GAZA (Jurnalislam.com) – Ribuan warga Palestina turun ke jalan-jalan Gaza untuk bergabung dengan parade massa menandai hari jadi berdirinya Hamas ke-27.
Um Khaled, 77 tahun, yang mengambil bagian dalam parade tersebut mengatakan: "Ini adalah tugas setiap warga Palestina. Kami berkumpul hari ini untuk memperingati hari jadi anak kita yang paling berharga – Hamas – yang telah mengajarkan arti kata martabat dan keluhuran budi yang sebenarnya."
Para warga yang turun melambaikan bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan mendukung perlawanan.
Prosesi militer memberi penghormatan kepada para pejuang Qassam yang selalu berdiri melawan pendudukan Israel.
"Ini adalah tindakan paling minim yang bisa kita lakukan. Al-Qassam selalu berdiri sebagai “rompi anti peluru” bagi seluruh rakyat Palestina," ujar Ahmad Sayed, 33 tahun, sambil membawa anak kecil di pundaknya.
"Pencapaian Hamas adalah satu-satunya yang terbaik," tambahnya.
Mengatasi kerumunan massa yang besar, Abu Ubayda, juru bicara Al-Qassam, mengatakan: "Ulang tahun ke-27 tidak hanya ulang tahun Hamas, tapi sesuatu yang membangunkan semangat perlawanan di seluruh Bangsa."
"Ulang tahun ini merupakan titik balik besar dalam sejarah negara ini," tambahnya. "Hamas menulis ulang sejarah dengan rekor yang tidak terpecahkan." Kami mengumpulkan senjata sejak pertengahan 80-an. Kezaliman penjajah Israel selalu menjadi batu sandungan. . . Hamas meletakkan taruhan di pundak pejuang heroik dan senjatanya pada saat pihak lain berkoar untuk menghancurkan mereka. Tapi Hamas telah memenangkan tantangan," katanya.
Juru bicara al-Qassam memuji semua aktivis, negara, dan lembaga-lembaga pro-Palestina, yang telah berdiri mendukung perlawanan Palestina.
Ia memuji Iran karena telah mengisi kembali amunisi Palestina dengan roket dan anti-tank sehingga berhasil menggulingkan mitos melawan pasukan yang disebut tentara tak terkalahkan.
Dia lebih lanjut memuji Turki dan Qatar yang selalu mendukung perlawanan Palestina.
Abu Ubayda melanjutkan penghormatannya bagi keluarga syuhada, korban, dan tahanan Palestina.
Sambil menyebut tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, Abu Ubayda mengatakan bahwa "Hari bagi Anda untuk melihat cahaya kebebasan sudah sangat dekat. Kalian semua tidak perlu repot-repot lagi memikirkan angka, bilangan, hidup, mati, mayat, anggota badan yang robek atau memikirkan tentang bagaimana dan kapan."
Abu Ubayda lalu mencemooh resolusi Knesset Israel yang diusulkan untuk melarang pembebasan tahanan Palestina, dan mengatakan: "Bagi kita, hal tersebut bahkan tidak sebanding dengan tinta yang digunakan untuk menulis resolusi itu."
"Tanyakan pemimpin Anda di gurun mana mereka kehilangan prajurit, dan kemana mereka mengirim mereka dan terus mengirim mereka, mereka terus menerus dikirim menuju tempat dan nasib yang tidak jelas," kata Abu Ubayda menyerukan ke publik Israel.
Dia menambahkan bahwa rakyat Israel harus meminta para pemimpin dan komandan militer mereka untuk mengatakan kebenaran tentang apa yang terjadi pada tentara Israel di Gaza.
"Hamas dan brigade kami mengetahui bagaimana sejarah harus ditulis dan mereka bersiap untuk itu dalam darah dan masih melakukan hal yang sama, tetapi dengan cara yang semakin meningkat." [ded412/palinfo]