Berita Terkini

Jelang Reuni 212, KMM Gelar Pelatihan Video Dokumenter Via HP

SOLO(Jurnalislam.com)- Guna abadikan momen reuni 212 nanti, Komunitas Masijidku Makmur (KMM) menggelar pelatihan membuat video dokumenter via HP Android di Masjid Istiqlal Sumber, Solo, Selasa, (28/11/2017).

Ratusan Pemuda Soloraya dan alumni 212 yang hadir dalam acara tersebut, tampak antusias dan seksama mendengarkan penjelasan dari Alumni Broadcash Universitas Sebelas Maret (UNS) Raden Rahmad Akbar.

Dalam kesempatan tersebut, pria yang juga banyak mendokumentasikan aksi Super Damai 212 tahun lalu itu, membagikan pengalaman dalam membuat video singkat, menurutnya, dalam mengambil video di sebuah aksi, haruslah mempunyai kualitas yang baik dan layak untuk dipublikasikan kepada khalayak.

” Berangkat dari pengalaman aksi heroik 212 setahun kemarin, banyak yang mendokumentasikan acara tersebut dan setelah diedit ternyata banyak yang tidak layak untuk di unggah, saya punya pengalaman saat di tugaskan di aksi 212 beserta 39 lainya, ternyata dari 39 file yang di kumpulkan hanya 7 yang memenuhi syarat edit,”katanya.

Sementara itu, Ustadz Hasto selaku ketua panitia acara mengatakan, meskipun aksi 212 sudah terlewat, namun ia tetap berharap aksi semacam ini bisa menjadi sarana dakwah untuk menyebarkan Islam kepada masyarakat luas.

” Harapannya dengan latihan ini semoga bisa menjadi pendukung Dakwah kita,” pungkas Ustaz Hasto.

Dear Alumni 212, Ini Tips Abadikan Momenmu Via HP di Reuni 212

SOLO (Jurnalislam.com) – Komunitas Masjidku Makmur menggelar pelatihan membuat video documenter via HP Android untuk abadikan momen reuni 212. Adalah Raden Rahmad Akbar, Alumni Broadcash Universitas Sebelas Maret (UNS) yang memberikan tips dan trik mengambil video saat aksi nanti.

” Adapun trik yang harus di perhatikan untuk pengambilan gambar adalah, Angel (sudut pandang) , Shot, Head Room, Rule of Third dan gerakan kamera,” kata Rahmad di Masjid Istiqlal Sumber, Solo, Selasa, (28/11/2017).

Kemudian, kata Rahmad, ada beberapa tips yang harus di perhatikan ketika ambil video. “Rekam dalam posisi landscape, buat framing yang menarik, hindari penggunaan zoom dan hindari pengunaan led flash,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, pria yang juga banyak mendokumentasikan aksi Super Damai 212 tahun lalu itu, membagikan pengalaman dalam membuat video singkat, menurutnya, dalam mengambil video di sebuah aksi, haruslah mempunyai kualitas yang baik dan layak untuk dipublikasikan kepada khalayak.

Reporter : Ridho Asfari

‘With Unity, Allah will Pointout Muslim SelfWorth: Ansharusyariah

JAKARTA (Jurnalislam.com) – The 212 alumni reunion will be held in the next few days. Some parties still question the urgency of the event for Islam and Muslims. More a few also embrace the existence of political interests in the event.

Leader of Ansharusy Shari’ah Jamaat, Ustadz Muhammad Achwan said, grand alumni reunion event 212 is very important to be held. According to him, the event is to maintain a sense of unity that has been shown by Muslims over last year.

“The incident one year ago had been an incredible one. Muslims can unite, abandon their group identity, leave their respective ego, and with it Allah will show the minds of the Muslims, “he said when interviewed by Jurnalislam.com in Jakarta, Wednesday (29/11/2017).

He explains, the glory of the Muslims will only be seen when people want to unite. Therefore, he said, the gathering of Muslims in the grand reunion 212 is a precious moment to be proud of.

“So this event is very important, because the moment where Muslims want to unite and strip the clothes of their own group and they want to sacrifice for it, it is very expensive at all,” he added.

