Wawancara Media Dilarang bagi Tawanan Israel yang Bebas karena Khawatir Puji Hamas

Wawancara Media Dilarang bagi Tawanan Israel yang Bebas karena Khawatir Puji Hamas

PALESTINA (jurnalislam.com)- Times of Israel melaporkan pada Sabtu (25/11/2023), sebanyak 13 warga Israel yang dibebaskan, termasuk empat anak-anak, tampak dalam kondisi kesehatan fisik yang baik, meskipun beberapa di antaranya lemah karena kelelahan setelah 49 hari disandera di Gaza.

Warga Israel yang dibebaskan pertama-tama dikirim ke rumah sakit untuk diperiksa kondisinya. Selain warga Palestina, tawanan Hamas dari Israel juga selamat dari pemboman intensif Israel selama hampir dua bulan.

Hamas pada tanggal 5 November mengumumkan bahwa serangan udara Israel telah menewaskan 60 tawanan, termasuk 23 orang yang jasadnya masih terjebak di bawah reruntuhan.

Schneider Medical Center di Petah Tikva mengatakan bahwa empat wanita Israel dan empat anak yang mereka terima “dalam kondisi baik.”

“Mereka bersama keluarganya berada di area terpisah yang disiapkan untuk mereka, dikelilingi oleh tim medis, sosial dan psikologis.” terangnya.

Wolfson Medical Center di Holon menyatakan bahwa lima tawanan Israel yang dibebaskan dan tiba kemarin dalam kondisi stabil. “Masing-masing dirawat sesuai kondisinya berdasarkan pemeriksaan kemarin.”

Namun, para tawanan Israel yang telah dibebaskan tidak diizinkan oleh otoritas Israel untuk berbicara kepada media. Hal itu disebabkan setelah pembebasan Yocheved Lifshitz, 85 tahun, pada tanggal 24 Oktober lalu, dia dengan jujur memberikan keterangan pada konferensi pers dari rumah sakit di mana dia mengatakan “Hamas telah memperlakukannya dengan baik.”

Pers Israel menggambarkan insiden tersebut sebagai bencana hubungan masyarakat karena menggambarkan Hamas secara positif.

Sumber: The Cradle

Reporter: Bahri

Bagikan