Kecam PM Zionis, Al Jazeera: Kami akan Terus Meliput Peristiwa di Palestina

Kecam PM Zionis, Al Jazeera: Kami akan Terus Meliput Peristiwa di Palestina

PALESTINA (Jurnalislam.com) – Al Jazeera mengecam ancaman Perdana Menteri Israel yang menutup kantor Al Jazeera di Yerusalem, dengan mengatakan akan terus meliput peristiwa di wilayah Palestina secara profesional dan obyektif, Kamis (27/7/2017).

Beberapa jam setelah pemimpin zionis tersebut memposting komentar penghinaan tentang liputan Al Jazeera ke halaman Facebook-nya, dengan mengatakan bahwa jurnalis Al Jazeera “menghasut kekerasan”, jaringan media yang berbasis di Doha tersebut menanggapi pada hari Kamis,”mencela tuduhan sewenang-wenang dan pernyataan permusuhan tersebut”, adalah sebuah siaran pers Al Jazeera mengatakan.

Komentar Netanyahu menandai “episode lain dari serangan setan yang sedang berlangsung” terhadap Al Jazeera, pernyataan tersebut berbunyi, merujuk pada seruan oleh kelompok pimpinan Saudi yang memboikot Qatar untuk menutup jaringan tersebut.

Al Jazeera menekankan bahwa mereka akan mengambil semua tindakan hukum yang diperlukan jika mereka bertindak atas ancaman mereka,” pernyataan tersebut melanjutkan.

“Jaringan ini juga menegaskan kembali bahwa mereka akan terus meliput berita dan kejadian di wilayah Palestina yang dijajah Israel, dan di tempat lain, baik secara profesional maupun obyektif.”

Netanyahu telah lama gelisah atas liputan Al Jazeera.

Komentar terakhirnya muncul di tengah bentrokan besar antara pihak penjajah Israel dan warga Muslim Palestina di Masjid Al-Aqsha karena usaha Israel untuk mengusai Masjid.

“Jaringan Al Jazeera terus menghasut kekerasan di sekitar Temple Mount,” tulis PM zionis di media sosial pada Rabu malam, merujuk pada serangan militer Israel pada warga Muslim Palestina dalam aksi unjuk rasa damai di Masjid Suci bagi umat Islam di Yerusalem yang diklaim sebagai Temple Mount bagi orang Yahudi.

“Saya telah mengajukan banding beberapa kali ke petugas penegak hukum menuntut penutupan kantor Yerusalem Al Jazeera,” lanjut Netanyahu. “Jika ini tidak terjadi karena penafsiran hukum, saya akan mengesahkan undang-undang yang dipersyaratkan untuk menyingkirkan Al Jazeera dari Israel.”

Bagikan