Berita Terkini

Gema Pembebasan Bandung: Pengemban Mabda Tidak Akan Pernah Takut

BANDUNG (Jurnalislam.com) – “Pengemban Mabda tidak akan pernah takut” . Pernyataan itu disampaikan Ketua Gema Pembebasan Bandung, Indra Lesmana menyikapi penolakan acara kajian yang diselenggarakan Gema Pembebasan.

Sebelumnya, Gema Pembebasan Kota Bandung sempat mendapatkan tekanan saat akan melakukan kegiatan diskusi panel di Gedung Wakafpro Bandung pada tanggal 27 April lalu. Kepolisian meminta panitia untuk membatalkan acara tersebut dikarenakan ada beberapa pihak yang tidak setuju.

“Tidak perlu bersedih, apalagi takut, perjuangan pasti beresiko, apalagi sebagai pengemban dakwah atau pejuang dakwah Islam,” kata Indra di Sekretariat Gema Pamebebasan Kota Bandung, Kamis, (4/5/17).

Dengan nada pelan, Indra mengatakan, “Perjuangan kita masih jauh dari apa yang Rasulullah shalallahu alaihi wasallam alami, kita hari ini baru ditekan oleh beberapa pihak yang tidak senang dengan Islam, kita belum dilempari batu seperti Rasulullah shalallahu alaihi wasallam alami. Maka ketika kita mendapatkan intimidasi atau tekanan maka ingatlah perjuangan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam ketika memperjuangkan Islam,” tuturnya.

Selain itu, ia juga mengimbau kepada pemuda aktivis dakwah agar tetap istiqomah dan memiliki mental kuat. “Sebagai pengemban dakwah, harus memiliki mental yang kuat, dan berdoalah agar tetap Istiqomah dalam perjuangan dakwah Islam, yakinlah ketika kita menolong agama Allah maka insha Allah kita akan ditolong oleh Allah,” tutup Indra.

Mabda adalah aqidah Aqliyah yang melahirkan peraturan. Maksudnya, pemikiran menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan kehidupa; serta, tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia kata mabda makna yang cocok adalah ideologi, maka arti mabda Islam adalah Ideologi Islam.

Kontributor: Saifal

Umat Islam Tolak Kedatangan Tokoh Syiah di IAIN Surakarta

SUKOHARJO (Jurnalislam.com) – Umat Islam Soloraya pada Rabu (3/5/2017) mendatangi kampus IAIN Surakarta guna menyampaikan keberatan atas rencana kedatangan tokoh Syiah Indonesia, Haidar Bagir ke kampus tersebut. Rencananya pemilik penerbitan Mizan itu akan mengisi acara talkshow pada Selasa pekan depan.

Ustadz Umair Khaz dari Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Solo mengatakan, umat Islam Soloraya keberatan dengan acara tersebut. Sebab, Syiah merupakan isu sensitif di Solo dan Haidar Bagir adalah tokoh Syiah terkemuka di Indonesia.

“Di luar sana umat Islam Soloraya menyatakan keberatan dan menginginkan acara tersebut tidak diadakan di Solo. Kita ingin menjaga stabilitas keamanan umat Islam Soloraya agar tercapai kemaslahatan bersama,” katanya di ruang rektorat IAIN Surakarta, Rabu (3/5/2017).

Senada dengan itu, Ustadz Jayendra dari Muhammadiyah Solo menyayangkan sikap rektorat yang mengizinkan tokoh Syiah itu hadir di IAIN yang notabene ahlu sunnah wal jamaah.

“Kami bersama elemen umat Islam Soloraya ini menyatakan keberatan, karena akan mengganggu kondusifitas umat Islam di Soloraya. Prinsipnya kami juga keberatan jika nuansa Syiah itu ada di IAIN,” terangnya.

Sementara itu, Rektor IAIN Surakarta, Mudhofir Abdullah menjelaskan bahwa pihaknya tidak bisa membatalkan acara tersebut. Akan tetapi ia akan mempertimbangkan untuk mengganti narasumber.

“Kalau nanti saya batalkan, maka saya akan di demo mahasiswa karena mahasiswa karena tidak mendukung kegiatan intelektual. Jadi kami tidak bisa membatalkan, tapi mungkin kita bisa ganti narasumber karena ada keberatan dari umat islam di soloraya,” jawabnya.

Reporter: Arie Ristyan

Wikipedia: Turki Mohon Konten yang Berkoordinasi dengan Kelompok Teror Dihapus

TURKI (Jurnalislam.com) – Otoritas telekomunikasi Turki meminta Wikipedia – sebuah ensiklopedia online – untuk menghapus konten ‘yang menunjukkan negara tersebut berkoordinasi dengan kelompok “teroris” dari situsnya.

