Krisis Kesehatan di Gaza Utara, Hanya 3 Rumah Sakit yang Masih Beroperasi

Krisis Kesehatan di Gaza Utara, Hanya 3 Rumah Sakit yang Masih Beroperasi

GAZA (jurnalislam.com)- Sistem kesehatan di Gaza terjerumus ke kondisi tragis akibat serangan militer besar-besaran zionis Israel. Selama gencatan senjata sementara demi kemanusiaan yang berlangsung empat hari, bantuan yang diizinkan Israel masuk ke wilayah tersebut sangat terbatas.

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan bantuan yang telah dikirim ke wilayah Palestina selama “jeda kemanusiaan” “sangat terbatas dan tidak mencukupi”.

Kini, Gaza Utara hanya memiliki tiga rumah sakit yang beroperasi, melayani sekitar 900.000 orang, dan rumah sakit tersebut hampir runtuh.

“Jumlah bantuan medis dan bahan bakar yang tiba di Gaza, terutama wilayah utara Jalur Gaza, sangat terbatas dan tidak mencukupi, mengingat kondisi kesehatan rumah sakit yang sangat buruk,” kata Munir Al Bursh, direktur jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, pada Ahad (26/11/2023)

“Obat-obatan dan pasokan medis harus dibawa ke Gaza dalam jumlah besar, sejalan dengan situasi kesehatan yang buruk di jalur tersebut,” tambahnya.

Dia menekankan perlunya memperkuat sistem kesehatan di Gaza dan wilayah utara serta menyediakan layanan kesehatan yang memadai.

“Hanya tiga rumah sakit yang beroperasi di Jalur Gaza utara, yaitu Al Maamadani, Al Awda, dan Kamal Adwan,” kata Bursh, seraya memperingatkan “keruntuhan rumah sakit tersebut.”

Dia menggambarkan situasi kesehatan di Gaza secara umum sebagai “bencana yang luar biasa dan kurangnya komponen kesehatan yang diperlukan,” pungkasnya.

Kamis lalu (23/11), kantor media pemerintah di Gaza menyatakan bahwa 26 rumah sakit dan 55 pusat kesehatan di wilayah tersebut tidak dapat beroperasi. Pasukan zionis Israel juga menargetkan 55 ambulans, sementara puluhan lainnya tidak dapat digunakan karena kekurangan bahan bakar.

Sumber: trtworld

Reporter: Bahri

Bagikan