NEW DELHI (Jurnalislam.com) – Muslim di kota Agra India tidak lagi dapat menunaikan sholat di masjid yang terletak di lokasi landmark Taj Mahal kecuali pada hari Jumat.
Menurut arahan yang dikeluarkan oleh Survei Arkeologi India, umat Islam akan diizinkan untuk sholat di masjid Taj Mahal hanya pada hari Jumat.
Keputusan itu diambil sesuai dengan perintah Mahkamah Agung India, Vasant Swarankar, arkeolog superinten di Agra ASI, mengatakan kepada Times of India, sebuah harian lokal.
“Namaz (sholat) hanya bisa dilakukan pada hari Jumat dan itu juga, oleh penduduk setempat saja,” kata Swarankar.
Syed Ibrahim Hussain Zaidi, presiden komite manajemen masjid, menyebut keputusan itu sebagai langkah “anti-Islam”.
Baca juga:
-
India Rubah Nama Muslim Sebuah Kota Menjadi Nama Hindu
-
India Akan Deportasi Semua Pengungsi Muslim Rohingya ke Myanmar
-
Pemerintah New Delhi Hentikan Subsidi Ibadah Haji di Negaranya, Ini Tanggapan Muslim India
-
India Hadang Pengungsi Muslim Myanmar dengan Kekuatan Militer
“Ini menunjukkan pola pikir mereka. Perintah itu ilegal dan Anda tidak bisa melarang warga untuk salat pada hari-hari lain,” kata Zaidi kepada Anadolu Agency, Senin (5/11/2018).
Sebelumnya pada bulan Juli, Mahkamah Agung India (the Supreme Court of India) telah menolak untuk mengizinkan sholat oleh orang luar di masjid Taj Mahal, mengatakan pelestarian monumen tersebut adalah yang terpenting.
Pengadilan telah mengatakan bahwa Taj Mahal adalah salah satu dari tujuh keajaiban dunia dan ada beberapa masjid lain untuk sholat.
Taj Mahal adalah sebuah makam marmer abad ke-16 yang dibangun oleh kaisar Mughal Shah Jahan untuk mengenang istrinya. Ribuan orang mengunjungi Agra setiap tahun untuk melihat Taj Mahal yang terkenal.
Masjid di sana pada hari Jumat tetap ditutup untuk masyarakat umum. Penduduk setempat diperbolehkan untuk sholat antara tengah hari hingga pukul 14:00 pada hari Jumat setelah menunjukkan bukti identitas.
One thought on “Pemerintah India Tutup Masjid Taj Mahal untuk Sholat kecuali Hari Jumat”