GARUT (Jurnalislam.com) – Tabligh Akbar di Garut yang menghadirkan Ketua GNPF Ulama Ustaz Bachtiar Nasir dan Ketua DPP FPI KH Shabri Lubis sukses dihelat dan dihadiri puluhan ribu umat Islam bertempat di Lapangan Kerkof Garut, Sabtu (11/11/2017).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Pembina GNPF Ulama turut menyampaikan cerama teleconference langsung dari Madinah, Arab Saudi. Habib Rizieq mengucapkan syukur atas terselenggaranya tabligh akbar walau sempat dihalang-halangi.
Ia meminta agar umat bersatu dan jangan mau diadu domba oleh golongan yang ingin memecah belah persatuan umat Islam.” Kalau umat Islam bersatu tidak ada lagi yang bisa mengganggu, kalau kita bersama tidak ada yang bisa membubarkannya,” kata Habib Rizieq.
Ia juga mengingatkan akan bahwa komunisme, yang dalam sejarahnya selalu berusaha mengganggu kegiatan para ulama, seperti pengajian.
“Kita harus waspada gerombolan PKI mengadu domba antar umat Islam. Jadi sebetulnya mereka itulah yang berpolitik. Mereka takut dengan persatuan umat Islam, takut dengan kekuatan umat Islam, takut umat Islam tidak memilih mereka-mereka yang anti Islam,” tambahnya.
Habib juga mengingatkan segenap pihak agar jangan sampai mengganggu orang yang ingin mengikuti pengajian.
“Kalau mau aman, jangan ganggu ulama dan umat Islam. Karena siapa yang mengganggu pengjian mereka itulah musuh umat Islam. Siapa yang mengganggu pengajian, tangkap mereka, bukan pengajiannya yang dilarang!” pungkas Habib.
Seperti diketahui, ormas PCNU Garut sempat menolak kedatangan Ustaz Bachtiar Nasir ke Garut. Namun, tabligh akbar pada akhirnya tetap digelar bahkan langsung dihadiri dan dibuka oleh Bupati Garut Rudy Gunawan dan dihadiri puluhan ribu umat Islam dan berjalan dengan tertib dan damai.
GARUT (Jurnalislam.com) – Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda 2 Ciamis, KH Nonop Hanafi mengatakan, salah satu faktor suksesnya Tabligh Akbar Garut Bumi Islam di Lapangan Merdeka Kerkof adalah karena adanya insiden penolakan dari Banser NU Kabupaten Garut. Untuk itu, ia berterimakasih kepada Barisan Serba Guna (Banser) NU.
“Ini adalah rekayasa Allah, secanggih, sehebat apapun kehebatan manusia tidak akan mampu mengalahkan rekayasa Allah. Untuk itu, kita patut berterimakasih kepada saudara kita seiman kita Banser, karena Banser lah acara ini menjadi hebat, terimakasih saudara seimanku,” katanya.
Inisiator long march Ciamis-Jakarta saat Aksi Bela Islam 212 itu menegaskan, dengan Tabligh Akbar tersebut Garut akan menjadi simbol persatuan umat Islam.
Hari ini masyarakat garut telah dipilih oleh Allah untuk menjadi titik harapan Indonesia, acara tabligh akbar ini Insya Allah menjadi dentuman rekatnya persatuan umat,” ucapnya.
Ia menjelaskan, rintangan yang dihadapi umat Islam dalam menyelenggarakan acara tersebut merupakan cara Allah memberikan nikmatNya. Sebab, lanjutnya, jalan menuju nikmat ukhuwah bukanlah jalan yang tanpa rintangan.
“Namun kemenangan setelah melewati rintangan dan masa kesulitan adalah sebuah kenikmatan yang sejati,” tukasnya.
TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama Ustaz Bachtiar Nasir mengatakan bahwa pasca 212, GNPF Ulama akan terus bergerak menguatkan ruhiyah umat, dan menjaga spirit 212 yaitu penegakkan Al Maidah ayat 51 di seluruh Indonesia.