Ustadz Achwan continued, the unity of Muslims will be calculated by those who are hostile. The enemies of Islam are very frightened when Muslims unite. Ustadz Achwan quotes the word of Allah in the Qur’an Al Hasr (59) verse 13-14.

“You are in their hearts more feared than God. That is because they are a people who do not understand. They will not fight you in unity, except in the fortified villages or behind the walls. The enmity between their neighbors is great. You think they are united, their hearts are divided. That is because they are a people who do not understand. “

“So this event is very important, if necessary this should be done once a year, even if in areas can be very extraordinary,” he explained.

For the benefit of Islam and the Muslims

Related to the issue of political interests that rode the event, Ustadz Achwan advise the leaders of the people, especially the organizing committee to straighten the intention. The defeat of Muslims in the Uhud war was due to the interests of a handful of people. For that he asserted, the interests of the reunion event 212 should be purely for the benefit of Islam and the Muslims.

“Another interest will only cause defeat for the ranks of the Muslims, as in the events of war uhud. Because sooner or later the interest will be discovered later, “he said.

Furthermore, Ustadz Achwan said the urgency of the reunion event 212 is also to restore the sovereignty of the Muslims in this country. He considered, Islam is what gave birth to the spirit of resistance against colonialism to deliver Indonesia to its independence.

“Therefore, the right to sovereignty is the Muslims, that is often forgotten. And we will encourage that spirit to the reunion crowd 212, “he said.

Translator: Taznim

Three Years in Prison, Reaction Ustaz Alfian Tanjung

SURABAYA (Jurnalislam.com) -Advanced trial on Monday (11/27/2017) agenda for reading the prosecutor’s demand in the Courtroom Cakra PN Surabaya. The indictment with the PDM-321 / Tj.Perak / 07/2017 Indictment Number is related to a lecture delivered by Ustaz Alfian Tanjung at Mujahidin Mosque – Perak, Surabaya.

The prosecutor requested to the Panel of Judges to impose the law for 3 years minus the term of detention.

“This is based on the examination of the defendant during the trial and testimony of witnesses. So we conclude that it has fulfilled a criminal act by discriminating against a certain race or group by spreading hate speech, “the prosecutor said in a hearing before the panel of judges.

Responding to these claims, to Jurnalislam.com Ustadz Alfian Tanjung said that the case that befell him felt very unfair.

Strange Occurrence In The Trial Ustadz Alfian Tanjung, Video Evidence Suddenly Damaged

“Everyone knows when the reporting witness comes very confused and the witnesses who are incriminating leave it up to the investigator,” he said.

“I strongly go to the knights to explain that the communist awakening is becoming more and more real. Although they have not been blatantly clothed in the PKI it will crawl quite strongly. I have been studying Communist revival for 30 years. Next week I will file a plee, “he concluded.

Meanwhile, attorney of ustaz Alfian Tanjung, Al Katiri said that damaged and incomplete evidence automatically does not meet the requirements of evidence in the trial. As is known, anti-Communist campaigner ustaz Alfian Tanjung has been declared free and proven not guilty. However, he was arrested and charged with UU ITE in a lecture that is dangerous to communism.

Translator: Taznim

Amien Rais Invites People to Reunite (212) With the Spirit to Improve the Country

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Board of Trustees of Alumni Presidium 212, Prof. Dr. Amien Rais invites Muslims to attend the Great Reunion 212 in the spirit of improving the country.

“Come in droves, let us show the world that we are one people and we will work together to improve this country together,” he said in a video uploaded to youtube by the Indonesian Movement of Fajr (GISS) on Monday (11/27/2017).

Read also: Coming to Reunion 212, DSKS Targets Thousands of Muslims to be Present at Monas

He also appealed to participants not to be provoked by propaganda of irresponsible parties.

“Let us come in peace and sincerity, not one of our intentions to undermine let alone heated like the propaganda of those irresponsible people. Because it has been proven many times that we are experts in expressing opinions, “he explained.

Chairman of the National Mandate Party Mandate Council (PAN) also explained that the presence of Muslims in the event is as a form of maintaining Indonesian sovereignty by strengthening the bonds of fraternity among fellow children of the nation.

“Therefore, I remind, in the Qur’an we have an obligation amar maruf nahi munkar and uphold justice and prevent tyranny,” he added.

