Pengamat: Buzzer Opinikan Agar Segala yang Dilakukan Anies Pasti Salah

Pengamat: Buzzer Opinikan Agar Segala yang Dilakukan Anies Pasti Salah

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Pengamat Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dari ICT Institute Heru Sutadi mengatakan kasus pendiskreditan sejumlah media arus utama terkait kasus Anies Baswedan dimulai oleh pasukan buzzer atau influencer politik.

Menurut Heru, buzzer yang menyerang media arus utama (mainstream) tersebut merupakan strategi untuk menjegal Anies agar tahun depan tak bisa mencalonkan diri untuk Pilgub Jakarta 2022.

Modus operasi para buzzer ini dilakukan dengan cara membentuk opini bahwa apapun pendapat dan perbuatan Anies itu salah.

“DKI Jakarta masih lama Pilkada nya, tapi tahun depan sudah pendaftaran Cagub-Cawagub dan ini dianggap saat yang pas untuk menggagalkan calon petahana Anies  untuk tidak bisa mencalonkan diri lagi dan bahkan menjegal Pilpres 2024,” kata Heru, Rabu (15/1/2020).

Beberapa waktu lalu sempat ramai tuduhan yang dilayangkan kepada beberapa media nasional.

Terkait serangan-serangan buzzer terhadap media-media besar, Heru mengatakan buzzer akan menyerang media atau siapa pun, sesuai dengan pesanan.

“Bisa dikampanyekan dengan fitnah bahwa media atau orang yang mendukung dianggap dibayar, Pro ISI, radikal, anti toleransi, kadrun, dan sebagainya,” kata Heru.

Heru mengatakan praktik ini sesungguhnya tidak sehat. Pasalnya para buzzer seolah merupakan suara publik yang asli, padahal isu yang mereka gaungkan adalah isu pesanan.

Alhasil Twitter yang seharusnya menghasilkan suara publik yang alami, seolah menjadi panggung sandiwara yang dikendalikan oleh buzzer ini.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar pihak yang dirugikan bisa melapor ke polisi atau ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Sumber: cnnindonesia.com

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.