Mencekam! Detik Detik Aksi Damai Bela Palestina di Bitung Diserang Kelompok Radikal Manguni Makasiouw

Mencekam! Detik Detik Aksi Damai Bela Palestina di Bitung Diserang Kelompok Radikal Manguni Makasiouw

BITUNG (jurnalislam.com)- Aksi damai umat Islam yang digelar untuk solidaritas Palestina di Bitung, Sulawesi Utara, pada Sabtu (25/11/2023) berakhir dengan ketegangan dan kericuhan setelah ormas yang mengatas namakan Manguni Makasiouw dengan membawa bendera Israel menyerang peserta aksi.

Meskipun aksi Do’a dan sholat Ghaib untuk korban Palestina di Masjid Ribathul Qulub Bitung telah mendapatkan izin dari kepolisian, namun sekelompok massa yang diduga kuat berasal dari kalangan ormas Adat Pasukan Manguni Makasiouw melakukan penyerangan dengan pelemparan batu dan mengacungkan senjata tajam.

Kelompok massa terlihat melakukan sejumlah perusakan mobil ambulan dan membakar bendera Palestina. Terlihat beberapa anggota kepolisian yang di lokasi tidak bisa berbuat banyak menghalau massa karena kalah jumlah.

Dessy Lentang, melalui akun media sosialnya, menyatakan bahwa aksi tersebut berlangsung damai dan aman. Diakhiri dengan Sholat Ashar berjamaah, Sholat Ghaib, dan Do’a bersama untuk Palestina. Namun, orang-orang buta sejarah yang membuat kekacauan,

“Semua mata melihat, siapa yang radikal, siapa yang intoleran, siapa yang biadab, siapa yang teroris! Ini yang katanya tanah adat Minahasa, Sitou timou tumpu tou ‘manusia hidup untuk memanusiakan manusia yang lain’. Memang nda ada bedanya dengan zionis. Kami siap Proses!,” tegas Dessy.

Ia juga menceritakan situasi yang dialaminya, Dessy bersama temannya awalnya berada di dalam mobil Ambulance BSM, di dalamnya ada bendera Palestina dan bendera Tauhid. Karena suasana makin kacau, kami di pindahkan di Tronton Kontainer.

“Ambulans tadi dirusak, bendera Palestina dan bendera Tauhid di bakar! Ini jelas pelanggaran hukum,” ungkapnya.

“Bendera Palestina di bakar penuh hina. Dalam aksi kami, kami tidak menggunakan kata Yahudi, tidak menggunakan kata kasar, dan tidak membakar bendera apapun. Karena aksi ini adalah Aksi Damai, membela Palestina yang di jajah oleh Zionis Israel, kami membela semua umat agama yang terjajah disana, tidak hanya Muslim.” sambung Dessy.

Lebih lanjut menurut Dessy dalam unggahannya, kejadian yang menimpanya menunjukkan ormas pasukan Manguni Makasiouw dianggap radikal dan intoleran,

“Mereka yang koar-koar anti radikal, toleran, teroris, ternyata mereka membuktikan sendiri hari ini siapa yang demikian,” katanya.

Salah seorang peserta aksi damai juga disebut telah dikeroyok oleh kelompok massa penghadang. “Om Anto anggota BSM tengah kritis di rumah sakit Angkatan Laut, setelah diperlakukan layaknya binatang oleh para Manguni Adat Makatana,” cerita Dessy.

Reporter: Bahri

Bagikan