Translator: Taznim

Rusia Diskusi Kerja Sama Militer dengan Mesir di Kairo

KAIRO (Jurnalislam.com) – Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu akan berdiskusi dengan pejabat militer Mesir untuk kerja sama teknis dan situasi di wilayah tersebut, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.

“Sergey Shoigu telah tiba di Kairo untuk ambil bagian dalam sesi ke-4 Komisi Kerjasama Teknik Militer Rusia-Mesir,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (29/11/2017), World Bulletin melaporkan..

Shoigu juga akan bertemu dengan rekannya dari Mesir, Jenderal Kolonel Sedki Sobhy untuk membahas kerja sama militer bilateral.

Mesir dan Rusia Tanda Tangani Kesepakatan Pembangunan Pembangkit Nuklir

Menurut kementerian tersebut, Shoigu diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi untuk bertukar pandangan mengenai keamanan internasional dan regional.

“Pada bulan Mei, dalam perundingan dengan Sedki Sobhy di Kairo, Sergey Shoigu menyatakan bahwa Rusia menyatakan ketertarikannya dengan proyek kerja sama teknik,” pernyataan tersebut mengatakan.

Hubungan Mesir-Rusia telah membaik sejak al-Sisi berkuasa pada tahun 2014 menyusul penggulingan pendahulunya Muhammad Mursi dalam sebuah kudeta militer satu tahun sebelumnya.

Nahkodai Badan Wakaf Indonesia, M Nuh Siap Majukan Dunia Wakaf

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Mantan Menteri Komunikasi dan Informasi Prof. Dr. Mohammad Nuh terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia (BWI) menggantikan Dr. Slamet Riyanto dalam rapat pleno pertama anggota BWI baru, Rabu (29/11/2017) di Jakarta.

Dalam rapat tersebut, dengan pengalamannya sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, ia dinilai paling layak untuk menjadi ketua.

Seperti dilansir dari rilis BWI yang diterima redaksi Jurnalislam.com, dalam sambutannya sebagai ketua baru, Mohammad Nuh menyampaikan beberapa hal, di antaranya sebagai berikut:

  1. Kita semua pasti menyadari bahwa potensi wakaf luar biasa besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam berbagai bidang dan mendukung perekonomian nasional. Namun, kita tidak boleh hanya berhenti sampai potensi. Tugas pengurus BWI yang baru adalah mentransformasi potensi itu menjadi kekuatan riil.

 

  1. Kalau kita punya danau yang luas dan debit airnya jutaan meter kubik, itu adalah suatu potensi yang sangat besar. Tapi kalau air sebanyak itu tidak dialirkan untuk menggerakkan turbin, maka tidak akan menjadi energi listrik yang bisa menerangi kehidupan. Demikian juga wakaf jika masih berupa potensi.

 

  1. Tidak semua orang bisa mendapat kesempatan untuk berkhidmat di dunia wakaf. Amanat yang sekarang kita terima, sebagai anggota BWI, harus kita tunaikan dengan kinerja sebaik-baiknya untuk memajukan wakaf nasional sehingga wakaf bisa berkontribusi lebih besar untuk kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara.

 

  1. Langkah pertama yang akan kita lakukan adalah pemetaan potensi itu, lalu menetapkan langkah-langkah untuk mentransformasikannya menjadi kekuatan riil. Kita akan perbesar input wakaf dan kita perkuat tata kelolanya.

 

  1. Dalam melaksanakan kerja-kerja wakaf di BWI, kita harus mengedepankan kebersamaan dan menjauhi pertengkaran. Karena dengan kebersamaan kita bisa kuat, tetapi dengan pertengkaran kita akan kehilangan tiga hal, yaitu keberkahan, energi, dan kesempatan.

 

  1. Jika transformasi potensi wakaf menjadi kekuatan riil berhasil kita lakukan bersama para nazhir, dampaknya besar sekali untuk mengangkat marwah Islam dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang.

 

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menetapkan Keputusan Presiden Nomor 74/M Tahun 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia. Melalui Keppres tersebut Presiden mengangkat 27 orang warga negara Indonesia menjadi anggota Badan Wakaf Indonesia (BWI) masa jabatan tahun 2017-2020.

