Guru Besar ITS Surabaya: Narasi Umat Islam Anti Pancasila Omongan Orang yang Gak Ngerti Sejarah

Guru Besar ITS Surabaya: Narasi Umat Islam Anti Pancasila Omongan Orang yang Gak Ngerti Sejarah

MALANG (jurnalislam.com)- Guru Besar ITS Surabaya Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D. mengatakan, bahw cara mensyukuri kemerdekaan Bangsa Indonesia adalah dengan membangun budaya bangsa melalui pendidikan.

Pernyataan tersebut, ia sampaikan dalam dialog kebangsaan yang digelar oleh Muslim Malang Bergerak (MIMBAR) bersama Jamaah Ansharu Syariah di Malang Strudel, Jl. Semeru No.47, Kauman, Kec. Klojen, Kota Malang, pada Rabu siang (16/08/2023)

“Pada waktu Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia itu kita baru berada didepan pintu gerbang kemerdekaan,” katanya.

“Jadi salah satu cara paling penting untuk mensyukuri kemerdekaan itu adalah menyediakan syarat-syarat budaya bagi sebuah bangsa yang merdeka, sebab kita lama dijajah, jadi mentalitas kita itu mentalitas bangsa yang terjajah,” sambungnya.

Menurutnya dibutuhkan kerja keras untuk membangun infrastruktur budaya bagi bangsa yang merdeka, pembangunan infrastruktur budaya itu yang paling penting adalah melalui pendidikan.

Lebih lanjut, dalam pemaparannya, Prof. Daniel menerangkan prespektif umat islam dalam memperjuangkan kemerdekaan mulai dari penjajah VOC yang bangkrut saat perang melawan pangeran Diponegoro, berdirinya Sarekat Islam hingga peran umat islam dalam BPUPKI yang melahirkan piagam Jakarta.

“Kalau sekarang ada narasi-narasi seolah umat islam itu intoleran, anti NKRI, anti kebhinekaan, bahkan anti Pancasila ini betul-betul omongan orang yang ngelindur tidak tahu diri dan gak ngerti sejarah,” tegasnya.

Kita sebagai umat islam memiliki kewajiban sejarah, untuk membangun menterjemahkan kemerdekaan itu sebagai syukur nikmat dalam karya-karya nyata sebagai warga negara yang bertanggung jawab pesan Prof. Daniel menutup materinya.

Bagikan