“Kami tetap kordinasi terus dalam rangka menkonsolidasikan ruhiyah umat pasca 212 kemudian tetap kepada misi kita penegakan Al Maidah 51 ke seluruh Indonesia,” kata pria yang karib UBN kepada Jurnalislam di Tasikmalaya, Jumat (10/11/2017) malam.
“Kami juga tetap menjaga semangat persatuan ukhuwah Islamiyah umat Islam, saya kira itu yang menjadi agenda agenda kita,” pungkasnya.
Kunjungan UBN ke Garut merupakan bagian dari lawatannya mengisi tabligh Akbar di Tasik Sabtu (11/11/2017) ini. Walaupun ormas NU Garut sempat menolak kedatangan Ustaz Bachtiar Nasir ke Garut, namun, tabligh akbar pada akhirnya tetap digelar bahkan langsung dihadiri dan dibuka oleh Bupati Garut Rudy Gunawan dan dihadiri puluhan ribu umat Islam dan berjalan dengan tertib dan damai.
TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Ustadz Bachtiar Nasir menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada atensi umat Islam khususnya laskar baik dari Kokam Muhammadiyah, FPI, AQL, dll guna kelancaran suksesnya tabligh akbar di Garut, Sabtu (11/11/2017).
“Terimakasih dan sangat saya hargai dan tentunya sangat saya rasakan manfaatnya, keuntungannya, artinya ini membuat umat semakin mengkristal persatuannya,” kata Ustaz Bachtiar Nasir di Tasikmalaya Jumat malam (10/11/2017).
Menurut pria yang karib disapa UBN ini, semangat para pemuda Islam dan laskar menunjukkan bahwa para pemuda dengan gigih membela agama dan juga tokoh-tokoh Islam dari berbagai ancaman.
“Saya sangat apresiasi. Mudah-mudahan Allah membalas kebaikan mereka dan insya Allah itu bagian dari ibadah,” pungkasnya.
Seperti diketahui, ormas PCNU Garut sempat menolak kedatangan Ustaz Bachtiar Nasir ke Garut. Namun, tabligh akbar pada akhirnya tetap digelar bahkan langsung dihadiri dan dibuka oleh Bupati Garut Rudy Gunawan dan dihadiri puluhan ribu umat Islam dan berjalan dengan tertib dan damai.
GARUT (Jurnalislam.com) – Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI), KH Shabri Lubis mengatakan, umat Islam harus berbagi peran dalam menjalankan agamanya. Satu sama lain jangan mengisi posisi yang bukan menjadi bagiannya.
“Masing-masing biarlah bagi-bagi peran dan tugas seperti yang Allah sudah titipkan di badan kita sebagai pelajaran. Tangan yang tugasnya angkat pedang dan senjata cukup itu, jangan ikut-ikutan jalanin tugasnya kaki,” katanya dalam Tabligh Akbar Garut Bumi Islam di Lapangan Kerkof Kabupaten Garut, Sabtu (11/11/2017).
Ia menjelaskan, bagaimana peran para ulama dari Nahdlatul Ulama (NU) yang telah menanamkan bibit-bibit aqidah kepada umat Islam. Begitu juga Muhammadiyah dengan perjuangan melalui pendidikannya dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang rela ke pelosok-pelosok untuk menjaga aqidah umat.
“Perlu ada yang gebuk hamanya, bunuh tikusnya, berantas werengnya. Sehingga hasil panennya bagus. Insya Alloh FPI siap untuk itu,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Ustadz Shabri juga menyampaikan penjelasan terkait fitnah-fitnah yang selama ini ditujukan kepada FPI dan ulama-ulama dari GNPF Ulama.
“FPI berdiri sudah 19 tahun, berapa anggota kami yang mati, yang dipenjara, bahkan Imam Besar kami keluar masuk penjara. Berapa kali kita ancur-ancuran demi yang namanya NKRI. Jangan main-main.. eh sekarang dituduh anti NKRI, kami hanya bisa mengucapkan alhamdulillahi rabbil alamin,” ujarnya.
