BOR Turun Jadi 62 %, Tapi ICU Tetap Penuh

BOR Turun Jadi 62 %, Tapi ICU Tetap Penuh

JAKARTA(Jurnalislam.com)— Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan pasien virus corona turun dalam sepekan terakhir.

Riza menyebut BOR rujukan isolasi Covid-19 turun menjadi 62 persen, sementara ICU turun menjadi 84 persen. BOR Tersebut mengalami penurunan dibandingkan data per Minggu (25/7) lalu yang mencatat keterisian tempat tidur isolasi 73 persen, dan keterisian ICU di 89 persen.

Namun demikian, jumlah BOR RS rujukan Covid-19 di DKI itu tergolong masih cukup tinggi. Sebab, WHO menetapkan ambang batas aman untuk BOR RS Covid-19 yakni sebesar 60 persen.

“Kalau lihat rumah sakit sudah turun, sudah 62 persen BOR-nya, ICU sudah turun lagi 84 persen. Mudah-mudahan tidak ada masalah lagi, orang yang mengantre di IGD, di selasar-selasar, oksigen juga tidak ada masalah,” kata Riza dalam acara doorstop media secara daring, Sabtu (31/7).

Riza juga mengatakan bahwa penambahan kasus virus corona di DKI Jakarta mulai terlihat mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir dengan rata-rata 3-4 ribu kasus sehari.

Jumlah itu menurun, usai sempat mengalami kenaikan puncak tertinggi sebanyak 14.619 kasus di DKI dalam sehari pada 12 Juli lalu.

Riza lantas menyebut, penurunan kasus konfirmasi covid-19 di Ibu kota itu terjadi lantaran pemerintah provinsi terus berupaya menggenjot testing dan tracing.

Ia mengklaim testing di DKI sudah 19 kali lipat dari standar WHO yang menetapkan batas minimal 1:1000 penduduk yang dites per pekan.

“Program kita mengentaskan masalah ini atau masalah Covid-19 ini yaitu dengan mempercepat dan mengidentifikasi masalahnya, yaitu penyebaran di mana. Dan untuk mengetahui titik penyebaran, cara satu-satunya adalah dengan cara testing dan tracing,” kata dia.

sumber: cnnindonesia

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.