Ulama-ulama yang Diburu Penguasa

Ulama-ulama yang Diburu Penguasa

Oleh:  Jumi Yanti Sutisna

Ulama adalah cahaya-cahaya dunia, cahayanya mengalahkan cahaya mentari dan tsurayya, karena jika cahaya mentari dan tsurayya manfaatnya hanya sebatas untuk kehidupan dunia, namun lain halnya dengan ulama, ia tidak hanya mampu mengeluarkan seseorang dari kegelapan hidup di dunia melainkan juga mampu membuat kehidupan akhirat manusia menjadi penuh cahaya.

 

Mengapa bisa demikian?

Rasulullah mengabarkan,

 

إن الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ، إِنَّ اْلأَنْبِياَءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْناَرًا وَلاَ دِرْهَماً إِنَّمَا وَرَّثُوْا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

 

Artinya: “Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Sungguh para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu. Maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (H.R. At-Tirmidzi, Ahmad, Ad-Darimi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

 

Cahaya dari ulama adalah berupa ilmu, ilmu yang dimaksud tentulah ilmu syariat agama, dimana ilmu agama tidak hanya mampu menyelamatkan manusia dari kegelapan hidup di dunia namun juga menyelamatkan dari kegelapan hidup di akhirat yang merupakan kehidupan abadi.

 

Semasa nabi-nabi, mereka menyampaikan risalah dari Tuhan Yang Maha Pencipta, risalah berupa tuntunan agar hidup di dunia menjadi aman dan tentram untuk kemudian diakhirat pun demikian. Tentulah tuntunan ini disampaikan melalui ilmu dan perilaku para Nabi. Setelah masa nabi berakhir yang ditutup oleh Nabi Muhammad saw dengan Al-Quran dan Sunnah yang diwariskannya dan ajarannya telah disempurnakan, maka agar risalah itu tetap sampai kepada manusia-manusia yang datang kemudian tentulah harus ada penerus, yaitu mereka yang rela bersusah payah mempelajari Al-Quran dan Sunnah untuk disampaikan kepada segenap manusia, siapakah yang rela bersusah payah ini jika bukan ulama, seperti yang telah dikabarkan oleh Nabi Muhammad saw bahwa ulama adalah Pewaris Nabi. Bahkan dahulu di saat ilmu syari’at agama menguasai peradaban manusia, rupanya ulama-ulama terbaik yang telah membimbing perjalanan mereka.

 

Dapat dibayangkan, jika dunia ini tanpa ulama,  terputus pelajaran kehidupan yang terdapat di dalam Al-Quran dan sunnah. Dunia akan bebas tanpa batas, seperti halnya zaman jahiliyah dahulu dimana anak perempuan dikubur hidup-hidup bahkan bisa lebih parah lagi. Dan peran ulama lah yang mengingatkan manusia agar kembali kepada Allah penciptanya. Sehingga sungguh patutlah kemuliaan yang dinisbatkan untuk para ulama,

 

 

إِنَّ مِنْ إِجْلاَلِ اللَّهِ إِكْرَامَ ذِى الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ وَحَامِلِ الْقُرْآنِ غَيْرِ الْغَالِى فِيهِ وَالْجَافِى عَنْهُ وَإِكْرَامَ ذِى السُّلْطَانِ الْمُقْسِطِ. رواه أبو داود

 

“Sesungguhnya termasuk pengagungan kepada Allah adalah dengan menghormati seorang muslim yang lebih tua, dan para penghafal Al-Quran yang tidak berlebih-lebihan dan tidak meremehkan, serta menghormati pemimpin yang adil.”

 

 

لَيْسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا حَقَّهُ

“Tidak termasuk ummatku orang yang tidak menghormati yang lebih tua, tidak mengasihi yang lebih muda dan tidak pula mengerti hak seorang ulama.” (H.R Ahmad. Bab Hadis ‘Ubadah bin as-Shamit. No 22755)

 

Namun meski telah jelas kedudukan dan kemuliaan ulama seperti yang dikabarkan oleh Rasulullah, tidak sedikit manusia bahkan seringnya dari kalangan penguasa yang bukan sekedar tidak memuliakan namun juga mempersekusi,  menangkap bahkan membunuh para ulama.

 

Hal ini sudah terjadi sejak zaman dahulu, sebagaimana yang dicatat oleh sejarah bahwa tidak sedikit ulama yang mengingatkan penguasa agar kembali kepada ajaran Allah namun ulama-ulama tersebut dibalas dengan penangkapan dan pembunuhan.

 

Berikut daftar ulama-ulama yang dipenjara dan dibunuh oleh penguasa.

 

Imam Syafi’i tangan dan kakinya dirantai lalu dibawa menghadap pemerintah dan hampir-hampir dipancung karena dituduh Syiah dan pemecah-belah masyarakat.

 

Imam Hanafi ditangkap, dipenjara, dicambuk, disiksa dan dipaksa minum racun oleh pemerintah lalu meninggal dunia karena tidak setuju dengan dasar-dasar pemerintah.

 

Imam Malik dicambuk dengan cemeti lebih dari 70 kali sepanjang hayatnya oleh pemerintah kerana sering mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengan kehendak pemerintah.

 

Imam Hambali dipenjara oleh pemerintah dan dirotan belakangnya hingga hampir terlucut kainnya karena mengeluarkan fatwa yang bertentangan dengan kehendak pemerintah. Pemerintah menganggap mereka lebih betul daripada ulama.

 

Sufyan Attsauri seorang wali Allah yang termasyhur. Ditangkap tanpa bicara karena berani menegur kesalahan khalifah dan dihukum gantung tetapi sewaktu hukuman hendak dijalankan kilat dan petir menyambar pemerintah dan menteri-menterinya lalu mereka mati tertimbun tanah.

 

Said bin Zubair seorang wali Allah yang dikasihi harimau. Dibunuh karena didakwa memecah-belahkan masyarakat, menentang kerajaan dan berkomplot untuk menjatuhkan pemerintah.

 

Abu Yazid Al-Bustami wali Allah yang terkenal dengan berbagai karomah. Dituduh sesat karena ilmu agamanya lebih tinggi daripada pemerintah. Dihukum pancung oleh pemerintah tetapi tiada siapapun berhasil memancungnya.

 

Abul Husin An-Nuri wali Allah yang mampu menundukkan api. Ditangkap dan hampir dihukum karena dia menentang tindakan pemerintah yang membenarkan minuman arak berleluasa dalam negara.

 

Imam Nawawi Addimasyqiy, hampir-hampir dipukul dan telah dibuang negara oleh pemerintah karena menegur tindakan pemerintah menyalahgunakan uang rakyat. Juga seorang wali Allah yang terkenal sepanjang zaman.

 

Kemudian kita lihat kini, berapa ulama yang dipersekusi di negeri ini, dituduh dengan dicari-cari kesalahan, tidak sedikit ulama yang dilukai, dibunuh dan disimpulkan pelakunya adalah orang gila kemudian selesai sudah tanpa upaya perlindungan terhadap ulama.

 

Hingga pada peristiwa beberapa bulan yang lalu, penusukan terhadap ulama Syaikh Ali Jaber, seorang ulama yang rela mati membela agama jika agama dihina seperti yang disampaikannya pada aksi 411. Pelaku penusukan ditengarai sebagai orang gila. Apakah pelaku berhasil membunuh Syaikh Ali Jaber? Kita tidak pernah tahu, karena yang terlihat pisau hanya masuk di lengan bagian atas Syaikh Ali Jaber. Syaikh baru meninggal beberapa bulan kemudian setelah tragedi penusukan. Wallahu a’lam.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.