Kendati demikian, Ustadz Shabri menegaskan pihaknya tidak akan berhenti melawan kemunkaran dan menegakkan keadilan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Tetap lawan kemunkaran, tetap tegakkan keadilan, lawan penjajah-penjajah asing dan aseng,” pungkasnya.
GARUT (Jurnalislam.com) – Puluhan ribu umat Islam dari berbagai daerah di Priangan Timur memadati Lapangan Merdeka Kerkof Kabupaten Garut mengikuti Tabligh Akbar Garut Bumi Islam (Silaturahmi Akbar Umat Islam) bertema “Mempertegas Garis Perjuangan Umat”, hari ini Sabtu (11/11/2017). Acara diawali dengan long march dari Masjid Agung Garut menuju Lapanga Merdeka Kerkof.
Bupati Garut, Rudy Gunawan yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada panitia penyelanggara yang telah bekerja keras agar acara tetap berlangsung. Bahkan, kata dia, Pemkab Garut telah memberikan sarana dan prasarana untuk berlangsungnya acara.
“Kami tadi malam hujan-hujanan mempersiapkan kegiatan ini. Pemerintah daerah yang membiayai kegiatan ini,” kata Rudy dalam sambutannya.
Ia berharap, para tokoh yang hadir dalam kesempatan tersebut dapat memberikan klarifikasi terkait insiden penolakan dari Banser.
“Mari kita menjelaskan apa yang dipersangkakan kepada kita semua. Bahwa kita disini adalah demi NKRI dan demi kesalamatan dunia dan akhirat,” tegasnya disambut pekik takbir hadirin.
“Semoga NKRI tetap berdiri kokoh, karena pendiri bangsa ini adalah para ulama,” tutupnya.
Sebelumnya, tabligh akbar yang menghadirkan Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Ustadz Bachtiar Nasir itu sempat mendapat penolakan dari Barisan Serba Guna (Banser) NU dan PCNU Kabupaten Garut.
Penolakan tersebut sudah melalui kajian yang dilakukan PCNU. Salah satu alasan penolakan karena judul tabligh akbar yang dinilai tak sesuai dengan Wilayah Garut.
“Judulnya saja Garut Bumi Islam. Kalau seperti itu yang di luar Islam tidak boleh tinggal di Garut? Bukannya kami tak setuju, tapi ada prinsip di Islam yang toleran, seimbang, dan menyayangi seluruh umat. Itu harus dijunjung,” jelas Wakil Sekertaris PCNU Kabupaten Garut, Aceng Hilman.
Dalam pantauan Jurnalislam, ratusan laskar dari beberapa ormas seperti AQL Ribath, KOKAM, FPI, Jamaah Ansharusy Syariah, Hizbullah, Thaliban Tasikmalaya, dan JAWARA Garut terlihat siaga mengamankan acara tersebut.
TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda 2 Ciamis, KH Nonop Hanafi menilai, kasus penolakan terhadap pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Ustadz Bachtiar Nasir di Garut dinilai akan menjadi energi bagi reuni alumni 212 pada Desember mendatang.
“Umat Islam menjadi lebih tertarik untuk hadir pada acara itu sehingga ini menjadi sebuah narasi bagi episentrum reuni 212 di Jakarta dan saya kira dentuman awalnya adalah dimulai dari Garut,” katanya kepada Jurniscom di Tasikmalaya, Jumat (10/11/2017) malam.
Ia menjelaskan, kondisi tersebut serupa dengan tahun lalu ketika menjelang Aksi Bela Islam III atau aksi 212 di Monas.
“Ini persis seperti kisah pada waktu AB3 yang pada saat itu ada beban psikologis yang pada saat itu terus dihantamkan kepada umat Islam, tapi ternyata jumlah yang hadir pada saat itu melebihi dari yang diperkirakan,” paparnya.