 

Sedang Diadili di Pengadilan Internasional, Penjahat Perang Bosnia Tewas Habisi Nyawanya

BELGRADE (Jurnalislam.com) – Seorang mantan jenderal Bosnia Kroasia yang dihukum karena kejahatan perang tewas di rumah sakit setelah minum racun di pengadilan PBB pada hari Rabu (29/11/2017), sebuah pengadilan PBB mengkonfirmasi, lansir Anadolu Agency.

Kasus di Pengadilan Pidana Internasional untuk bekas Negara Yugoslavia (the International Criminal Tribunal for the former Yugoslavia-ICTY) di Den Haag tiba-tiba berhenti saat Slobodan Praljak berdiri, menolak putusan tersebut, dan meminum cairan dalam botol kecil yang dia sebut sebagai racun.

“Slobodan Praljak bukan penjahat perang. Saya menolak putusan ini dengan perasaan terhina,” teriaknya. Pengacaranya juga mengatakan Praljak menghabisi nyawanya sendiri, dan hakim ketua mengakhiri persidangan.

Sebuah ambulans terlihat di luar gedung Pengadilan setelah mantan Jenderal Kroasia Slobodan Praljak diduga ‘minum racun’ di pengadilan di Den Haag, Belanda pada tanggal 29 November 2017.

Kantor berita resmi Kroasia HINA mengumumkan, berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari keluarga dekat, Praljak meninggal di rumah sakit tersebut.

Berita terbaru juga dipublikasikan di banyak media lokal Kroasia dan Bosnia lainnya.

Informasi resmi tentang kematian Praljak dikonfirmasi oleh Nenad Golcevski, juru bicara Pengadilan Den Haag.

“Praljak diangkut ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan bantuan medis lebih lanjut dan meninggal di sana. Menurut prosedur standar, pihak berwenang Belanda akan melakukan penyelidikan independen,” kata Golcevski.

Praljak adalah satu dari enam mantan pemimpin politik dan militer Bosnia Kroasia dari Republik Kroasia Herzeg-Bosnia yang memproklamirkan diri sendiri selama Perang Bosnia 1992-1995.

Bunuh 8.000 Warga Muslim, Penjahat Perang Ini Hanya Dipenjara Seumur Hidup

Praljak, 72, telah mengajukan banding atas putusan tahun 2013 terhadap tokoh perang Kroasia tersebut yang dijatuhi hukuman 111 tahun penjara karena kejahatan yang dilakukan dalam konflik Bosnia.

Bakir Izetbegovic, seorang anggota kepresidenan tripartit Bosnia dari Bosnia, mengatakan bahwa putusan tersebut seharusnya diterima.

“Kami tidak akan pernah melupakan para korban dan penjahat. Kami akan selalu mengingat kejahatan dan para pelaku kejahatan, tapi kami ingin kerja sama demi sisi terang politik Kroasia,” kata Izetbegovic.

Dia ingat bahwa warga Kroasia melakukan agresi melawan Bosnia dan Herzegovina.

“Ini adalah masa lalu, namun kami siap untuk memperkuat sisi terang dari hubungan ini dan mencoba membuat hubungan yang menguntungkan bagi Bosnia dan Kroasia,” kata Izetbegovic.

Sementara itu, Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovic mengungkapkan simpatinya terhadap keluarga Praljak dalam sebuah konferensi pers di ibukota Kroasia, Zagreb.

“Atas nama Pemerintah Republik Kroasia, dan saya pribadi ingin mengungkapkan duka cita yang paling dalam terhadap keluarga Slobodan Praljak. Tindakannya, yang sayangnya kita semua saksikan hari ini, berbicara tentang ketidakadilan moral yang dalam terhadap enam warga Kroasia dari Bosnia dan Herzegovina dan rakyat Kroasia. Kami juga mengungkapkan ketidakpuasan dan penyesalan atas putusan yang diumumkan untuk enam orang tersebut,” kata Plenkovic.

Kemudian di hari Rabu, para hakim melanjutkan membacakan putusan akhir.

Kelompok enam orang tersebut dihukum karena melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan pelanggaran hukum serta kebiasaan mereka selama perang di Bosnia dan Herzegovina selama tahun 1990an.

Tidak ada perubahan dalam hukuman yang dijatuhkan kepada pemimpin militer dan politik Kroasia dari keputusan tahun 2013. Keenam warga Kroasia yang dituntut tersebut dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan pada perang Bosnia tahun 1990an serta pelanggaran hukum perang dan konvensi Jenewa.

