YAMAN (Jurnalislam.com) – Pekan lalu, setelah AS melancarkan serangan udara di Yaman melawan al Qaeda di Jazirah Arab (AQAP), Long War Journal FDD pada Senin (18/9/2017) mencatat bahwa Komando Pusat AS (CENTCOM) telah menggelar secara konsisten sejak April 2017 dan telah melakukan lebih dari 80 serangan terhadap AQAP.
Selama akhir pekan, kami meminta kepada CENTCOM untuk melihat apakah jumlah tersebut telah berubah, dan mendapat tanggapan bahwa, “Sampai saat ini, AS telah melakukan lebih dari 100 serangan terhadap mujahidin, infrastruktur, posisi pertempuran dan peralatan AQAP.
Selain jumlah serangan baru terhadap Yaman, muncul tanggapan yang menarik bahwa operasi AQAP bukanlah satu-satunya target serangan udara: militer AS juga mengklaim mencapai keseluruhan jaringan. Hal ini penting karena AQAP bukan sekadar pengelompokan sel dengan kepemimpinan yang mudah dipenggal; AQAP adalah kelompok jihad berjejaring kuat yang berusaha mengendalikan negara Yaman. Gerakan jihad ini berjalan beriringan dengan keinginan AQAP untuk menyerang kekuatan Barat.
AQAP telah mempertahankan perlawanan yang efektif di Yaman meskipun hampir satu dekade serangan AS menargetkan mereka dan telah membunuh beberapa pemimpin puncaknya, termasuk pendirinya, Syeikh Nasir al Wuhayshi. AQAP tetap kuat dan menguasai wilayah yang luas di selatan, termasuk ibukota provinsi, antara 2011-2012 dan beberapa wilayah lagi pada 2015-2016.
AQAP sangat diuntungkan dari perang Yaman, yang mencakup pemerintah pusat yang lemah dan pemberontak Syiah Houthis yang didukung republik Syiah Iran yang mengendalikan