Lebih lanjut, pimpinan rombongan jalan kaki Kafilah Ciamis pada Aksi 212 tahun lalu itu berharap, keberatan salah satu ormas Islam di Garut terhadap Ustadz Bachtiar Nasir akan mendorong bagi umat Islam untuk terus membangun ukhuwah Islamiyah.
“Ketika ada penolakan dari saudara-saudura kita di Garut terhadap UBN dan Shabri lubis, ini justru menjadi dentuman bagi umat Islam untuk terus bersatu padu dalam rangka membangun ukhuwah Islamiyah,” jelasnya.
“Andaipun ada kerikil-kerikil kecil diantara saudara muslim yang keberatan, itu hanyalah batu loncatan untuk kita untuk terus merangkul dan merangkul. Karena kita meyakini bahwa persatuan itu adalah satu ideal yang harus kita capai tetapi jalan untuk menempuhnya tentu banyak tantangan dan rintangan,” pungkasnya.
JURNALISLAM.COM – Al Qaeda merilis sebuah pesan audio baru dari Hamza bin Laden yang berjudul, “Usamah…The Fighter Against Invaders And the Inciter of Rebellion Against Tyrants (Usamah… Pejuang yang Melawan Penjajah dan Pendobrak Semangat Perjuangan Menentang Tiran.” Bin Laden junior menyebut ayahnya sebagai pahlawan umat, atau kaum Muslim di seluruh dunia, di sepanjang rekaman yang dirilis hari Kamis (9/11/2017) tersebut, hanya beberapa hari setelah CIA merilis ribuan dokumen dan berkas yang ditemukan di komplek Syeikh Usamah bin Laden, termasuk video pernikahan Hamza.
Al Qaeda sering menyiarkan pendirinya sebagai “Syeikh yang menghidupkan kembali ruhul jihad” karena perannya dalam menyebarkan konsep jihad dan deskripsi pujian Hamza juga ada dalam pesan ini.
Hamza berpendapat bahwa Syeikh Usamah “terbukti mampu menghidupkan kembali semangat Jihad di jalan Allah” beberapa dekade setelah jatuhnya kekhalifahan Islam di awal abad 20. “Jadi, dia [Usamah] dapat membawa perubahan dari Jihad elit ke Jihad umat,” kata Hamza, saat “mata air jihad yang indah mengalir dari bawah permukaan, satu demi satu, di berbagai bagian Dunia Islam, dan perjuangan yang haq berlanjut.”
Hamza mengatakan bahwa “sebagian besar umat” telah “menyerah pada pendudukan asing” dan pasrah karena “diatur oleh undang-undang buatan manusia” sampai “anak-anaknya yang terbaik bangkit dalam perjuangan melawan status quo.” Situasi berubah karena tokoh jihad berhasil menyinari jalur yang berbeda, Hamza berpendapat. “Tujuan politik umum” umat saat ini difokuskan pada “membebaskan tanah kaum Muslim, kebebasan dari hegemoni Tentara Salib, menegakan Syariah Islam, hidup dengan bebas di bawah naungan syariah dan belas kasihNya, dan mengajak orang-orang untuk menjalankanya.”
“Di antara tokoh-tokoh terkemuka yang memiliki penglihatan dan pandangan luar biasa, dan yang mampu memegang tangan Umat dan mengangkatnya dari dasar gunung ke tempat yang tinggi bahkan ke puncak yang lebih tinggi, sehingga sekali lagi dapat melihat cahaya yang menyinari di cakrawala dan mengarahkan pandangan pada sasaran yang jelas, adalah Sheikh Osama bin Laden (semoga Allah mengasihinya),” kata Hamza.
Seperti di masa lalu, As Sahab (kelompok media Al Qaeda) tidak menunjukkan foto Hamza saat ini. Sebagai gantinya, edisi ini hanya mencakup rekaman audio dari suara ahli waris Syeikh bin Laden itu.
