GARUT (Jurnalislam.com) – Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI), KH Shabri Lubis mengatakan, umat Islam harus berbagi peran dalam menjalankan agamanya. Satu sama lain jangan mengisi posisi yang bukan menjadi bagiannya.
“Masing-masing biarlah bagi-bagi peran dan tugas seperti yang Allah sudah titipkan di badan kita sebagai pelajaran. Tangan yang tugasnya angkat pedang dan senjata cukup itu, jangan ikut-ikutan jalanin tugasnya kaki,” katanya dalam Tabligh Akbar Garut Bumi Islam di Lapangan Kerkof Kabupaten Garut, Sabtu (11/11/2017).
Ia menjelaskan, bagaimana peran para ulama dari Nahdlatul Ulama (NU) yang telah menanamkan bibit-bibit aqidah kepada umat Islam. Begitu juga Muhammadiyah dengan perjuangan melalui pendidikannya dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang rela ke pelosok-pelosok untuk menjaga aqidah umat.
“Perlu ada yang gebuk hamanya, bunuh tikusnya, berantas werengnya. Sehingga hasil panennya bagus. Insya Alloh FPI siap untuk itu,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Ustadz Shabri juga menyampaikan penjelasan terkait fitnah-fitnah yang selama ini ditujukan kepada FPI dan ulama-ulama dari GNPF Ulama.
“FPI berdiri sudah 19 tahun, berapa anggota kami yang mati, yang dipenjara, bahkan Imam Besar kami keluar masuk penjara. Berapa kali kita ancur-ancuran demi yang namanya NKRI. Jangan main-main.. eh sekarang dituduh anti NKRI, kami hanya bisa mengucapkan alhamdulillahi rabbil alamin,” ujarnya.
Kendati demikian, Ustadz Shabri menegaskan pihaknya tidak akan berhenti melawan kemunkaran dan menegakkan keadilan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Tetap lawan kemunkaran, tetap tegakkan keadilan, lawan penjajah-penjajah asing dan aseng,” pungkasnya.
GARUT (Jurnalislam.com) – Puluhan ribu umat Islam dari berbagai daerah di Priangan Timur memadati Lapangan Merdeka Kerkof Kabupaten Garut mengikuti Tabligh Akbar Garut Bumi Islam (Silaturahmi Akbar Umat Islam) bertema “Mempertegas Garis Perjuangan Umat”, hari ini Sabtu (11/11/2017). Acara diawali dengan long march dari Masjid Agung Garut menuju Lapanga Merdeka Kerkof.
Bupati Garut, Rudy Gunawan yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada panitia penyelanggara yang telah bekerja keras agar acara tetap berlangsung. Bahkan, kata dia, Pemkab Garut telah memberikan sarana dan prasarana untuk berlangsungnya acara.
“Kami tadi malam hujan-hujanan mempersiapkan kegiatan ini. Pemerintah daerah yang membiayai kegiatan ini,” kata Rudy dalam sambutannya.
Ia berharap, para tokoh yang hadir dalam kesempatan tersebut dapat memberikan klarifikasi terkait insiden penolakan dari Banser.
“Mari kita menjelaskan apa yang dipersangkakan kepada kita semua. Bahwa kita disini adalah demi NKRI dan demi kesalamatan dunia dan akhirat,” tegasnya disambut pekik takbir hadirin.
“Semoga NKRI tetap berdiri kokoh, karena pendiri bangsa ini adalah para ulama,” tutupnya.
Sebelumnya, tabligh akbar yang menghadirkan Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Ustadz Bachtiar Nasir itu sempat mendapat penolakan dari Barisan Serba Guna (Banser) NU dan PCNU Kabupaten Garut.
Penolakan tersebut sudah melalui kajian yang dilakukan PCNU. Salah satu alasan penolakan karena judul tabligh akbar yang dinilai tak sesuai dengan Wilayah Garut.
“Judulnya saja Garut Bumi Islam. Kalau seperti itu yang di luar Islam tidak boleh tinggal di Garut? Bukannya kami tak setuju, tapi ada prinsip di Islam yang toleran, seimbang, dan menyayangi seluruh umat. Itu harus dijunjung,” jelas Wakil Sekertaris PCNU Kabupaten Garut, Aceng Hilman.
