Tidak Mampu Hadapi Taliban, AS Desak NATO Kirim Lebih Banyak Lagi Pasukannya

Tidak Mampu Hadapi Taliban, AS Desak NATO Kirim Lebih Banyak Lagi Pasukannya

AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) – NATO mengatakan akan memerlukan waktu lebih lama untuk menanggapi tuntutan Washington agar sekutu aliansi mengirim lebih banyak tentara ke Afghanistan, lansir World Bulletin Ahad (17/9/2017).

Tidak ada keputusan yang akan diambil sampai mereka berkonsultasi dengan pemerintah masing-masing, Pavel mengatakan kepada wartawan setelah Jenderal Joe Dunford, Ketua Umum Kepala Staf Gabungan AS dan Jenderal John Nicholson, komandan tertinggi AS di Afghanistan, mengajukan permintaan mereka.

Pertemuan tersebut dilakukan beberapa bulan setelah kepala Pentagon Jim Mattis mengatakan kepada sekutu NATO bahwa mereka harus menyelesaikan pekerjaan di Afghanistan. Jika tidak diselesaikan akan berisiko membiarkan perlawanan Taliban berkembang.

Moskow: Setiap Usaha yang Dilakukan AS Melawan Taliban akan Sia-sia

“Intinya adalah bahwa NATO telah membuat komitmen kepada Afghanistan untuk kebebasan dari ketakutan dan perlawanan, dan kebebasan dari teror menuntut agar Anda tidak membiarkan ini dibatalkan,” katanya pada bulan Juni.

Sekutu diharapkan memberikan jawaban tegas saat komite tersebut melakukan rekonsiliasi pada bulan Oktober, Panglima Tertinggi Sekutu NATO Jenderal AS Curtis Scaparrotti mengatakan kepada wartawan.

Hanya Albania, yang memiliki 83 tentara di Afghanistan, yang telah mengumumkan bahwa mereka siap mengirim sekitar tiga puluh lagi.

Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump membuka jalan bagi penyebaran ribuan tentara AS ke Afghanistan, mundur dari janjinya untuk segera mengakhiri perang terpanjang Amerika, yang dimulai setelah serangan 11 September 2001.

Dia tidak menyebutkan berapa banyak tentara yang akan dikirim namun para pejabat mengatakan bahwa pasukan tambahan tersebut dapat berjumlah sekitar 4.000, di atas kekuatan 11.000 tentara yang sudah ada di lapangan.

Scaparrotti tidak mengungkapkan rincian diskusi di Tirana, namun mengatakan bahwa tujuan koalisi tersebut adalah untuk melatih dan melengkapi pasukan khusus Afghanistan dan untuk membantu negara tersebut dengan memberikan dukungan udara.

“Apa yang kita ingin agar NATO berikan: sebenarnya adalah TAA (train, advise, assist) , yaitu melatih, memberi saran dan membantu,” katanya.

“(Ada) efek pada semangat tentara Afghanistan dengan mendapat dukungan dari angkatan udara mereka sendiri. Jadi, sejauh kita bisa mendapatkan lebih banyak penasihat di sana, kita dapat menerapkan pengembangan kekuatan mereka lebih cepat, dan ini lebih baik untuk semua orang,” dia menambahkan.

NATO mengalihkan tanggung jawab pertahanan ke pasukan Afghanistan pada tahun 2014 namun memiliki 5.000 tentara sekutu yang ditempatkan di negara tersebut.

Bagikan