Long War Journal FDD pertama kali melaporkan awal bulan ini bahwa Hamza dapat dilihat sebagai orang dewasa muda dalam video pernikahannya, yang direkam selama penyerangan di rumah ayahnya di Abbottabad, Pakistan. Meskipun video tersebut direkam sekitar satu dekade yang lalu, video itu berisi gambar Hamza yang lebih baru daripada yang digunakan Al Qaeda. Foto Hamza dari video pernikahan bisa dilihat di sebelah kanan.
Hamza bin Laden
Hamza sangat memuji ayahnya atas runtuhnya Uni Soviet dan meramalkan bahwa Amerika akan mengalami nasib yang sama.
“Setelah jatuhnya Uni Soviet, giliran Amerika untuk jatuh dalam keangkuhannya,” kata Hamza. “Amerika tertipu oleh kekuatannya, manusia terpesona oleh kehebatannya yang nyata. Namun Amerika tidak menyadari fakta bahwa Allah telah membuatnya runtuh seperti Rusia (sebuah negara adikuasa yang jatuh).”
“Imam, Syeikh Usamah … kembali ke benteng Islam, Afghanistan, untuk kedua kalinya hanya dengan enam saudara terbaiknya,” Hamza mengatakan tentang relokasi ayahnya dari Sudan ke Afghanistan pada pertengahan 1990an. Dia kemudian memuji pendiri Taliban, Syeikh Mullah Umar, karena telah menyambut Syeikh Usamah ke Afghanistan. “Allah membimbing pemimpin yang setia, pemimpin orang-orang yang beriman, Mullah Muhammad Umar Mujahid (semoga Allah mengampuni dia) untuk melindungi dan membantu pejuang muda ini.”
Syeikh Mullah Umar “memberi contoh kemurahan hati dan kesetiaan yang tidak bisa dituliskan dengan kata-kata,” Hamza melanjutkan. “Dan dengan demikian jumlahnya mulai meningkat secara bertahap, dan dimulailah persiapan menghadapi Firaun kedua,” yang berarti Amerika.
Hal ini akhirnya menyebabkan pembajakan 9/11. “Sekali lagi, dengan sarana yang terbatas – saat ini pesawat sipil – Imam, Usama, mampu menggosok hidung Amerika dengan debu dan menyerang jantungnya, menyeretnya ke dalam konfrontasi dengan Umat dan bukan lagi sebuah konfrontasi dengan hanya beberapa individu,” ujar Hamza. “Dan tentara Amerika dengan paksa diseret ke rawa-rawa Irak dan Afghanistan.”
“Amerika terpaksa melarikan diri dari Irak dengan kekalahan dan dipermalukan, sambil masih terjebak dalam rawa-rawa yaitu Afghanistan, sekalipun mantan presidennya, Obama, mengakui kekalahan negaranya di tangan pasukan Imarah Islam [Taliban],” Hamza menjelaskan.
Seperti yang bisa diduga, kenangan Hamza tentang ayahnya yang terkenal lebih merupakan hagiografi daripada menceritakan kembali secara langsung. “Saya ingat pernah bertemu dengannya saat makan siang atau makan malam dengan hanya sekadar minyak, garam, dan sepotong roti,” kata Hamza, menekankan kerendahan hati ayahnya. Dia meminta umat Islam lain untuk mengikuti jejak ayahnya setelah dia “mengorbankan jiwanya” dan menghabiskan “nyawanya dan kekayaannya … membantu umat Islam” untuk membebaskan diri mereka sendiri dan “memicu kebangkitan di jajarannya.”
Dalam jurnal pribadinya dan tulisan-tulisan lainnya, Usamah bin Laden merenungkan perjuangan Arab di awal tahun 2011. Al Qaeda memiliki peluang besar bagi anak buahnya dan ingin mereka memanfaatkan revolusi, yang tidak mereka mulai.
Hamza meneruskan peringatan ayahnya mengenai perjuangan yang sama ini, dengan alasan bahwa mereka tidak akan berhasil kecuali jika kaum Muslim mengangkat senjata. “Revolusi Musim Semi Arab memuat pesan kebebasan dan kehormatan, namun mereka tidak memiliki kekuatan protektif atau pedang tajam untuk pertahanan mereka, dan dengan demikian musuh-musuh menyerangnya dan menggagalkannya jalannya,” kata Hamza.
