Malaysia Kubur 21 Jenazah Muslim Korban Perdagangan Manusia

KUALA LUMPUR (Jurnalislam.com) – Pihak berwenang Malaysia menyelenggarakan penguburan Muslim pada hari Senin (22/06/2015) bagi 21 korban perdagangan manusia Rohingya dan Bangladesh menyusul ditemukannya lebih dari 100 mayat di kuburan dekat perbatasan Thailand.

Jenazah sembilan belas pria dimakamkan di kuburan besar dan jenazah dua wanita lainnya dimakamkan di sebuah kuburan di dekatnya, menurut kantor berita Bernama.

Pada tanggal 9 Juni, polisi mengatakan mereka telah menemukan sisa-sisa dari 106 jenazah yang diduga korban perdagangan manusia dari dalam kuburan yang ditemukan di kota Padang Besar di sepanjang perbatasan utara negara itu dengan Thailand.

Ritual hari Senin tersebut dipimpin oleh Dewan Agama Islam negara bagian utara Kedah dan dimulai pada pukul 09:30 (0230GMT) dengan kehadiran warga Kampung Tualang dan desa-desa lainnya.

Mayat-mayat tersebut diangkut dalam lima truk polisi untuk pemakaman yang dijaga oleh polisi, setelah menjalani otopsi.

Badan ini mengutip menteri Negara bagian Kedah, Mukhriz Mahathir, yang mengatakan pada hari Ahad bahwa ritual pemakaman akan diadakan secara bertahap untuk 85 jenazah yang tersisa setelah melalui otopsi.

Kepala polisi Khalid Abu Bakar sebelumnya mengatakan bahwa pasukan keamanan biasanya tidak berpatroli di wilayah perbatasan utara yang berbukit itu, tetapi saat ini mulai fokus di sana setelah Polisi Thailand menemukan puluhan mayat milik Muslim Rohingya dan migran Bangladesh pada bulan Mei.

Menyusul penemuan kamp perdagangan manusia di Thailand selatan pada awal Mei, pemerintah melancarkan tindakan keras yang menyebabkan penyelundup melarikan diri dan menaikkan para migran ke dalam kapal kemudian terombang-ambing di pantai Thailand, Indonesia dan Malaysia, sementara ribuan lainnya masih di laut.

Sejak konferensi tiga-bangsa membahas krisis orang-orang perahu Asia Tenggara pada tanggal 20 Mei, Indonesia dan Malaysia telah mengatakan mereka akan menampung migran Rohingya selama satu tahun, memisahkan antara yang pencari suaka dan yang migran ekonomi, dan kemudian masyarakat internasional akan menemukan rumah untuk mereka.

Deddy | Anadolu Agency | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.