JAKARTA (Jurnalislam.com) – Meski terancam ditinggal sendirian di luar pemerintahan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak gentar.
Partai itu tetap konsisten sebagai oposisi walaupun tandem politiknya dikabarkan akan bergabung bersama partai koalisi pemerintah.
Bahkan PKS masih enggan ditemui Presiden Joko Widodo sebelum pelantikan.
“PKS mendapat undangan yang sama untuk bertemu dengan Jokowi, tetapi kami meminta waktunya usai pengumuman kabinet. Supaya pertemuannya tidak dimaknai ada negosiasi antara kami dengan Pak Jokowi,” ujar juru bicara PKS, Pipin Sopian Kantor Parameter Politik Indonesia Riset dan Konsultan, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2019)
Pipin menerangkan undangan pertemuan ini disampaikan langsung dari Menteri Sekretaris Negara, Pratikno kepada Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW), di Istana Negara, Rabu (16/10/2019) kemarin.
Menurutnya, PKS hanya bersedia untuk bertemu Joko Widodo usai pelantikan dan penunjukkan kabinet.
Selain itu, Pipin menegaskan, PKS enggan cawe-cawe kepada pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Kemudian, pihaknya juga menghargai jerih payah partai-partai koalisi yang telah memenangkan pasangan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin.
Maka, PKS mempersilakan para pemenang untuk menata kabinet periode 2019-2024. “Silakan berbagi kue kekuasaan, dan biarkan kami tetap di luar,” tuturnya.
sumber: republika.co.id
Baca juga:
Kemenag Akan Sosialisasikan UU Pesantren
Tengku Zulkarnain Bandingkan Penanganan Penusukan Wiranto dan Wamena
BEM SI Kembali Gelar Aksi Desak Presiden Keluarkan Perppu UU KPK
LPPOM MUI Harap Birokrasi Pemerintah Tak Hambat Sertifikasi Halal
Menag Janji Fasilitasi UMKM Sertifikasi Halal
Mantap, terus Istiqomah
Nangung Lebih Baik Beroposisi dengan Demokrasi… jelas-jelas sistem Peninggalan Penjajah yang sesat dan Zhalim dan banyak merugikan Umat dan Rakyat.. Ngeyel juga…