Dia melanjutkan: “Imam, Usamah … berangkat ke dunia ini untuk mendorong dan memotivasi kita untuk melanjutkan perjalanan revolusi, memperingatkan kita terhadap penghentian atau pengalihan revolusi yang telah dilakukan sebelumnya; dan bahwa tidak peduli seberapa logis meyakinkan dan fasih menampilkan sebuah panggilan, ia tidak akan pernah mencapai kesuksesan sepenuhnya kecuali jika ia memiliki kekuatan untuk melindunginya, dan kekuatan yang dapat melindungi perjalanan umat kita menuju tujuan mulia yang ditakdirkan tidak lain adalah Jihad di jalan Allah Swt. ”
Hamza menyerukan kepada “para ulama yang lurus” untuk mendorong pemuda melakukan jihad dan meminta “kaum Muslim yang tertindas” untuk “bangkit dalam perjuangan melawan penindasan dan tirani” dan “perjuangan melawan agen-agen Amerika”.
Di masa lalu, putra Syeikh Usamah telah meminta para jihadis untuk melanjutkan perjuangan atas kematian ayahnya. Dia mengulangi panggilan ini sekali lagi. “Sebagai penutup, saya mengajak umat Islam secara umum untuk bertempur melawan agresor Amerika, pembunuh Syeikh dan kaum Muslimin (semoga Allah mengasihaninya, khususnya mereka yang turut serta dalam kejahatan keji ini,” katanya.
YAMAN (Jurnalislam.com) – Ratusan orang tua yang sakit dan lanjut usia “akan meninggal dalam waktu sepekan ke depan” kecuali Arab Saudi mengangkat blokadenya dan mengizinkan pasokan medis segera ke negara tersebut.
Dokter di ibukota tersebut mengatakan kepada relawan Al Jazeera, Kamis (9/11/2017)di seluruh Sanaa yang mengalami kekurangan obat-obatan spesialis secara kritis, tidak dapat mengobati penderita kanker, diabetes dan gagal ginjal pada awal pekan depan.
“Kami sangat kekurangan persediaan obat-obatan dan tidak dapat menjangkau botol obat penghilang rasa sakit, insulin, dan obat-obatan spesialis khusus untuk pasien kami,” kata Abdulrahman al-Ansi, seorang dokter di RSUD Sanaa al-Mutawkil.
Ali, anak laki-laki berusia dua tahun dengan leukemia limfositik akut meninggal bulan lalu sebagai akibat langsung tidak adanya obat kanker, katanya.
“Kecuali Arab Saudi meredakan pemblokirannya dan mengizinkan pasokan makanan dan obat-obatan, saya bisa kehilangan semua pasien kanker saya – bahkan mereka yang menderita diabetes – [penyakit yang dapat diobati] akan mati. Ratusan akan binasa pada pekan depan saja.”
Arab Saudi, yang telah berperang dengan Yaman sejak tahun 2015, memperketat blokade udara, tanah dan laut di negara itu pada hari Ahad, setelah pemberontak Houthi melepaskan sebuah rudal balistik ke ibukota Saudi, Riyadh.
Pemberontak Syiah Houthi, sekelompok pasukan yang mengendalikan ibukota dan menguasai sejumlah luas wilayah di negara itu, membenarkan serangan rudal tersebut, menyalahkan serangan udara yang dipimpin oleh Saudi – yang telah membunuh ribuan orang – melanda sebagian besar wilayah utara Yaman.
Negara Kerajaan itu membela blokade tersebut, yang melarang kelompok-kelompok bantuan seperti Doctors without Borders, Oxfam dan PBB untuk memberikan bantuan, dengan mengklaim bahwa blockade tersebut bertujuan untuk mencegah senjata diselundupkan ke Yaman oleh saingan regionalnya, Iran.
Teheran menolak tuduhan bahwa mereka mempersenjatai Houthi, menyebut tuduhan tersebut “jahat, tidak bertanggung jawab, merusak dan provokatif”.
