Setelah Serangan Gas Beracun Assad, Jaishul Islam Beserta Warga Tinggalkan Douma

Setelah Serangan Gas Beracun Assad, Jaishul Islam Beserta Warga Tinggalkan Douma

SURIAH (Jurnalislam.com)Jaish al-Islam, kelompok oposisi terakhir yang tersisa di Ghouta Timur, telah setuju untuk meninggalkan Douma menuju wilayah yang dikuasai oposisi di Suriah utara, menurut para perunding dari pihak oposisi dan kementerian luar negeri Rusia.

Kesepakatan itu terjadi sehari setelah serangan kimia menewaskan puluhan orang dan mempengaruhi ratusan warga Douma lainnya. Serangan itu memicu kemarahan global tetapi dibantah sebagai “laporan fabrikasi (palsu)” oleh rezim Syiah Suriah, yang pasukannya pada Jumat melancarkan serangan terhadap para oposisi dengan dukungan serangan udara.

Biadab, Rezim Assad Gunakan Senjata Kimia pada Posisi Jaishul Islam, 70 Warga Mati Lemas

Kesepakatan, yang dicapai antara Jaish al-Islam dan Rusia pada hari Ahad (8/4/2018), termasuk gencatan senjata dan evakuasi pejuang dan warga sipil dari daerah tersebut, lansir Aljazeera.

“Menurut orang-orang yang membantu merundingkan perjanjian ini, Jaish al-Islam telah sepakat dengan pasukan Rusia untuk memulai evakuasi dengan keluarga mereka, serta siapa saja yang ingin pergi,” kata Natasha Ghoneim dari Al Jazeera, dari Amman, mengatakan.

Erdogan: Kapan Barat Mau Peduli pada Anak-anak dan Wanita yang Dibantai di Suriah?

Berdasarkan perjanjian itu, polisi militer Rusia akan bergerak ke Douma untuk menggantikan pasukan rezim Suriah, tambah Ghoneim.

Tentara Rusia juga mengatakan pada hari Ahad bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan Jaish al-Islam untuk menarik sekitar 8.000 pejuang Jaish al-Islam dan sekitar 40.000 keluarga mereka.

Mayor Jenderal Yuri Yevtushenko seperti dikutip oleh kantor berita Associated Press mengatakan bahwa konvoi 100 bus telah memasuki Douma untuk memulai evakuasi.

Evakuasi Jaisyul Islam dari Ghouta Timur Tertunda, Ini Sebabnya

Kantor berita Rusia, RIA, mengutip sumber keamanan, mengatakan pejuang Jaish al-Islam akan meninggalkan Douma dalam dua gelombang dalam beberapa jam mendatang.

Kesepakatan juga dilaporkan sebelumnya pada hari itu oleh kantor berita resmi rezim Suriah, SANA, mengutip sumber rezim yang mengatakan bahwa perjanjian itu akan memastikan “kepergian semua anggota Jaish al-Islam ke Jarablus dalam waktu 48 jam.”

Sebagai gantinya, Jaish al-Islam akan membebaskan para sandera yang mereka tahan, kata sumber itu, menurut SANA.

Bagikan