Hari Tani Nasional, Ratusan Mahasiswa Solo Unjuk Rasa Tolak Impor Beras

Hari Tani Nasional, Ratusan Mahasiswa Solo Unjuk Rasa Tolak Impor Beras

SOLO (Jurnalislam.com) – Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Soloraya berunjuk di Bundaran Gladak, Surakarta, Senin (24/9/2018). Mereka menyampaikan beberapa tuntutan, diantaranya mendesak pemerintah untuk menghentikan impor beras yang akan menyengsarakan petani lokal.

Aksi ini juga sebagai bentuk solidaritas mereka atas aksi mahasiswa di Bengkulu yang mendapat tindakan represif dari aparat kepolisian hingga membuat beberapa diantara mereka terluka beberapa waktu lalu.

Aksi yang bertepatan dengan Hari Tani ini dimulai Taman Sriwedari Surakarta dan dilanjutkan longmarch menuju Bundaran Gladak, Solo. Dalam aksinya, massa membawa spanduk bertuliskan “Copot Kapolda Bengkulu” dan “Petani Miris di negeri Agraris”.

“Tolak aksi represif terhadap aktifis kemanusiaan, Petani kecil, mahasiswa dan penggusuran agraria mengunakan kekuasaan militer dan copot Kapolda Bengkulu,” kata salah seorang orator.

Dalam perjalanan longmacrh menuju Bundaran Gladak, mahasiswa sempat terlibat bentrok dengan pihak aparat di perempatan Novotel dan Ngarsapura dikarenakan mahasiswa menutup akses jalan Slamet Riyadi. Tapi bentrokan dapat dilerai dan massa melanjutkan aksinya di Bundaran Gladak untuk berorasi.

Mereka juga mengecam kebijakan pemerintahan Jokowi yang dinilai tidak pro rakyat kecil. Mahasiswa melampiaskan kekecewaannya dengan mengarak orang-orangan sawah berwajah presiden Jokowi, Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita.

“Disaat para petani sedang panen raya, tapi mereka malah impor yang tanpa ada nalar yang jelas, hari ini kita mewakili rakyat Solo dan Indonesia kita akan terus ada dan berlipat ganda untuk melawan,” kata salah satu orator dari atas mobil komando.

Hingga pukul 16.45 Wib massa masih melakukan orasi di Bundaran Gladak Surakarta, mereka juga melakukan aksi bakar ban dan memperagakan aksi teatrekal tentang kekejaman pemerintah terhadap rakyat kecil terutama petani.

Hingga berita ini diturunkan aksi dari mahasiswa dari HMI, KAMMI, dan lainnya ini masih berlangsung.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.