MUI Ingatkan Dampak Virus Corona terhadap Ekonomi

MUI Ingatkan Dampak Virus Corona terhadap Ekonomi

JAKARTA(Jurnalislam.com) — Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyoroti dampak virus corona pada sisi ekonomi sebagaimana warga dunia menjadi khawatir membeli produk China.

“Takut membeli barang-barang dari China karena dikhawatirkan akan membawa serta virus yang ditakuti tersebut ke negara yang bersangkutan,” kata Anwar kepada wartawan di Jakarta, Selasa (27/1).

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut mengatakan, dengan begitu corona tidak hanya berdampak terhadap kesehatan tetapi juga pada kehidupan ekonomi global.

Menurut Anwar yang kerap fokus pada isu-isu ekonomi, corona dapat memicu turunnya produksi dalam negeri China.

Permintaan China terhadap bahan baku impor dari negara lain tentu akan menurun juga.

“Hal ini tentu akan sangat memukul negara-negara lain yang telah menjadi mitra dagang China selama ini, termasuk Indonesia,” kata dia.

Dengan berkurangnya permintaan dunia terhadap barang-barang China, maka akan berdampak terhadap menurunnya pendapatan warganya.

Hal tersebut, akan sangat berpengaruh terhadap daya beli mereka terutama terhadap barang-barang impor yang selama ini mereka datangkan dari negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Seiring dengan itu, dia mengatakan akan banyak negara termasuk Indonesia berhati-hati dan waspada terhadap turis China. Terdapat gejala beberapa daerah meminta turis China meninggalkan daerah mereka.

“Karena takut para turis dari China itu akan membawa virus tersebut ke dalam negeri. Hal ini tentu saja akan sangat merugikan karena akan mengurangi pendapatan pemerintah dan masyarakat dan hal ini tentu saja akan sangat mengganggu kehidupan ekonomi nasional,” katanya.

Sumber: republika.co.id

Bagikan

One thought on “MUI Ingatkan Dampak Virus Corona terhadap Ekonomi

  1. Menurut pakar Ekonomi FEB Universitas Airlangga dampak dari merebaknya virus corona ke Indonesia mempengaruhui setidaknya ada dua sektor yang akan terkena imbasnya. Pertama adalah terganggunya proses produksi karena tertundanya impor bahan baku dan bahan penolong untuk industri manufaktur. Kedua, lanjutnya, ialah mengancam sektor pariwisata dan turunannya. Hal ini karena jumlah wisatawan China adalah ketiga terbesar setelah Malaysia dan Singapura, baik di level Jatim maupun nasional. http://news.unair.ac.id/2020/02/24/pakar-ekonom-unair-tanggapi-imbas-penyebaran-virus-corona-di-china-pada-perekonomian-indonesia/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.