Dalam pantauan Jurnalislam, ratusan laskar dari beberapa ormas seperti AQL Ribath, KOKAM, FPI, Jamaah Ansharusy Syariah, Hizbullah, Thaliban Tasikmalaya, dan JAWARA Garut terlihat siaga mengamankan acara tersebut.
TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda 2 Ciamis, KH Nonop Hanafi menilai, kasus penolakan terhadap pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Ustadz Bachtiar Nasir di Garut dinilai akan menjadi energi bagi reuni alumni 212 pada Desember mendatang.
“Umat Islam menjadi lebih tertarik untuk hadir pada acara itu sehingga ini menjadi sebuah narasi bagi episentrum reuni 212 di Jakarta dan saya kira dentuman awalnya adalah dimulai dari Garut,” katanya kepada Jurniscom di Tasikmalaya, Jumat (10/11/2017) malam.
Ia menjelaskan, kondisi tersebut serupa dengan tahun lalu ketika menjelang Aksi Bela Islam III atau aksi 212 di Monas.
“Ini persis seperti kisah pada waktu AB3 yang pada saat itu ada beban psikologis yang pada saat itu terus dihantamkan kepada umat Islam, tapi ternyata jumlah yang hadir pada saat itu melebihi dari yang diperkirakan,” paparnya.
Lebih lanjut, pimpinan rombongan jalan kaki Kafilah Ciamis pada Aksi 212 tahun lalu itu berharap, keberatan salah satu ormas Islam di Garut terhadap Ustadz Bachtiar Nasir akan mendorong bagi umat Islam untuk terus membangun ukhuwah Islamiyah.
“Ketika ada penolakan dari saudara-saudura kita di Garut terhadap UBN dan Shabri lubis, ini justru menjadi dentuman bagi umat Islam untuk terus bersatu padu dalam rangka membangun ukhuwah Islamiyah,” jelasnya.
“Andaipun ada kerikil-kerikil kecil diantara saudara muslim yang keberatan, itu hanyalah batu loncatan untuk kita untuk terus merangkul dan merangkul. Karena kita meyakini bahwa persatuan itu adalah satu ideal yang harus kita capai tetapi jalan untuk menempuhnya tentu banyak tantangan dan rintangan,” pungkasnya.
JURNALISLAM.COM – Al Qaeda merilis sebuah pesan audio baru dari Hamza bin Laden yang berjudul, “Usamah…The Fighter Against Invaders And the Inciter of Rebellion Against Tyrants (Usamah… Pejuang yang Melawan Penjajah dan Pendobrak Semangat Perjuangan Menentang Tiran.” Bin Laden junior menyebut ayahnya sebagai pahlawan umat, atau kaum Muslim di seluruh dunia, di sepanjang rekaman yang dirilis hari Kamis (9/11/2017) tersebut, hanya beberapa hari setelah CIA merilis ribuan dokumen dan berkas yang ditemukan di komplek Syeikh Usamah bin Laden, termasuk video pernikahan Hamza.
Al Qaeda sering menyiarkan pendirinya sebagai “Syeikh yang menghidupkan kembali ruhul jihad” karena perannya dalam menyebarkan konsep jihad dan deskripsi pujian Hamza juga ada dalam pesan ini.
Hamza berpendapat bahwa Syeikh Usamah “terbukti mampu menghidupkan kembali semangat Jihad di jalan Allah” beberapa dekade setelah jatuhnya kekhalifahan Islam di awal abad 20. “Jadi, dia [Usamah] dapat membawa perubahan dari Jihad elit ke Jihad umat,” kata Hamza, saat “mata air jihad yang indah mengalir dari bawah permukaan, satu demi satu, di berbagai bagian Dunia Islam, dan perjuangan yang haq berlanjut.”
Hamza mengatakan bahwa “sebagian besar umat” telah “menyerah pada pendudukan asing” dan pasrah karena “diatur oleh undang-undang buatan manusia” sampai “anak-anaknya yang terbaik bangkit dalam perjuangan melawan status quo.” Situasi berubah karena tokoh jihad berhasil menyinari jalur yang berbeda, Hamza berpendapat. “Tujuan politik umum” umat saat ini difokuskan pada “membebaskan tanah kaum Muslim, kebebasan dari hegemoni Tentara Salib, menegakan Syariah Islam, hidup dengan bebas di bawah naungan syariah dan belas kasihNya, dan mengajak orang-orang untuk menjalankanya.”