Organisasi bantuan di Yaman mengatakan bahwa mereka “sangat khawatir” dengan keputusan Arab Saudi, memperingatkan bahwa hal itu bisa “membuat jutaan orang lebih dekat dengan kelaparan dan kematian”.
“Stok vaksin di negara ini saat ini hanya akan bertahan satu bulan. Jika tidak diisi ulang, wabah penyakit menular, seperti polio dan campak, diperkirakan akan berakibat fatal, terutama untuk anak balita dan mereka sudah menderita kekurangan gizi,” kata Oxfam, Save the Children, Norwegian Refugee Council dan 19 kelompok bantuan lainnya dalam sebuah pernyataan bersama.
Ke 22 kelompok kemanusiaan tersebut juga memperingatkan Yaman hanya memiliki bantuan pangan untuk enam pekan bagi sekitar tujuh juta orang Yaman yang menghadapi “kondisi seperti kelaparan”.
“Situasi kemanusiaan di Yaman sangat rapuh dan gangguan pada pasokan bahan baku seperti makanan, bahan bakar dan obat-obatan berpotensi membawa jutaan orang lebih dekat dengan kelaparan dan kematian,” mereka menambahkan.
Sejak dimulainya pengepungan hari Ahad, makanan dan harga bahan bakar negara yang telah melonjak semakin melejit, sementara penerbangan yang memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan dicegah untuk mendarat.
SURIAH (Jurnalislamcom) – Pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi sekutu Syiah internasional pada hari Kamis (9/11/2017) mengusir kelompok Islamiic State (IS) dari Albu Kamal, kota penting terakhir dimana IS masih berada dalam “kekhalifahan” versi mereka yang hancur, lansir Middle East Eye.
Kekalahan terakhir kelompok tersebut hanya menyisakan kenangan kekuasaan yang pernah membentang luas di wilayah Irak dan Suriah, sedangkan kini pasukan IS hanya bertahan dan tercecer di tempat persembunyian mereka di gurun.
Pasukan anti-IS menyerbu ke kota tepat di seberang perbatasan dari Irak pada hari Rabu dan saat pertempuran awalnya dilaporkan sangat sengit, hasil dari salah satu pertempuran besar terakhir IS tidak pernah diragukan.
“Unit angkatan bersenjata kami, bekerja sama dengan pasukan sekutu dan pelengkap, telah membebaskan kota Albu Kamal di provinsi Deir Ezzor,” sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita resmi rezim Suriah, SANA mengatakan.
“Pembebasan Albu Kamal sangat penting karena ini berarti kegagalan kelompok IS di wilayah ini,” kata pernyataan tentara tersebut.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (the Syrian Observatory for Human Rights -SOHR), sebuah lembaga monitor perang yang berbasis di Inggris, mengatakan bahwa sebagian besar pertempuran dilakukan oleh milisi sekutu Syiah internasonal dan bukan tentara reguler Assad.
Perebutan Albu Kamal adalah yang terakhir dalam serangkaian kekalahan IS setelah kehilangan benteng kota Mosul dan Raqqa dalam beberapa pekan kemudian keadaan embrionya menyusut berkeping-keping.
Memimpin pertempuran untuk kota tersebut adalah kelompok militan Syiah Libanon Hizbullah dan penasihat Garda Revolusi elit Iran, serta pasukan dari sebagian besar milisi Syiah Irak, menurut Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman.
Dia mengatakan bahwa meskipun IS masih menguasai separuh kota dan pertempuran sengit bergejolak pada hari Kamis sebelumnya, milisi IS mempertahankan satu rute pelarian ke utara.
Abdel Rahman menegaskan bahwa Albu Kamal telah sepenuhnya dikuasai namun mengatakan bahwa “IS mundur ke daerah-daerah terpencil di wilayah timur Deir Ezzor”, di mana mereka kemungkinan akan bertemu dengan pasukan pimpinan Kurdi yang didukung agresor AS.