Warga Palestina di Gaza Melanjutkan Protes Terhadap Blokade Israel

Warga Palestina di Gaza Melanjutkan Protes Terhadap Blokade Israel

GAZA(Jurnalislam.com) – Ratusan warga Palestina kembali berdemonstrasi di dekat pagar Israel di Jalur Gaza yang terisolasi, mereka menuntut Israel agar meringankan hari-hari blokade yang telah melumpuhkan itu, setelah aksi serupa pada akhir pekan sebelumnya berakhir dengan konfrontasi yang mematikan dengan tentara Israel.

Militer Israel yang telah meningkatkan pasukannya sebelum demonstrasi pada hari Rabu, mereka mengatakan telah menggunakan gas air mata dan
tembakan langsung untuk membubarkan kerumunan di Gaza selatan. Petugas medis Palestina melaporkan sedikitnya sembilan orang terluka.

Jaringan televisi Al Aqsa TV, yang dijalankan oleh Hamas, kelompok Palestina yang memerintah Gaza, menunjukkan kerumunan orang mendekati pagar Israel, kemudian melarikan diri ketika sebuah kendaraan militer Israel tiba. Gas air mata tampak mengambang tertiup angin.

Militer Israel mengatakan mereka menggunakan tembakan kaliber .22, sejenis senjata yang dimaksudkan agar tidak terlalu mematikan dibandingkan senjata api, tetapi kaliber .22 tetap saja bisa membunuh.

Youmna El Sayed dari Al Jazeera, melaporkan dari aksi protes di Gaza, mengatakan bahwa puluhan tabung gas air mata telah ditembakkan ke pengunjuk rasa di kota selatan Khan Younis di Jalur Gaza.

“Hari ini, sudah tiga orang Palestina terluka oleh peluru tajam dan puluhan orang pingsan karena tabung gas yang ditembakkan ke mereka,” kata El Sayed, sebagaimana diwartakan Al Jazeera (25/8/2021)

Ratusan warga Palestina berdemonstrasi pada hari Sabtu (21/8), yang mengakibatkan terjadi konfrontasi kekerasan.

Lebih dari 40 warga Palestina terluka oleh tembakan Israel selama demonstrasi hari Sabtu, termasuk seorang pemuda berusia 13 tahun tewas karena ditembak di kepala, kata kementerian kesehatan.

Salah satu yang terluka adalah Osama Dueji (32 tahun), dan meninggal karena luka tembak di kaki Rabu kemarin.

Hamas mengidentifikasi Osama Dueji adalah anggota mereka.

Sementara dipihak Israel, seorang tentara Israel terluka parah ketika seorang Palestina menembaknya di kepala melalui lubang di dinding pada jarak dekat.

Setelah insiden penembakan itu, militer Israel mengebom lokasi gudang senjata milik Hamas di Jalur Gaza pada Ahad pagi (22/8).

Hamas telah mengorganisir aksi protes dalam upaya untuk menekan Israel agar mengurangi blokade atas Gaza.

Dimana telah diketahui, Israel dan Mesir telah mempertahankan blokade sejak Hamas menguasai Gaza pada 2007, setahun setelah Hamas memenangkan pemilihan di Palestina.

Blokade telah menghancurkan ekonomi Gaza dan memicu tingkat pengangguran sekitar 50 persen. Israel mengatakan blokade yang mereka lakukan secara ketat dengan membatasi pergerakan barang atau orang masuk dan keluar dari Gaza, dimaksudkan untuk mencegah Hamas membangun kemampuan militernya.

Israel dan Hamas telah berperang empat kali dan banyak bentrokan sejak 2007, yang terbaru eskalasi kekerasan 11 hari pada bulan Mei lalu yang menewaskan 260 warga Palestina dan 13 orang di Israel.

Hamas menuduh Israel melanggar gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran dengan memperketat blokade. Secara khusus, telah membatasi masuknya bahan-bahan yang dibutuhkan untuk rekonstruksi.

Sementara Israel menuntut pengembalian sisa-sisa dua tentara yang tewas dalam perang 2014, serta kembalinya dua warga sipil Israel yang diyakini berada di rumah tahanan Hamas.

Selain demonstrasi, Hamas telah mengizinkan para pendukungnya untuk meluncurkan balon pembakar melintasi perbatasan, yang memicu beberapa kebakaran hutan di Israel selatan. Israel telah meluncurkan serangkaian serangan udara terhadap sasaran Hamas di Gaza.

Mesir, yang berfungsi sebagai mediator antara Israel dan Hamas, telah bekerja untuk menengahi gencatan senjata jangka panjang antara musuh bebuyutan itu.

Ahad ini, Mesir menutup perbatasannya dengan Gaza, titik keluar utama bagi orang-orang di wilayah itu untuk bepergian ke luar negeri, sebagai bentuk kekecewaan terhadap Hamas. (Bahri)

Sumber: Al Jazeera

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.