“Di antara tokoh-tokoh terkemuka yang memiliki penglihatan dan pandangan luar biasa, dan yang mampu memegang tangan Umat dan mengangkatnya dari dasar gunung ke tempat yang tinggi bahkan ke puncak yang lebih tinggi, sehingga sekali lagi dapat melihat cahaya yang menyinari di cakrawala dan mengarahkan pandangan pada sasaran yang jelas, adalah Sheikh Osama bin Laden (semoga Allah mengasihinya),” kata Hamza.
Seperti di masa lalu, As Sahab (kelompok media Al Qaeda) tidak menunjukkan foto Hamza saat ini. Sebagai gantinya, edisi ini hanya mencakup rekaman audio dari suara ahli waris Syeikh bin Laden itu.
Long War Journal FDD pertama kali melaporkan awal bulan ini bahwa Hamza dapat dilihat sebagai orang dewasa muda dalam video pernikahannya, yang direkam selama penyerangan di rumah ayahnya di Abbottabad, Pakistan. Meskipun video tersebut direkam sekitar satu dekade yang lalu, video itu berisi gambar Hamza yang lebih baru daripada yang digunakan Al Qaeda. Foto Hamza dari video pernikahan bisa dilihat di sebelah kanan.
Hamza bin Laden
Hamza sangat memuji ayahnya atas runtuhnya Uni Soviet dan meramalkan bahwa Amerika akan mengalami nasib yang sama.
“Setelah jatuhnya Uni Soviet, giliran Amerika untuk jatuh dalam keangkuhannya,” kata Hamza. “Amerika tertipu oleh kekuatannya, manusia terpesona oleh kehebatannya yang nyata. Namun Amerika tidak menyadari fakta bahwa Allah telah membuatnya runtuh seperti Rusia (sebuah negara adikuasa yang jatuh).”
“Imam, Syeikh Usamah … kembali ke benteng Islam, Afghanistan, untuk kedua kalinya hanya dengan enam saudara terbaiknya,” Hamza mengatakan tentang relokasi ayahnya dari Sudan ke Afghanistan pada pertengahan 1990an. Dia kemudian memuji pendiri Taliban, Syeikh Mullah Umar, karena telah menyambut Syeikh Usamah ke Afghanistan. “Allah membimbing pemimpin yang setia, pemimpin orang-orang yang beriman, Mullah Muhammad Umar Mujahid (semoga Allah mengampuni dia) untuk melindungi dan membantu pejuang muda ini.”
Syeikh Mullah Umar “memberi contoh kemurahan hati dan kesetiaan yang tidak bisa dituliskan dengan kata-kata,” Hamza melanjutkan. “Dan dengan demikian jumlahnya mulai meningkat secara bertahap, dan dimulailah persiapan menghadapi Firaun kedua,” yang berarti Amerika.
Hal ini akhirnya menyebabkan pembajakan 9/11. “Sekali lagi, dengan sarana yang terbatas – saat ini pesawat sipil – Imam, Usama, mampu menggosok hidung Amerika dengan debu dan menyerang jantungnya, menyeretnya ke dalam konfrontasi dengan Umat dan bukan lagi sebuah konfrontasi dengan hanya beberapa individu,” ujar Hamza. “Dan tentara Amerika dengan paksa diseret ke rawa-rawa Irak dan Afghanistan.”
“Amerika terpaksa melarikan diri dari Irak dengan kekalahan dan dipermalukan, sambil masih terjebak dalam rawa-rawa yaitu Afghanistan, sekalipun mantan presidennya, Obama, mengakui kekalahan negaranya di tangan pasukan Imarah Islam [Taliban],” Hamza menjelaskan.
Seperti yang bisa diduga, kenangan Hamza tentang ayahnya yang terkenal lebih merupakan hagiografi daripada menceritakan kembali secara langsung. “Saya ingat pernah bertemu dengannya saat makan siang atau makan malam dengan hanya sekadar minyak, garam, dan sepotong roti,” kata Hamza, menekankan kerendahan hati ayahnya. Dia meminta umat Islam lain untuk mengikuti jejak ayahnya setelah dia “mengorbankan jiwanya” dan menghabiskan “nyawanya dan kekayaannya … membantu umat Islam” untuk membebaskan diri mereka sendiri dan “memicu kebangkitan di jajarannya.”
