Bebas Dari Penjara Israel, Mantan Tawanan: Martabat Kami Terangkat Berkat Perlawanan Hamas

Bebas Dari Penjara Israel, Mantan Tawanan: Martabat Kami Terangkat Berkat Perlawanan Hamas

TEPI BARAT (jurnalislam.com)- Massa di Tepi Barat yang diduduki bersorak dan mengibarkan bendera Palestina dan Hamas, serta syal kaffiyeh, ketika 39 wanita dan anak-anak Palestina yang ditawan oleh Israel dibebaskan, pada Sabtu (25/11/2023)

Para tawanan Palestina diangkut pulang dengan bus putih dan pengawalan kendaraan lapis baja dari kamp militer Ofer.

Israel membebaskan warga Palestina berdasarkan perjanjian gencatan senjata untuk menghentikan pertempuran di Gaza setelah Hamas membebaskan 13 wanita dan anak-anak Israel dan 10 pekerja Thailand yang ditangkap oleh gerakan perlawanan dalam serangan Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober di Israel.

Sebanyak 50 warga Israel dan 150 warga Palestina akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan tersebut. Lebih banyak tawanan dari masing-masing pihak akan dibebaskan selama masa gencatan senjata empat hari.

“Saya senang, namun pembebasan saya harus dibayar dengan darah para syuhada,” kata Marah Bakir, 24 tahun, mengacu pada hampir 15.000 warga Palestina yang terbunuh akibat pemboman Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

“Kebebasan dari empat dinding penjara sungguh luar biasa,” kata Bakir, yang telah ditawan Israel selama delapan tahun.

“Saya menghabiskan akhir masa kanak-kanak dan remaja saya di penjara, jauh dari orang tua dan pelukan mereka,” katanya kepada kantor berita AFP setelah kembali ke rumah keluarganya di Beit Hanina di Yerusalem Timur yang diduduki.

“Itulah yang terjadi pada negara yang menindas kita.” pungkasnya.

Hanan Al-Barghouti, 58 tahun, yang dibebaskan setelah dua bulan ditahan Israel, memuji sayap bersenjata Hamas, pemimpinnya, dan masyarakat Gaza yang terkepung.

“Semoga Tuhan membalas mereka dengan baik atas nama kami,” katanya.

“Jika bukan karena rakyat Gaza, kita tidak akan melihat kebebasan.”

“Kami berada di dalam penjara, memakan kepahitan. Mereka sadis. Mereka menghina dan mempermalukan kami, namun harga diri kami tinggi, dan martabat kami terangkat, berkat perlawanan Hamas.” ungkapnya.

Dilaporkan sekitar 8.300 warga Palestina masih ditahan di penjara-penjara Israel.

Sumber: The Cradle

Reporter: Bahri

Bagikan