Erdogan: Kapan Barat Mau Peduli pada Anak-anak dan Wanita yang Dibantai di Suriah?

Erdogan: Kapan Barat Mau Peduli pada Anak-anak dan Wanita yang Dibantai di Suriah?

SIIRT (Jurnalislam.com) – Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari Ahad (8/4/2018) menyerukan kepada Barat untuk memperhatikan anak-anak, wanita dan warga sipil yang menjadi “martir” di Ghouta Timur.

Sedikitnya 78 warga sipil tewas setelah pasukan rezim Syiah Bashar al-Assad menyerang sasaran mereka di distrik Douma di Ghouta Timur dalam serangan, di mana gas beracun tampaknya telah digunakan, menurut lembaga pertahanan sipil White Helmets, lansir Anadolu Agency.

“Kapan Anda [Barat] berbalik dan melihat anak-anak, wanita dan manusia dibantai dan menjadi martir di Ghouta Timur sehingga kita dapat mengatakan ‘mereka bertindak adil’?,” kata Erdogan di depan kongres provinsi Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di provinsi Siirt tenggara.

“Memalukan sekali mereka yang mengubah tragedi kemanusiaan di wilayah kami menjadi masalah politik internal mereka dan untuk keuntungan mereka sendiri. Demokrasi Anda, hak asasi manusia, dan pemahaman Anda tentang diplomasi adalah hal yang memalukan,” katanya.

Biadab, Rezim Assad Gunakan Senjata Kimia pada Posisi Jaishul Islam, 70 Warga Mati Lemas

Erdogan mengatakan sedikitnya 4.017 teroris telah dinetralisasi sejak peluncuran Operasi Olive Branch di barat laut Suriah, Afrin.

Otoritas Turki sering menggunakan kata “dinetralkan” dalam pernyataan mereka untuk menyiratkan bahwa teroris yang bersangkutan menyerah atau terbunuh atau ditangkap.

Berbicara di kongres partai yang berkuasa di provinsi Van timur, Erdogan mengatakan Barat tidak bereaksi ketika anak-anak di Ghouta Timur menjadi martir, tetapi hanya bereaksi ketika Turki membunuh teroris di Afrin.

Dia menambahkan bahwa Turki meluncurkan dua pukulan dengan operasi Olive Branch dan Euphrates Shield, yang membebaskan hampir 4.000 kilometer persegi di barat laut Suriah dari teroris.

Erdogan mengatakan Ankara dengan dua operasinya membuka kedok IS dan PYD/PKK.

“Sekarang para teroris telah terbuka kedoknya, kita bisa melihat orang-orang yang bersembunyi di belakang mereka.”

Turki pada 20 Januari meluncurkan Operasi Olive Branch untuk menghapus teroris YPG/PKK dan IS dari Afrin.

Puluhan Anak Tewas Keracunan, Trump: Pendukung Binatang Assad Harus Bertanggung Jawab

Menurut Staf Umum Turki, operasi tersebut bertujuan untuk membangun keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan Turki dan wilayah Timur Tengah serta melindungi Suriah dari kekejaman dan penindasan teroris.

Operasi tersebut dilaksanakan di bawah kerangka hak Turki berdasarkan hukum internasional, resolusi Dewan Keamanan PBB, hak membela diri di bawah piagam PBB, dan penghormatan terhadap integritas teritorial Suriah, katanya.

Erdogan mengatakan bahwa jumlah teroris yang “dinetralkan” di Irak utara mencapai 327.

Serangan udara pada target PKK di Irak utara, di mana kelompok teror tersebut memiliki basis utama mereka di wilayah pegunungan Qandil, dekat perbatasan Iran, telah dilakukan secara teratur sejak Juli 2015, ketika PKK melanjutkan kampanye teror bersenjata.

Sebanyak 154 teroris dinetralkan dalam operasi kontra-terorisme Turki di wilayah pegunungan Gabar timur, daerah pegunungan Cudi di tenggara Sirnak, dan timur Tunceli, kata presiden.

Bagikan