Dalam jurnal pribadinya dan tulisan-tulisan lainnya, Usamah bin Laden merenungkan perjuangan Arab di awal tahun 2011. Al Qaeda memiliki peluang besar bagi anak buahnya dan ingin mereka memanfaatkan revolusi, yang tidak mereka mulai.
Hamza meneruskan peringatan ayahnya mengenai perjuangan yang sama ini, dengan alasan bahwa mereka tidak akan berhasil kecuali jika kaum Muslim mengangkat senjata. “Revolusi Musim Semi Arab memuat pesan kebebasan dan kehormatan, namun mereka tidak memiliki kekuatan protektif atau pedang tajam untuk pertahanan mereka, dan dengan demikian musuh-musuh menyerangnya dan menggagalkannya jalannya,” kata Hamza.
Dia melanjutkan: “Imam, Usamah … berangkat ke dunia ini untuk mendorong dan memotivasi kita untuk melanjutkan perjalanan revolusi, memperingatkan kita terhadap penghentian atau pengalihan revolusi yang telah dilakukan sebelumnya; dan bahwa tidak peduli seberapa logis meyakinkan dan fasih menampilkan sebuah panggilan, ia tidak akan pernah mencapai kesuksesan sepenuhnya kecuali jika ia memiliki kekuatan untuk melindunginya, dan kekuatan yang dapat melindungi perjalanan umat kita menuju tujuan mulia yang ditakdirkan tidak lain adalah Jihad di jalan Allah Swt. ”
Hamza menyerukan kepada “para ulama yang lurus” untuk mendorong pemuda melakukan jihad dan meminta “kaum Muslim yang tertindas” untuk “bangkit dalam perjuangan melawan penindasan dan tirani” dan “perjuangan melawan agen-agen Amerika”.
Di masa lalu, putra Syeikh Usamah telah meminta para jihadis untuk melanjutkan perjuangan atas kematian ayahnya. Dia mengulangi panggilan ini sekali lagi. “Sebagai penutup, saya mengajak umat Islam secara umum untuk bertempur melawan agresor Amerika, pembunuh Syeikh dan kaum Muslimin (semoga Allah mengasihaninya, khususnya mereka yang turut serta dalam kejahatan keji ini,” katanya.
YAMAN (Jurnalislam.com) – Ratusan orang tua yang sakit dan lanjut usia “akan meninggal dalam waktu sepekan ke depan” kecuali Arab Saudi mengangkat blokadenya dan mengizinkan pasokan medis segera ke negara tersebut.
Dokter di ibukota tersebut mengatakan kepada relawan Al Jazeera, Kamis (9/11/2017)di seluruh Sanaa yang mengalami kekurangan obat-obatan spesialis secara kritis, tidak dapat mengobati penderita kanker, diabetes dan gagal ginjal pada awal pekan depan.
“Kami sangat kekurangan persediaan obat-obatan dan tidak dapat menjangkau botol obat penghilang rasa sakit, insulin, dan obat-obatan spesialis khusus untuk pasien kami,” kata Abdulrahman al-Ansi, seorang dokter di RSUD Sanaa al-Mutawkil.
Ali, anak laki-laki berusia dua tahun dengan leukemia limfositik akut meninggal bulan lalu sebagai akibat langsung tidak adanya obat kanker, katanya.
“Kecuali Arab Saudi meredakan pemblokirannya dan mengizinkan pasokan makanan dan obat-obatan, saya bisa kehilangan semua pasien kanker saya – bahkan mereka yang menderita diabetes – [penyakit yang dapat diobati] akan mati. Ratusan akan binasa pada pekan depan saja.”
Arab Saudi, yang telah berperang dengan Yaman sejak tahun 2015, memperketat blokade udara, tanah dan laut di negara itu pada hari Ahad, setelah pemberontak Houthi melepaskan sebuah rudal balistik ke ibukota Saudi, Riyadh.
