Gaza Darurat Kemanusiaan, 68 Pusat Distribusi Bantuan Hancur Jadi Sasaran Militer Israel

Gaza Darurat Kemanusiaan, 68 Pusat Distribusi Bantuan Hancur Jadi Sasaran Militer Israel

GAZA (jurnalislam.com)– Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa sejak dimulainya agresi militer Israel pada Oktober 2023, sedikitnya 68 pusat distribusi bantuan telah menjadi sasaran serangan tentara Israel.

Laporan yang dirilis Sabtu (17/5/2025) menyebutkan bahwa dari total serangan tersebut, 39 menargetkan pusat distribusi makanan dan bantuan, sementara 29 lainnya adalah bank makanan yang menyediakan kebutuhan pokok harian bagi warga Gaza.

Serangan terbaru terjadi di sebuah gudang bantuan makanan di Deir al-Balah, Gaza tengah. Serangan itu menyebabkan sedikitnya lima orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka. Tidak disebutkan secara spesifik waktu serangan tersebut.

Insiden tragis lainnya di wilayah yang sama terjadi pada Maret tahun lalu, dalam peristiwa yang kemudian dikenal sebagai “Pembantaian Tepung.” Saat itu, pasukan Israel menembaki ratusan warga Palestina yang sedang mengantri bantuan makanan, menyebabkan 112 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Dalam pernyataan resminya, Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh Israel melakukan “kejahatan sistematis” dengan menargetkan fasilitas bantuan dan kegiatan solidaritas sosial, serta menyebut penggunaan makanan sebagai senjata perang sebagai pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional.

“Serangan terhadap pusat-pusat bantuan dan rumah perawatan telah mengakibatkan kematian ratusan warga sipil yang tengah berusaha memperoleh bantuan. Ini mencerminkan skala bencana kemanusiaan yang dialami rakyat Gaza,” tegas pernyataan tersebut.

Israel diketahui telah memberlakukan pengepungan total terhadap Gaza sejak 2 Maret, menghentikan masuknya seluruh bantuan kemanusiaan hingga kembali melanjutkan serangan brutal pada 18 Maret, yang mengakhiri gencatan senjata selama dua bulan.

Blokade yang terus berlangsung itu memperburuk kondisi kemanusiaan yang telah memburuk sejak awal perang, dengan puluhan warga termasuk anak-anak dilaporkan meninggal akibat kelaparan.

Pemerintah Gaza menyerukan kepada masyarakat internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dewan Keamanan PBB, serta lembaga-lembaga kemanusiaan untuk segera mengambil langkah konkret menghentikan “pembantaian brutal,” menjamin keselamatan pusat-pusat distribusi bantuan, serta membuka jalur kemanusiaan tanpa hambatan.

Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 53.000 warga Gaza dilaporkan tewas, sebagian besar merupakan warga sipil. Ribuan lainnya masih hilang dan diyakini terkubur di bawah reruntuhan bangunan. Sebagian besar wilayah Gaza kini telah hancur, dan hampir seluruh dari 2,3 juta penduduknya terpaksa mengungsi. (Bahry)

Sumber: TNA

Bagikan