TEPI BARAT (jurnalislam.com)- Hamas dan Israel menyelesaikan tahap kedua pertukaran tawanan, pada Sabtu malam (25/11/2023). Sebanyak 39 warga Palestina dibebaskan, termasuk 6 wanita dan 33 anak-anak, sementara Hamas membebaskan 13 warga Israel dan 4 warga negara Thailand.
Pembebasan ini disambut meriah di Al-Bireh, Tepi Barat, di mana massa berkumpul untuk menyambut tahanan yang diangkut oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC). Massa meneriakkan slogan-slogan merayakan pembebasan mereka dan menyerukan pembebasan semua tahanan yang ditahan di penjara-penjara pendudukan Israel.
Wanita Palestina yang dibebaskan antara lain Israa Jaabis, Fadwa Hamada, Aisha Afgani, Nurhan Awwad, Shorouq Duwayat, dan Maysoun Musa.
Namun, di Yerusalem yang diduduki, pasukan Israel melarang keluarga para tahanan perempuan yang dibebaskan untuk merayakan atau menerima kerabat dan teman di rumah.
Sebelumnya pada hari yang sama, Brigade Al-Qassam mengumumkan penundaan pembebasan kelompok kedua tawanan Israel karena dugaan “ketidakpatuhan” Israel terhadap kesepakatan mengenai pengiriman bantuan ke Gaza.
“Kami memutuskan untuk menunda pembebasan tahanan gelombang kedua sampai penjajah mematuhi ketentuan perjanjian terkait masuknya truk bantuan ke Jalur Gaza utara,” kata Brigade Qassam melalui Telegram.
Pertukaran Sabtu ini merupakan kelanjutan dari pertukaran sebelumnya pada hari Jum’at, yang melibatkan 24 warga Israel dan orang asing dengan 39 warga Palestina. Pertukaran ini terjadi pada hari pertama dari gencatan senjata demi kemanusiaan selama empat hari setelah 50 hari pertempuran.
Tawanan tambahan dari kedua belah pihak akan dibebaskan secara bertahap dalam beberapa hari mendatang sebelum periode empat hari berakhir.
Sumber: The Cradle
Reporter: Bahri