“Sayangnya beberapa halaman belum dihapus oleh Wikipedia,” kata Omer Fatih Sayan, presiden Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communication Technologies Authority ICTA), dalam sebuah acara informatika di Ankara, World Bulletin melaporkan, Rabu (3/5/2017).

Dia menambahkan: “Turki adalah negara hukum. Tidak mungkin membuka akses ke Wikipedia jika keputusan [tuntutan negara] tidak dilaksanakan. ”

Wikipedia diblokir pada 29 April karena artikel dan komentarnya bahwa Ankara percaya adalah kesalahan jika menghubungkan Turki dengan berbagai kelompok teroris, menurut kementerian komunikasi.

Otoritas telekomunikasi – yang diminta untuk melakukan tindakan tersebut ke pengadilan dalam waktu 24 jam – membuat keputusan ini dengan mengutip sebuah undang-undang, yang memungkinkan Turki untuk melarang akses ke situs-situs yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasional.

Sehari kemudian, pengadilan Ankara memutuskan untuk melarang Wikipedia.

“Jika Wikipedia memberikan informasi, mereka juga harus mengkonfirmasi. Tuntutan saya adalah untuk menyelesaikan masalah yang menyebabkan larangan dan perbaikan sistem Wikipedia jika diperlukan,” kata Sayan.

“Semua orang harus melakukan apa yang diperlukan dalam kerangka hukum. Tidak ada yang punya hak untuk mengatakan ‘Saya tidak mengenali pengadilan Turki’,” tambahnya.

Dalam sambutannya, Sayan menggarisbawahi pentingnya mengakses informasi yang benar.

“Kami sangat memperhatikan perkembangan tentang perang internasional melawan berita palsu di internet,” katanya menambahkan: “Pertarungan melawan berita palsu menjadi kepentingan semua orang.”

Presiden ICTA juga menyatakan bahwa mereka siap memberikan segala jenis dukungan untuk mencabut larangan tersebut.

Angkatan Udara AS Luncurkan Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua

CALIFORNIA (Jurnalislam.com) – Angkatan Udara AS meluncurkan uji coba rudal balistik antarbenua tanpa amunisi dari California pada Rabu pagi (3/5/2017), kata militer.

Juru bicara Komando Angkatan Udara Global Strike Joe Thomas mengatakan kepada AFP dari California bahwa tes tersebut bersifat rutin dan tidak dimaksudkan sebagai pertunjukan untuk memaksa dalam kebuntuan dengan Korea Utara mengenai program rudal nuklir dan balistiknya.

Rudal Minuteman III diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg pada 0702 GMT, perintah peluncuran tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Rudal tersebut menempuh jarak sekitar 4.200 mil (6.700 km) dan turun di dekat atol Samudra Pasifik yang merupakan bagian dari Kepulauan Marshall dan terdapat lokasi uji coba rudal balistik militer AS.

Minuteman III, yang mampu dipasangi hulu ledak nuklir, diuji seperti ini sekitar empat kali dalam setahun, kata Linda Frost, yang juga juru bicara komando peluncuran.

Tambang Batubara di Iran Runtuh, 21 Tewas dan 32 Hilang

IRAN (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 21 penambang batubara tewas karena menyelamatkan rekan kerja mereka yang terjebak di Iran utara setelah sebuah ledakan menyebabkan terowongan runtuh sebagian, menurut media pemerintah, lansir World Bulletin, Rabu (3/5/2017).

Ledakan itu terjadi pada pukul 12:45 waktu setempat (07:45 GMT) di tambang Zemestanyurt, sekitar 14km di luar kota Azadshahr.

“Dua puluh satu mayat pekerja … telah dikeluarkan dari tambang itu,” seorang pejabat regional di provinsi Golestan mengatakan kepada kantor berita semi-resmi Tasnim. “Sejauh ini ada 69 yang terluka.”

Media itu melaporkan bahwa 32 penambang yang terjebak masih hilang.

“Tiga puluh dua penambang masih terjebak di ujung salah satu poros sepanjang 1.300 meter ke tambang,” kata Gubernur Golestan Hassan Sadeghlou, yang dikutip oleh media pemerintah.

Operasi penyelamatan berjalan perlahan saat terowongan dipenuhi oleh gas beracun dan penambang terjebak di ujung batang 1.000 meter di tambang yang panjangnya sekitar dua kilometer.

“Sekitar 600 meter terowongan di tambang itu telah dibersihkan”, kata Reza Bahrami, seorang pejabat industri pertambangan di Golestan.

Pihak berwenang berencana untuk menggali terowongan samping untuk mengakses pekerja yang terdampar di tambang dekat Azadshahr, seorang pejabat di sana mengatakan.

Laporan awal menyebutkan jumlah orang yang terjebak di tambang tersebut berjumlah 80 orang, namun angka tersebut kemudian berkurang secara signifikan.