Pemberontak Syiah Houthi, sekelompok pasukan yang mengendalikan ibukota dan menguasai sejumlah luas wilayah di negara itu, membenarkan serangan rudal tersebut, menyalahkan serangan udara yang dipimpin oleh Saudi – yang telah membunuh ribuan orang – melanda sebagian besar wilayah utara Yaman.
Negara Kerajaan itu membela blokade tersebut, yang melarang kelompok-kelompok bantuan seperti Doctors without Borders, Oxfam dan PBB untuk memberikan bantuan, dengan mengklaim bahwa blockade tersebut bertujuan untuk mencegah senjata diselundupkan ke Yaman oleh saingan regionalnya, Iran.
Teheran menolak tuduhan bahwa mereka mempersenjatai Houthi, menyebut tuduhan tersebut “jahat, tidak bertanggung jawab, merusak dan provokatif”.
Organisasi bantuan di Yaman mengatakan bahwa mereka “sangat khawatir” dengan keputusan Arab Saudi, memperingatkan bahwa hal itu bisa “membuat jutaan orang lebih dekat dengan kelaparan dan kematian”.
“Stok vaksin di negara ini saat ini hanya akan bertahan satu bulan. Jika tidak diisi ulang, wabah penyakit menular, seperti polio dan campak, diperkirakan akan berakibat fatal, terutama untuk anak balita dan mereka sudah menderita kekurangan gizi,” kata Oxfam, Save the Children, Norwegian Refugee Council dan 19 kelompok bantuan lainnya dalam sebuah pernyataan bersama.
Ke 22 kelompok kemanusiaan tersebut juga memperingatkan Yaman hanya memiliki bantuan pangan untuk enam pekan bagi sekitar tujuh juta orang Yaman yang menghadapi “kondisi seperti kelaparan”.
“Situasi kemanusiaan di Yaman sangat rapuh dan gangguan pada pasokan bahan baku seperti makanan, bahan bakar dan obat-obatan berpotensi membawa jutaan orang lebih dekat dengan kelaparan dan kematian,” mereka menambahkan.
Sejak dimulainya pengepungan hari Ahad, makanan dan harga bahan bakar negara yang telah melonjak semakin melejit, sementara penerbangan yang memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan dicegah untuk mendarat.
SURIAH (Jurnalislamcom) – Pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi sekutu Syiah internasional pada hari Kamis (9/11/2017) mengusir kelompok Islamiic State (IS) dari Albu Kamal, kota penting terakhir dimana IS masih berada dalam “kekhalifahan” versi mereka yang hancur, lansir Middle East Eye.
Kekalahan terakhir kelompok tersebut hanya menyisakan kenangan kekuasaan yang pernah membentang luas di wilayah Irak dan Suriah, sedangkan kini pasukan IS hanya bertahan dan tercecer di tempat persembunyian mereka di gurun.
Pasukan anti-IS menyerbu ke kota tepat di seberang perbatasan dari Irak pada hari Rabu dan saat pertempuran awalnya dilaporkan sangat sengit, hasil dari salah satu pertempuran besar terakhir IS tidak pernah diragukan.
“Unit angkatan bersenjata kami, bekerja sama dengan pasukan sekutu dan pelengkap, telah membebaskan kota Albu Kamal di provinsi Deir Ezzor,” sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita resmi rezim Suriah, SANA mengatakan.
“Pembebasan Albu Kamal sangat penting karena ini berarti kegagalan kelompok IS di wilayah ini,” kata pernyataan tentara tersebut.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (the Syrian Observatory for Human Rights -SOHR), sebuah lembaga monitor perang yang berbasis di Inggris, mengatakan bahwa sebagian besar pertempuran dilakukan oleh milisi sekutu Syiah internasonal dan bukan tentara reguler Assad.
Perebutan Albu Kamal adalah yang terakhir dalam serangkaian kekalahan IS setelah kehilangan benteng kota Mosul dan Raqqa dalam beberapa pekan kemudian keadaan embrionya menyusut berkeping-keping.
Memimpin pertempuran untuk kota tersebut adalah kelompok militan Syiah Libanon Hizbullah dan penasihat Garda Revolusi elit Iran, serta pasukan dari sebagian besar milisi Syiah Irak, menurut Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman.
