Hamas Mengubah Jalanan di Gaza Menjadi Labirin Mematikan Bagi Israel

Hamas Mengubah Jalanan di Gaza Menjadi Labirin Mematikan Bagi Israel

GAZA (jurnalislam.com)- Korban tewas tentara Israel di Gaza sudah hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan serangan darat pada tahun 2014. Hal ini mencerminkan seberapa jauh mereka telah berhasil memasuki wilayah tersebut dan penggunaan taktik gerilya dan perluasan persenjataan yang efektif oleh Hamas.

Pakar militer Israel, seorang komandan Israel dan sumber Hamas menggambarkan bagaimana perkembangan pejuang Palestina dalam menggunakan persediaan senjata dalam jumlah besar, pengetahuan tentang medan dan jaringan terowongan yang luas untuk mengubah jalan-jalan Gaza menjadi labirin yang mematikan.

Mereka mempunyai senjata mulai dari drone yang dilengkapi granat hingga senjata anti-tank dengan muatan peledak ganda yang kuat.

Militer Israel mengatakan pada hari Minggu (17/12), bahwa 121 tentara telah tewas sejak serangan darat dimulai pada 27 Oktober, ketika tank dan infanteri mulai masuk ke kota-kota dan kamp-kamp pengungsi di Gaza.

Bandingkan dengan 66 serangan pada konflik tahun 2014, ketika Israel melancarkan serangan darat dengan skala lebih kecil selama tiga minggu namun tujuannya bukan untuk melenyapkan Hamas.

“Tidak bisa dibandingkan cakupan perang saat ini dengan tahun 2014, ketika itu sebagian besar pasukan kami beroperasi tidak lebih dari satu kilometer di dalam Gaza,” kata Yaacov Amidror, pensiunan mayor jenderal Israel dan mantan penasihat keamanan nasional yang sekarang bekerja di Institut Yahudi untuk Keamanan Nasional Amerika (JINSA).

Dia mengatakan tentara “belum menemukan solusi yang baik untuk pembangunan terowongan tersebut,” sebuah jaringan yang berkembang pesat dalam dekade terakhir.

Sejak perang dimulai, hampir 19.000 orang telah terbunuh di Gaza, sehingga memicu tuntutan internasional untuk melakukan gencatan senjata dan bahkan seruan dari sekutu setia Israel, Amerika Serikat, untuk melakukan perubahan strategi dan serangan yang lebih tepat.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Kamis bahwa Israel akan berperang “sampai meraih kemenangan mutlak”. Para pejabat Israel mengatakan mungkin akan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mencapainya.

“Ini merupakan tantangan sejak hari pertama,” Ophir Falk, penasihat kebijakan luar negeri Netanyahu, mengatakan kepada Reuters bahwa serangan itu harus dibayar dengan harga yang sangat besar.

“Kami tahu bahwa kami mungkin harus mengeluarkan biaya tinggi untuk menyelesaikan misi ini.”

PERTARUNGAN BERAT

Hamas telah mengunggah video di saluran Telegramnya bulan ini yang menunjukkan para pejuang dengan kamera aksi bergerak melintasi gedung-gedung untuk meluncurkan roket yang digendong ke arah kendaraan lapis baja. Salah satunya, yang diposting pada 7 Desember, berasal dari Shejaiya, sebelah timur Kota Gaza, sebuah wilayah di mana kedua belah pihak melaporkan adanya pertempuran sengit

Dalam postingan lain pada tanggal 5 Desember, sebuah kamera muncul dari sebuah terowongan, seperti periskop, untuk memindai kamp Israel tempat tentara beristirahat. Pos tersebut mengatakan, pihaknya kemudian terkena ledakan bawah tanah.

Seperti dikutip dari laman Reuters, sumber Hamas menyampaikan dari dalam Gaza tanpa menyebut nama, mengatakan para pejuang bergerak sedekat mungkin memanfaatkan wilayah yang mereka ketahui, dan melakukan serangan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, serangan bisa dari dalam atau diluar terowongan.

“Ada perbedaan besar antara kekuatan kami dan kekuatan mereka, kami tidak membodohi diri sendiri,” dia berkata.

Hamas belum mengatakan berapa banyak pejuangnya yang tewas. Militer Israel mengatakan mereka telah menewaskan sedikitnya 7.000 orang. Hamas sebelumnya menolak jumlah yang disebutkan Israel, dan mengatakan bahwa jumlah tersebut termasuk warga sipil.

Seorang komandan Israel, yang bertempur pada tahun 2014, mengatakan luasan cakupan operasi ini berarti semakin banyak pasukan di lapangan, hal ini memberi keuntungan bagi Hamas dalam mempertahankan wilayah dan membalas serangan, sehingga diperkirakan akan ada lebih banyak korban jiwa di pasukan Israel. Dia meminta untuk tidak disebutkan namanya karena dia adalah cadangan aktif dalam perang ini.

Meniru taktik yang digunakan pada tahun 2014, militer Israel telah mengunggah gambar di media sosial yang menunjukkan jalan dihancurkan oleh buldoser di daerah-daerah yang dibangun sehingga pasukan dapat menghindari jalan-jalan yang mungkin ada ranjau darat.

Bahkan di beberapa distrik di Gaza utara banyak bangunan hancur menjadi puing-puing, sedangkan pertempuran sengit masih terus terjadi.

Sumber : reuters

Reporter: Samsul

Bagikan