Keenam terpidana tersebut pada tahun 2013 dihukum karena menghancurkan Jembatan Tua di Mostar, namun dalam keputusan Rabu mereka ditetapkan tidak bertanggung jawab.

Dewan Banding memutuskan bahwa Jembatan Mostar adalah “target militer” dan penghancuran jembatan tersebut bukanlah sebuah kejahatan, tapi juga tidak mengurangi keseluruhan hukuman mereka.

Dewan Banding juga sekali lagi menegaskan bahwa Franjo Tudjman yang kemudian menjadi Presiden Kroasia bergabung dengan pasukan Kroasia di negara tersebut selama perang Bosnia dalam sebuah “usaha kriminal bersama”.

Dalam putusan pertamanya di tahun 2013, Prlic dijatuhi hukuman 25 tahun penjara, Stojic, Praljak dan Petkovic mendapat hukuman sampai 20 tahun, Coric sampai 16 tahun, dan Pusic sampai 10 tahun.

Dakwaan pertama terhadap Prlic dan yang lainnya dirancang pada tahun 2004, dan terakhir diubah pada tahun 2008. Enam warga Kroasia tersebut, atas kemauan sendiri, menyerah ke pengadilan Den Haag pada tahun 2004.

Departemen Pendidikan Afghanistan Senang Taliban Kendalikan 219 Sekolah di Provinsi Herat

AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) Imarah Islam Afghanistan (Taliban) saat ini menguasai lebih dari 20 persen sekolah di Herat, dan ketua departemen pendidikan provinsi Afghanistan barat “bahagia” dengan hasil ini.

Ahmad Razaq Ahmadi, ketua departemen pendidikan Herat, melaporkan bahwa Taliban menguasai 219 dari 969 sekolah di provinsi tersebut, atau hampir 23 persen, menurut Tolon. Ahmadi mengatakan bahwa departemen pendidikan yang dipimpinnya tidak dapat mengelola sekolah di distrik Adraskan, Ghoryan, Koshki Kohna, Obe, dan Shindand “karena tingginya tingkat ancaman keamanan.”

“Di daerah di mana ada ancaman keamanan pegawai kami tidak dapat memantau sekolah-sekolah di sana. Taliban melakukan pemantauan terhadap sekolah-sekolah di wilayah yang berada di bawah kendali mereka,” kata Ahmadi. Dia kemudian memuji Taliban karena mengelola sekolah-sekolah tersebut dengan baik.

“Kami senang dengan pemantauan oleh Taliban, karena sedikitnya mereka memantau sekolah-sekolah. Menurut informasi yang kami dapatkan dari masyarakat di distrik Koshki Kohna, misalnya, Taliban memantau sekolah-sekolah di sana dan mereka mengendalikan sekolah-sekolah; Kami sangat senang dengan pekerjaan Taliban ini,” tambah Ahmadi.

Kemenangan Taliban Meningkat, NATO Kirim 3.000 Pasukan Tambahan ke Afghanistan

Komentar Ahmadi itu mencerminkan perilaku akomodasi Taliban yang semakin meningkat. Taliban telah meningkatkan pengaruhnya di semua penjuru Afghanistan dan telah mendapat kemenangan yang signifikan dari medan perang selama tiga tahun terakhir.

Laporan tentang status sekolah Herat tersebut menyoroti kesulitan dalam menentukan kontrol terhadap 407 kabupaten di Afghanistan.

Dari lima distrik yang disebutkan oleh Ahmadi, empat distrik, yaitu Adraskan, Ghoryan, Koshki Kohna, dan Shindand, sebelumnya menurut Long War Journal diperebutkan oleh Taliban. Obe, yang sebelumnya dinilai sebagai wilayah yang dikendalikan pemerintah atau statusnya belum ditentukan, saat ini telah berubah statusnya dan dianggap sebagai wilayah yang diperebutkan.

Taliban memantau administrasi sekolah di lima distrik yang saat ini terdaftar sebagai wilayah yang diperebutkan dan mampu mencegahnya agar tidak terjangkau oleh pejabat pemerintah. Hal ini menunjukkan tingkat kontrol Taliban yang tinggi terhadap kabupaten tersebut.