Dia mengatakan bahwa meskipun IS masih menguasai separuh kota dan pertempuran sengit bergejolak pada hari Kamis sebelumnya, milisi IS mempertahankan satu rute pelarian ke utara.
Abdel Rahman menegaskan bahwa Albu Kamal telah sepenuhnya dikuasai namun mengatakan bahwa “IS mundur ke daerah-daerah terpencil di wilayah timur Deir Ezzor”, di mana mereka kemungkinan akan bertemu dengan pasukan pimpinan Kurdi yang didukung agresor AS.
ANKARA (Jurnalislam.com) – Sejumlah 3.000 tentara NATO tambahan akan dikirim ke Afghanistan dalam “bulan-bulan mendatang”, Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan pada hari Kamis (9/11/2017).
Pasukan tambahan, yang sebagian besar akan dipasok oleh AS, akan membawa kontingen NATO meningkat jumlahnya menjadi 16.000.
“Dua puluh tujuh negara lain juga telah berkomitmen untuk meningkatkan jumlah pasukan dalam beberapa bulan mendatang,” kata Stoltenberg dalam sebuah konferensi pers di Brussels, lansir Anadolu Agency.
“Jadi, jumlah pasukan Resolute Support Mission kita akan meningkat, dari sekitar 13.000 menjadi sekitar 16.000 tentara.”
Misi Dukungan Tegas (Resolute Support Mission) NATO, yang menggantikan misi tempur Pasukan Bantuan Keamanan Internasional pada tahun 2015, berfokus pada pelatihan, konsultasi dan bantuan pasukan keamanan Afghanistan.
Stoltenberg menyambut baik komitmen baru tersebut dan mengatakan bahwa NATO akan terus mendukung pasukan keamanan Afghanistan secara finansial sampai setidaknya 2020.
Lebih dari 130.000 pasukan NATO berbasis di Afghanistan pada tahun 2011, tahun puncak penempatan.
Sepanjang tahun lalu Imarah Islam Afghanistan (Taliban) telah membuat keuntungan teritorial dan serangan yang signifikan telah mencapai tingkat tertinggi sejak 2007.
Berbicara setelah bertemu dengan Menteri Pertahanan Afghanistan Tariq Shah Bahrami, Stoltenberg mengatakan bahwa NATO akan “terus mendukung proses perdamaian dan rekonsiliasi yang dipimpin Afghanistan dan dimiliki Afghanistan.
“Kami menyambut baik inisiatif proses Kabul yang diluncurkan oleh Presiden [Ashraf] Ghani awal tahun ini. Kami mendesak pemerintah untuk melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memastikan kondisi perdamaian di lapangan.”
Dia meminta Pakistan untuk memainkan “peran kunci” dalam membantu untuk mengalahkan Taliban karena “perdamaian dan stabilitas di Afghanistan berarti perdamaian dan stabilitas di seluruh wilayah.”
Uni Emirat Arab dan Qatar berusaha untuk berkontribusi dalam misi tersebut, Stoltenberg menambahkan.
DOHA (Jurnalislam.com) – Kementerian Luar Negeri Kuwait pada hari Kamis (9/11/2017) mendesak warganya di Lebanon untuk segera meninggalkan negara tersebut, menurut Kantor Berita Kuwait resmi (KUNA), lansir Anadolu Agency.
Kuwait adalah negara ketiga setelah Arab Saudi dan Bahrain yang menginstruksikan warganya untuk meninggalkan Lebanon.
KUNA mengutip sebuah sumber Kementerian Luar Negeri yang mengutip “keadaan yang dialami oleh Lebanon” dan mengambil “tindakan pencegahan terhadap dampak negatif yang mungkin terjadi” sebagai alasan untuk pindah.
Sumber tersebut juga mendesak warga agar tidak melakukan perjalanan ke Lebanon dan menginformasikan nomor telepon darurat untuk warga yang membutuhkan bantuan.
Sebelumnya pada Kamis, Arab Saudi menginstruksikan warganya yang tinggal di atau mengunjungi Lebanon untuk meninggalkan negara tersebut “sesegera mungkin”.
Pada hari Ahad, Bahrain meminta semua warganya di Lebanon untuk segera pergi.
Perkembangan saat ini terjadi setelah Perdana Menteri Libanon Saad Hariri tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Sabtu dalam sebuah pidato di televisi yang disampaikan dari Riyadh.
