Ustadz Farid Okbah: "SUSI" yang Menyesatkan Banyak Orang

BEKASI (Jurnalislam.com) – Pakar Syiah, Ustadz Farid Ahmad Okbah menegaskan orang yang berpaham "SUSI" lebih berbahaya dibandingkan orang yang berpaham Syiah dalam menyesatkan umat ISlam. Apa itu SUSI? 

"SUSI itu adalah Sunni-Syiah," katanya dalam Tabligh Akbar "Mengenal & Mewaspadai Bahaya Syi'ah" di Aula KH Noer Ali, Islamic Center, Bekasi, Kamis (19/2/2015).

SUSI merupakan orang Syiah yang mengaku sebagai Sunni atau ahlus sunnah. Mereka kerap kali membela Syiah, tetapi tidak mau disebut sebagai Syiah. Ditenggarai mereka melakukan taqiyyah (berpura-pura) seperti yang diajarkan oleh Syiah.

"SUSI ini yang paling banyak menyesatkan umat Islam, kalau mereka perempuan wajar di sebut SUSI, ini laki pakai sorban lagi, terus berpenampilan seperti ulama. maka hati-hati dari SUSI-SUSI ini" sindir Ustadz Farid.

Pria yang mengaku sudah 20 tahun mempelajari pergerakan Syiah ini menegaskan,  fenomena munculnya paham Syiah merupakan api yang dinyalakan oleh iblis. Karena, iblis selalu akan menyalakan apinya untuk menyesatkan umat Islam dengan menggunakan aliran sesat atapun agama-agama selain Islam.

"Dan Syiah ini salah satu api yang dinyalakan oleh Iblis," lontarnya.

Dia menjelaskan, munculnya Syiah di dunia bersumber dari seorang Yahudi yang berpura-pura memeluk agama Islam. Yahudi itu bernama Abdullah bin Saba', Abdullah bin Saba' banyak mempengaruhi anak-anak muda hingga akhirnya mampu membunuh Ali bin Abi Tholib Radhiallahu Anhu saat Shalat subuh.

"Maka dari itu Syiah dikenal dengan sebutan agama Syiah Saba'iyah," tuturnya.

Kemudian, diikuti oleh munculnya pecahan-pecahan aliran Syiah yang sangat banyak seperti, Ismailiyah, Zaidiyah, dan Imamiyah. Dengan banyak munculnya pecahan Syiah, hal ini bahwa Syiah merupakan paham sesat.

"Al-Magrizi menyebutkan hingga 300-an jumlah pecahan Syiah. Agama apa ini ? kalau agama benar tidak akan berpecah-pecah terus seperti ini," terangnya.

Sementara, Ahlus Sunnah Wal Jamaah atau gelar bagi agama Islam sebenarnya, sejak zaman Rasulullah SAW hingga saat ini tidak pernah pecah menjadi beragam sekte.

"Sejak dari zaman Rasulullah, Sahabat, tabiin sampai kepada kita hari ini, Ahlus Sunnah tetap satu," cetus Ustadz Farid.

Lanjutnya, salah satu faktor Syiah mudah berpecah belah, karena Syiah mengikuti para Imam bukan mengikuti ajaran Nabi sperti Ahli Sunnah. Para Imam-imam Syiah dianggap sejajar kedudukannya dengan Nabi SAW oleh kaum Syiah.

"Mereka meyakini para Imam suci seperti Nabi, sehingga landasan agama Syiah dibangun di atas landasan para Imam,"

Namun, Ustadz Farid mengingatkan bahwa para Imam Syiah sebenarnya adalah ulama Ahlus Sunnah. Tetapi, Syiah mengatasnamakan para Imam dalam membangun ajaran mereka. Syiah kemudian membuat para kitab-kitab atas nama para Imam.

"Tapi kitab itu bukan dari Rasulullah SAW, tetapi kitab itu mereka karang sendiri, seperti Ushulul Kafi," tegas dewan pakar MIUMI ini.

Zarqawi | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.