Saat ini, Long War Journal telah menetapkan bahwa Taliban menguasai 45 distrik dan memperebutkan 115 lainnya. Jumlah ini mendekati perkiraan oleh Investigator Khusus AS untuk Rekonstruksi Afghanistan. Taliban mengklaim kontrol terhadap 24 distrik tambahan. Walaupun Klaim ini tidak dapat diverifikasi secara independen, namun Taliban selama ini akurat dalam melaporkan pengendalian distrik di masa lalu. Sisanya 223 kabupaten dikendalikan oleh pemerintah atau, seperti distrik Obe di Herat sampai hari ini, status mereka tidak diketahui.

Ansharusyariah: Dengan Ukhuwah Allah Akan Tunjukkan Izzah Kaum Muslimin

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Acara Reuni Akbar alumni 212 akan digelar beberapa hari ke depan. Beberapa pihak kemudian masih mempertanyakan urgensi acara tersebut bagi Islam dan kaum muslimin. Tak sedikit juga yang mencium adanya kepentingan politik dalam acara tersebut.

Pimpinan Jamaah Ansharusy Syariah, Ustadz Muhammad Achwan mengatakan, acara reuni akbar alumni 212 sangat penting untuk digelar. Menurutnya, acara tersebut untuk menjaga rasa persatuan umat yang telah ditunjukkan umat Islam tahun lalu.

“Peristiwa satu tahun yang lalu sudah sangat luar biasa. Umat Islam bisa bersatu, menanggalkan identitas kelompoknya, meninggalkan egonya masing-masing, dan dengan itu Allah akan menunjukkan izzah kaum muslimin,” katanya saat diwawancarai Jurnalislam.com di Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Baca juga: Jamaah Asharusyariah: Reuni 212 adalah Momentum Umat Kembalikan Kedaulatan

Ia menjelaskan, kemuliaan kaum muslimin hanya akan terlihat ketika umat mau bersatu. Oleh sebab itu, kata dia, berkumpulnya umat Islam dalam reuni akbar 212 adalah momen berharga yang patut dibanggakan.

“Maka acara ini sangat penting sekali, karena momen dimana umat Islam mau bersatu dan menanggalkan baju kelompoknya masing-masing dan mereka mau berkorban untuk itu, itu sangat mahal sekali harganya,” imbuhnya.

Ustadz Achwan melanjutkan, bersatunya umat Islam akan sangat diperhitungkan oleh mereka yang memusuhinya. Musuh-musuh Islam sangat takut ketika umat Islam bersatu. Ustadz Achwan mengutip firman Allah SWT dalam Al Qur’an surat Al Hasr (59) ayat 13-14.

“Sesungguhnya kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah. Yang demikian itu karena mereka adalah kaum yang tidak mengerti. Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.”

“Maka acara ini sangat penting sekali, bila perlu ini harus dilakukan setahun sekali, bahkan jika di daerah-daerah bisa itu akan sangat luar biasa,” terangnya.

Hanya untuk kepentingan Islam dan kaum muslimin

Terkait isu adanya kepentingan politik yang menunggangi acara tersebut, Ustadz Achwan menasehatkan kepada para pemimpin umat khususnya panitia penyelenggara untuk meluruskan niat. Kekalahan umat Islam dalam perang Uhud disebabkan oleh kepentingan segelintir orang. Untuk itu ia menegaskan, kepentingan acara reuni 212 harus murni untuk kepentingan Islam dan kaum muslimin.

“Kepentingan lain itu hanya akan menyebabkan kekalahan bagi barisan kaum muslimin, seperti pada peristiwa perang uhud. Karena cepat atau lambat yang punya kepentingan akan ketahuan nanti,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ustadz Achwan mengatakan, urgensi acara reuni 212 juga untuk mengembalikan kedaulatan kaum muslimin di negeri ini. Ia menilai, Islam lah yang melahirkan semangat perlawanan melawan penjajahan hingga mengantarkan Indonesia pada kemerdekaannya.

“Oleh sebab itu, yang berhak memegang kedaulatan adalah kaum muslimin, itu yang sering dilupakan. Dan kami akan mendorong semangat itu kepada massa reuni 212 nanti,” tandasnya.