Zionis Serang Hamas dengan Tank dan Jet Tempur setelah Roket dari Gaza Hantam Israel

Zionis Serang Hamas dengan Tank dan Jet Tempur setelah Roket dari Gaza Hantam Israel

PALESTINA (Jurnalislam.com) – Militer Israel menyerang dua posisi Hamas di Jalur Gaza dengan serangan armada tank dan serangan udara setelah roket yang diluncurkan dari Gaza menghantam Israel, menurut media berita Israel, lansir Aljazeera.

Sistem pertahanan rudal Israel, Iron Dome, mencegat dua roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza, kata tentara penjajah Israel di Twitter pada hari Jumat (29/12/2017).

Kantor berita Palestina Wafa melaporkan mengutip sumber di Gaza bahwa setelah itu enam rudal Israel diluncurkan.

Dikatakan asap tebal terlihat dari salah satu daerah sasaran di timur kawasan Al-Tuffah di Gaza.

Rudal ketiga mendarat di sebuah komunitas Israel di wilayah Sha’ar Hanegev, dekat perbatasan dengan Gaza, menurut situs berita Israel Ynet.

Meskipun Israel mengatakan bahwa mereka menyerang pos-pos Hamas, sumber roket yang diluncurkan dari Gaza tetap tidak diketahui.

Pemimpin Hamas: Keputusan AS adalah Deklarasi Perang

Sirene peringatan roket dimulai sekitar tengah hari di daerah Sha’ar Hanegev dan Sdot Negev, memperingatkan warga untuk berlindung, kata tentara Israel di Twitter.

Tidak ada korban yang dilaporkan dari serangan kedua roket tersebut, menurut Times of Israel. Namun, sebuah bangunan di Sha’ar Hanegev mengalami kerusakan saat roket ketiga mendarat di dekatnya.

Situs Times of Israel berspekulasi bahwa roket terseut diluncurkan bertepatan dengan sebuah upacara yang menandai ulang tahun ke-24 seorang tentara Israel, Oron Shaul, yang terbunuh pada tahun 2014 dan mayatnya dilaporkan ditahan oleh Hamas.

Tentara Israel mengatakan saat ini sedang menyelidiki insiden tersebut.

Faksi Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dan Jihad Islam telah mengumumkan hari Jumat sebagai “hari kemarahan” menyusul keputusan kontroversial Presiden AS Donald Trump mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Roket dari Gaza adalah yang pertama sejak 18 Desember dan merupakan serangan paling berkelanjutan dari Jalur Gaza sejak serangan Israel pada tahun 2014 di Gaza.

Ketegangan meningkat di wilayah tersebut sejak keputusan AS mengenai Yerusalem diumumkan pada 6 Desember.

Status Yerusalem adalah salah satu isu paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina.

Langkah Trump tersebut menarik kutukan dunia dan memicu serangkaian demonstrasi di Gaza dan tempat lain seluruh dunia.

Militer zionis menggunakan gas air mata dan tembakan untuk memecah demonstrasi pada hari Jumat.

Sedikitnya 10 warga Palestina terluka dalam bentrokan tersebut.

Lima belas orang meninggal sampai saat ini, dan sedikitnya 2.900 lainnya terluka sejak Trump mengumumkan pernyataannya, menurut Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina.

Sedikitnya 500 orang telah ditangkap pasukan zionis, termasuk pemimpin Fatah di Yerusalem.

Bagikan