Dalam pidato pengunduran dirinya, Hariri mengkritik Iran dan sekutu Libanonnya Syiah Hizbullah, menuduh mereka menaburkan “hasutan” di wilayah tersebut dan ikut campur dalam urusan Arab.
Namun pengunduran dirinya belum diterima secara resmi oleh Presiden Lebanon Michel Aoun, yang menuntut agar Hariri – yang tampaknya masih berada di Arab Saudi – untuk terlebih dahulu kembali ke Lebanon demi mengklarifikasi posisinya.
Hariri ditunjuk sebagai perdana menteri Libanon akhir tahun lalu. Sebelum pengunduran diri Sabtu, dia memimpin sebuah pemerintahan beranggota 30 orang yang termasuk perwakilan Hizbullah.
Arab Saudi, pendukung lama Hariri, adalah musuh bebuyutan Iran di wilayah tersebut. Sementara Riyadh mendukung oposisi bersenjata Suriah, Iran dan Syiah Hizbullah sama-sama mendukung rezim Nushairiyah Bashar al-Assad di Suriah.
SOLO (Jurnalislam.com) – Ketua DPD Gerakan Bela Negara (GBN) Soloraya, Ustaz Tengku Ahzar mempertanyakan alasan pihak-pihak yang ingin membubarkan acara Tabligh Akbar di Garut pada Sabtu, (11/11/2017). Yang menghadirkan ketua GNPF Ulama Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) dan Ketua DPP FPI KH Sobri Lubis.
“Atas nama sebuah ormas yang menolak beliau, pertanyaanya apa yang menjadi latar belakang, padahal, kalau selama ini dianggap sebagai tokoh yang membahayakan pastinya negara sudah menangkap beliau,” katanya usai memberikan materi di Penumping, Laweyan, Solo, Selasa (7/11/2017).
Lebih lanjut, Ustaz Tengku Ahzar mengaku khawatir kalau mereka hanya digunakan musuh Islam untuk mengadu domba antara kaum muslimin. Ia berharap, agar pihak yang tidak setuju dengan kedatangan UBN tersebut, mau berdialog dan duduk bersama, guna mencari jalan yang terbaik.
” Kita khawatir bahwa dengan apa yang terjadi hari ini kita dimanfaatkan oleh musuh-musuh Islam untuk dibenturkan sesama umat Islam, dan itu tentu saja menguntungkan pihak pihak musuh,” ujarnya.
” Oleh sebab itu saya berharap kepada kelompok ormas yang membubarkan, kalau memang ada kesalahan, perbedaan, atau ketidaksenangan tentunya selesaikan dengan baik dan tidak mengunakan cara-cara yang anarki,” tandasnya.
SURABAYA (Jurnalislam.com) – Persidangan Ustadz Alfian Tanjung kembali digelar di PN Surabaya, Rabu (8/11/2017) dengan agenda pemeriksaan (saksi) Ahli dari Ustadz Alfian Tanjung.
Saksi Ahli yang dihadirkan oleh Tim Advokasi Alfian Tanjung (TAAT) ialah Prof. Dr. Aminudin Kasdi, M.S., (Dosen UNESA) Guru Besar Sejarah UNESA dan pakar tentang PKI.
Selain Prof Aminuddin Kasdi, hadir pula Jend. (Purn). Syarwan Hamid (Mantan Menteri Dalam Negeri) sebagai Ahli di bidang keamanan dalam negeri yang menguasai peta pergerakan PKI & komunisme dan bahayanya di Indonesia.
“Dihadirkannya para ahli tersebut didasarkan pada bukti-bukti kebangkitan PKI saat ini sebagaimana yang disampaikan Ust. Alfian Tanjung dalam ceramahnya di Masjid Mujahidin Surabaya tanggal 26 Februari 2017”, pungkas Abdullah Al Katiri, S.H. selaku koordinator TAAT kepada Jurnalislam.com, Rabu (8/11/2017).
Seperti diketahui, Ustaz Alfian Tanjung sudah dibebaskan dan dinyatakan tidak bersalah. Namun, entah mengapa beliau malah ditangkap kembali dan disidangkan dengan tuduhan ujaran kebencian karena telah membahas PKI.