Nahkodai Badan Wakaf Indonesia, M Nuh Siap Majukan Dunia Wakaf

Nahkodai Badan Wakaf Indonesia, M Nuh Siap Majukan Dunia Wakaf

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Mantan Menteri Komunikasi dan Informasi Prof. Dr. Mohammad Nuh terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia (BWI) menggantikan Dr. Slamet Riyanto dalam rapat pleno pertama anggota BWI baru, Rabu (29/11/2017) di Jakarta.

Dalam rapat tersebut, dengan pengalamannya sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, ia dinilai paling layak untuk menjadi ketua.

Seperti dilansir dari rilis BWI yang diterima redaksi Jurnalislam.com, dalam sambutannya sebagai ketua baru, Mohammad Nuh menyampaikan beberapa hal, di antaranya sebagai berikut:

  1. Kita semua pasti menyadari bahwa potensi wakaf luar biasa besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam berbagai bidang dan mendukung perekonomian nasional. Namun, kita tidak boleh hanya berhenti sampai potensi. Tugas pengurus BWI yang baru adalah mentransformasi potensi itu menjadi kekuatan riil.

 

  1. Kalau kita punya danau yang luas dan debit airnya jutaan meter kubik, itu adalah suatu potensi yang sangat besar. Tapi kalau air sebanyak itu tidak dialirkan untuk menggerakkan turbin, maka tidak akan menjadi energi listrik yang bisa menerangi kehidupan. Demikian juga wakaf jika masih berupa potensi.

 

  1. Tidak semua orang bisa mendapat kesempatan untuk berkhidmat di dunia wakaf. Amanat yang sekarang kita terima, sebagai anggota BWI, harus kita tunaikan dengan kinerja sebaik-baiknya untuk memajukan wakaf nasional sehingga wakaf bisa berkontribusi lebih besar untuk kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara.

 

  1. Langkah pertama yang akan kita lakukan adalah pemetaan potensi itu, lalu menetapkan langkah-langkah untuk mentransformasikannya menjadi kekuatan riil. Kita akan perbesar input wakaf dan kita perkuat tata kelolanya.

 

  1. Dalam melaksanakan kerja-kerja wakaf di BWI, kita harus mengedepankan kebersamaan dan menjauhi pertengkaran. Karena dengan kebersamaan kita bisa kuat, tetapi dengan pertengkaran kita akan kehilangan tiga hal, yaitu keberkahan, energi, dan kesempatan.

 

  1. Jika transformasi potensi wakaf menjadi kekuatan riil berhasil kita lakukan bersama para nazhir, dampaknya besar sekali untuk mengangkat marwah Islam dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang.

 

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menetapkan Keputusan Presiden Nomor 74/M Tahun 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia. Melalui Keppres tersebut Presiden mengangkat 27 orang warga negara Indonesia menjadi anggota Badan Wakaf Indonesia (BWI) masa jabatan tahun 2017-2020.

 

Bagikan