juga menunjukkan bahwa kehidupan telah kembali normal dan warga sipil dapat terlihat berada di jalanan.

Beberapa kendaraan dan bangunan di pusat kota dirusak oleh kelompok teroris dukungan AS untuk memberi kesan bahwa militer Turki telah menargetkan warga sipil.

Bagikan