IRAK (jurnalislam.com) – Pemimpin sekte Syiah, yaitu Tentara Mahdi, mengatakan bahwa "wajah baru" diperlukan untuk mengatasi mujahidin yang memimpin pejuang Sunni di Irak utara.
Moqtada al-Sadr, seorang pemimpin sekte Syiah, telah menyerukan pemerintah darurat nasional, sehari setelah perdana menteri Nouri al-Maliki menolak setiap upaya yang menantang kekuasaannya.
Pada hari Rabu (25/6/2014) Sadr mengatakan." Sadr dan pasukannya, yaitu Tentara Syiah Mahdi, telah berjanji untuk melawan para mujahidin .
Sadr menuntut "wajah baru Irak" dalam pemerintahan persatuan nasional setelah melihat Maliki muncul dengan kursi terbanyak dalam pemilu 30 April.
"Kita juga perlu secepatnya membentuk pemerintah nasional dengan nama baru dan dari semua latar belakang dan tidak didasarkan pada kuota sektarian biasa," kata Sadr dalam pidato televisi.
Reporter Al Jazeera, Imran Khan, melaporkan dari Baghdad, mengatakan bahwa komentar tersebut secara efektif diartikan bahwa Sadr ingin menyingkirkan Maliki dan memilih pemerintahan baru.
"Komentar-komentar Sadr ini terasa kuat dan akan diperhatikan," katanya, seraya menambahkan bahwa komentar-komentar tersebut menunjukkan adanya " keretakan besar " antara apa yang Maliki inginkan dan apa yang orang lain percaya.
"Tapi Maliki menegaskan bahwa ia adalah satu-satunya pemimpin yang dapat membawa Irak keluar dari krisis. 1 Juli akan menjadi ujian besar baginya secara politik. Saat itulah parlemen akan berkumpul dan membahas pembentukan pemerintah baru Irak ". [ded412/Aljazeera]