Presiden Syiah Iran Hassan Rouhani telah mengirim menteri tenaga kerja dan kesejahteraan ke tambang tersebut untuk mengawasi operasi penyelamatan dan perawatan korban, kantor berita negara IRNA melaporkan.

Ini bukan bencana pertama yang menyerang industri pertambangan Iran. Pada tahun 2013, sekitar 11 pekerja terbunuh dalam dua insiden pertambangan yang terpisah. Pada tahun 2009, sekitar 20 pekerja tewas dalam beberapa insiden.

Ekstremis Hindu India Pukuli Pria Muslim Sampai Mati

INDIA (Jurnalislam.com) – Seorang pria Muslim di negara bagian Uttar Pradesh utara dipukuli sampai mati pada hari Selasa (2/5/2017) oleh tersangka anggota kelompok Hindu ekstrem karena diduga membantu tetangganya kawin lari dengan seorang gadis Hindu, media India melaporkan pada hari Rabu (3/5/2017).

Pejabat polisi Bulandshahar mengatakan kepada Anadolu Agency pada hari Rabu: “Kami telah menangkap tiga terdakwa dalam kasus ini dan mencari yang lainnya.”

Sedikitnya 10 anggota Hindu Yuva Vahini, sebuah organisasi yang didirikan oleh Kepala Menteri negara bagian Uttar Pradesh, Yogi Adityanath pada tahun 2002, terlibat dalam serangan terhadap Ghulam Mohammad, 59 tahun, menurut anak korban.

Penyerang tersebut dilaporkan menuduh bahwa tetangga Mohammad, Yusuf berusia 19 tahun, diduga telah menculik seorang gadis Hindu pekan lalu. Mereka menuduh Mohammad diduga membantu tetangganya lalu membunuhnya.

Orangtua gadis itu juga mengajukan keluhan penculikan terhadap Yusuf.

Pada hari Selasa, para penyerang membawa Ghulam Mohammad ke tempat yang terpencil dan memukulinya sampai mati.

Telah terjadi peningkatan serangan terhadap umat Islam di Negara bagian terbesar di India tersebut setelah Adityanath mengambil alih jabatan sebagai menteri utama negara pada bulan Maret tahun ini.

Bulan lalu, anggota Hindu Yuva Vahini menyerang pasangan di dalam rumah mereka di kota Meerut, menuduh sang pria Muslim memaksa wanita Hindu tersebut untuk menerima Islam sebagai agamanya.

Penasihat Militer Rusia untuk Suriah Tewas Ditembak Sniper

SURIAH (Jurnalislam.com) – Seorang “penasihat” militer Rusia ditembak mati oleh seorang penembak jitu di Suriah, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Selasa (2/5/2017), tanpa menentukan lokasi atau tanggalnya, lansir ElDorar AlShamia Rabu (3/5/2017).

Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa tentara yang tewas tersebut bernama “Alexei Pochelnikov”, dan berada di Suriah dalam kelompok penasihat militer Rusia, yang dipercayakan untuk unit pelatihan artileri untuk tentara rezim Suriah.

Moskow tidak mengakui keberadaan tentara Rusia di Suriah, dan mengatakan mereka adalah penasihat dan pelatih militer.

Kementerian Pertahanan Rusia bulan lalu mengumumkan pembunuhan seorang perwira Rusia di Suriah, seorang penasihat militer bagi pasukan rezim Syiah Suriah, dan mengatakan bahwa “perwira tersebut tewas setelah terjadi pertempuran dengan beberapa jihadis” di area pelatihan, tanpa menyebutkan lokasi atau menjelaskan lebih detail.

Kantor berita Reuters dalam sebuah penyelidikan sebelumnya melaporkan jumlah korban tewas tentara Rusia jauh lebih tinggi daripada yang diumumkan.

 

Aliansi Umat Islam Pasuruan Desak Jokowi Copot Jaksa Agung dan JPU Ahok

PASURUAN (Jurnalislam.com) – Semarak menuntut keadilan kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyeruak hingga Pasuruan, Jawa Timur.

Ratusan umat Islam Pasuruan bernamakan Aliansi Umat Islam melakukan aksi unjuk rasa di depan kejaksaan negara Pasuruan, Rabu (3/5/2017) menuntut rendahnya tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) kasus Ahok. Aliansi menilai, hal itu merupakan bentuk ketidakadilan.

Selain itu, warga Pasuruan ini mendesak presiden Joko Widodo untuk mencopot Jaksa Agung beserta JPU kasus Ahok. Sebab, kebijakan mereka dinilai telah menyakiti hati umat Islam.

“Tuntutan ini bukanlah tidak beralasan. Salah satu alasannya, Jaksa Agung adalah kader partai pengusung sang penista agama,” ungkap Nawawi, korlap aksi dilokasi.

