Hamas Tawarkan Mekanisme Khusus Pertukaran Tawanan Anggota Militer

Hamas Tawarkan Mekanisme Khusus Pertukaran Tawanan Anggota Militer

BEIRUT (jurnalislam.com)- Pejabat senior Hamas Osama Hamdan, pada hari Ahad (3/12), mengatakan, pihaknya akan melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan Israel mengenai pertukaran sandera dan tahanan, ia berharap negoisasi berlanjut ke tahap penghentian agresi dan gencatan senjata.

“Kami menegaskan bahwa dimulainya kembali perundingan pertukaran tahanan bergantung pada penghentian agresi dan gencatan senjata,” katanya kepada wartawan di Beirut.

“Sebelumnya, tidak ada diskusi tentang hal itu,” lanjutnya.

Menurut Hamdan, meskipun ada upaya dari mediator Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat namun Israel tetap bersikap keras kepala dan tidak ada itikad untuk perdamaian sehingga menyebabkan gagalnya gencatan senjata.

Kedua belah pihak saling menyalahkan atas tidak diperpanjangnya gencatan senjata, dari pihak Israel mengklaim bahwa Hamas melanggar ketentuan gencatan senjata.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Hamas belum memenuhi kewajibannya untuk membebaskan semua sandera perempuan.

Hamdan menceritakan bahwa setelah beberapa kali pertukaran tahanan, Israel mengklaim bahwa Hamas masih memiliki tawanan perempuan yang belum dibebaskan, namun ia mengatakan daftar wanita yang belum dibebaskan adalah anggota militer dan bukan warga sipil.

“Mereka semua adalah tentara perempuan yang ditangkap dari lokasi militer,” ungkap Hamdan.

“Untuk melakukan pertukaran para prajurit ini memiliki metode dan mekanisme khusus,” imbuhnya.

Harapan untuk memperpanjang gencatan senjata di Gaza semakin memudar. Israel telah memanggil pulang para perundingnya, dan Netanyahu mengatakan perang akan terus berlanjut sampai semua tujuannya tercapai. Salah satunya adalah menyingkirkan Hamas dari kekuasaan di Gaza.

Sumber: Alarabiya

Reporter: Samsul

Bagikan