Tak Minta Izin, Warga Solo Tolak Pembangunan PPA Daniel Gereja Kristen Indonesia

Tak Minta Izin, Warga Solo Tolak Pembangunan PPA Daniel Gereja Kristen Indonesia

SOLO (Jurnalislam.com)- Pembangunan Pusat Pengembangan Anak (PPA) Daniel 10 Gereja Kristen Indonesia (GKI) Coyudan di RT 06 RW 06 Joyontakan, Surakarta mendapatkan penolakan dari warga setempat.

 

Menurut ketua RW 06 Sagino, selain IMB yang diduga bermasalah, juga belum ada kesepakatan antara warga dengan pihak GKI Coyudan. Namun justru beberapa hari yang lalu mantan Walikota Surakarta FX Hadi Rudiyatmo datang untuk melakukan peletakan batu pertama di tempat tersebut.

 

“Alasannya warga belum ada kesepakatan khususnya RT 06 umumnya di RW 06 Kelurahan Joyontakan itu yang pertama,” katanya kepada Jurnalislam.com, Senin, (21/2/2021) malam.

 

“Yang kedua warga masyarakat terkejut dengan adanya peletakan batu pertama karena belum ada kesepakatan dari warga, saya selaku pengurus sampai RT menanyakan kepada pihak terkait yaitu pihak perijinan IMB bahwa disana sampai 2 kali di kantor perijinan, ternyata belum ada titik temu masalah perijinan IMB,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut, Sagino menerangkan bahwa dirinya mengaku belum tau perihal adanya tanda tangan warga untuk mensetujui dibangunnya PPA GKI Coyudan tersebut.

 

“Kalau yang saya tau warga belum menandatangani kesepakatan untuk pengajuan IMB, hanya pernah di ajak pertemuan di Posyandu mungkin daftar hadir, tapi kalau dari warga diminta tanda tangan untuk pengajuan IMB ini belum pernah,” ungkapnya.

 

“Untuk perijinan setelah saya tanyakan ke Dinas Perijinan, itu IMBnya untuk gereja namun demikian untuk masyarakat disini pengertiannya itu untuk Pengembangan Pendidikan Anak (PPA), jadi kan beda,” ujarnya.

 

Hal senada juga dikatakan oleh salah satu warga Bambang yang rumahnya hanya berjarak sekitar lima meter dari lokasi pembangunan PPA.

 

“Sama sekali belum pernah dimintai tanda tangan untuk persetujuan pembangunan ini, kabarnya ini mau dibagun untuk Gedung PPA namun pemilik lahan ini membangun maaf dengan semena mena tanpa mengindahkan warga sama sekali,” katanya.

 

“Kami terus terang warga terdekat dengan lokasi ini dan sekitarnya ini sama sekali merasa kecewa sama sekali kami merasa dikhiatani, terus terang saja kami menolak,” pungkasnya.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.