Aksi yang digelar mulai jam 9 pagi ini, berakhir dengan diterimanya perwakilan dari massa aksi dan diterima oleh kepala kejaksaan negeri Pasuruan.

Reporter: Br

Milad ke-85, Haedar Nasir Apresiasi Langkah Strategis Pemuda Muhammadiyah

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir mengapreasi langkah strategis organisasi otonom Pemuda Muhammadiyah. Ia menilai dalam 85 tahun perjalanannya, Pemuda Muhammadiyah tetap memegang syariat Islam sebagai dasar berorganisasi.

Ia mengatakan, Muhammadiyah sebagai ayah dari Pemuda Muhammadiyah akan terus mendukung program-program strategis yang dijalankan, terutama program ekonomi umat yang sedang digalakkan.

“Kami beri apresiasi tinggi untuk Pemuda Muhammadiyah, sebagai ayah, atas kiprah pelopor Muhammadiyah, bisa mengkritisi, dan menggerakkan pemuda. Sekarang masuk ke gerakan ekonomi,” katanya dalam acara milad ke 85 Pemuda Muhammadiyah di auditorium KH Ahmad Dahlan, Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl Menteng Raya No 62, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2017).

Karakter dakwah, amar ma’ruf nahi munkar Muhammadiyah, kata dia, harus melekat pada organisasi yang diketuai Dahnil Anzar ini.

“Tentu dengan pemahaman yang komprehensif, tidak ghuluw (berlebihan -red). Nahi munkar harus diimbangi dengan amar ma’ruf yang tidak kalah penting,” ungkapnya.

“Harus seimbang,” tambahnya.

Kendati demikian, Haedar mengimbau untuk tidak euforia dan tetap memegang teguh nilai syariat Islam dalam menjalankan organisasi yang sedang melaju itu.

“Islam tetap harus diamalkan dengan kita, itu adalah sumber utamanya. Perdalam aktifitas Islam, dimensi Islam, akhlak, jangan sampai lepas,” pesan Haedar.

Selama ini, Pemuda Muhammadiyah telah melibatkan diri dalam peran-peran strategis pemberdayaan ekonomi umat, pemihakan kepada kaum mustadl’afin, perlawanan terhadap koruptor, dan seterusnya. Dalam acara tasyakuran ini, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah juga meluncurkan situs e-commerce Mallmu.com.

Reporter: Zuhal

Jika Negara Tak Tegas Kepada Penista Agama, Biarlah Agama yang Melakukannya Sendiri

SOLO (Jurnalislam.com) – Juru bicara Jamaah Ansharusy Syariah, Ustadz Abdul Rochim Ba’asyir mengatakan, jika Negara tidak mampu menegakkan hukum terhadap penista agama, maka biarlah agama tersebut melaksanakan hukumnya sendiri.

“Orang yang menista agama itu harus dihukum berat, kalau negara ini tidak bisa menegakkan hukum kepada para penista agama, maka biarlah agama tersebut yang melakukan hukumnya,” katanya kepada Jurnalislam.com di Solo, Rabu (3/5/2017).

Pria yang karib disapa Ustadz Iim ini menilai, negara tak mampu lagi menunjukkan identitasnya sebagai negara hukum. Sebab, hukum di negara ini telah dipermainkan oleh kelompok tertentu.

Ustadz Iim mengungkapkan, ketidakadilan hukum dalam kasus Ahok sangat jelas terlihat. Oleh sebab itu, jika vonis Ahok tidak sesuai dengan hukum yang berlaku, maka bukan tidak mungkin umat Islam akan mengambil sikap sesuai yang diperintahkan dalam syariat.

“Tetapi untuk menegakkan hukum syariat di Indonesia ini masih ada halangan. Sehingga umat Islam mengambil kesempatan yang ada untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam rangka menghukum si penista agama. Tapi kalau dengan cara ini kemudian tidak bisa, maka saya yakin umat islam akan mengambil sikap sesuai dengan cara yang ada di agamanya,” terangnya.

Terkait Aksi Simpatik 55, Ustadz Iim mengimbau umat Islam untuk berpartisipasi. Aksi tersebut dikatakan sebagai peringatan kepada majelis hakim untuk menjatuhkan hukuman maksimal terhadap Ahok.

“Setidaknya upaya ini adalah upaya yang Insya Allah memberikan manfaat kepada islam di Indonesia ini. Walaupun ini mungkin kecil namun setidaknya ini adalah sesuatu yang lebih baik daripada kita tidak melakukan apa apa, mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta’ala mudahkan umat ini untuk bisa meraih kemuliaanya dan memberikan kebaikan didalam syariat-NYA,” pungkasnya.

Jama’ah Ansharusy Syariah sendiri telah menginstruksikan seluruh wilayah untuk mengikuti aksi yang disebut-sebut akan diikuti oleh jutaan umat Islam itu.

Reporter: Arie Ristyan