Pakar : Munculnya Ujaran Kebencian Terhadap Islam Karena Ada Tebang Pilih Hukum

SOLO (Jurnalislam.com)– Munculnya dugaan kasus ujaran kebencian terhadap Ras, Golongan dan Agama ketika Islam disebut menjajah Dayak yang dilakukan oleh politisi PDIP Cornelis dinilai Pakar Hukum Universitas Juanda Bogor Muhammad Toufiq SH disebabkan adanya tebang pilih hukum yang dilakukan oleh aparat kepolisian di Indonesia.

“Nasehat saya kalau tidak ada tindakan hukum dari kepolisian dalam bentuk melakukan tindakan terhadap Cornelis maupun Viktor Laiskodat akhirnya muncul dimana mana,” terangnya kepada jurnalislam.com di Hotel Aziza, Solo, Kamis, (7/6/2018).

Sebelumnya Toufiq juga mempertanyakan statemen Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono yang menyatakan kasus S remaja keturunan yang menghina presiden Jokowi hanya bercanda dan lucu-lucuan. Namun disisi lain, katanya, ketika umat Islam yang menjadi pelaku maka aparat kepolisian bertindak cepat dan segera menangkap pelaku.

“Mohon maaf saya pribadi pun juga tersinggung dengan bukan hanya kepada Viktor Laiskodat dan Cornelis, sebelumnya kepada S yang anak 18 tahun bilang bahwa fotonya pak Jokowi kacung gue, saya yakin itu pengalaman empiris berani ngomong begitu, pasti dia denger dari orang tuanya ngomong kacung,” paparnya.

“Bayangkan seorang pemimpin negara disebut kacung, nah dibiarkan sementara orang yang ngomong di istana ada PKI dan PKI-nya ngaku dan bikin buku malah dipenjara walaupun majelis hakim kemudian melepaskan ustaz Alfian Tanjung,” imbuh Toufiq.

Untuk itu, ia berharapan jangan sampai gara gara kepentingan politik sesaat dari penguasa, menimbulkan pemahaman hukum yang sesat. Sebab, katanya, sangat bahaya, dan kepentingan sesaat itu menenggelamkan hukum sehingga menjadi penegakan hukum yang sesat.

“Sehingga penegakan hukum diukur you partainya apa, bajunya apa, oh kotak-kotak berarti you pendukung penguasa tidak melanggar hukum, kamu bukan kotak kotak bajumu selain kotak-kotak berarti kamu melanggar hukum, itu ndak boleh,” pungkasnya.

Politisi PDIP Tuding Melayu dan Islam Jajah Dayak, Pakar Hukum : Aparat Harus Bertindak

SOLO (Jurnalislam.com) – Pakar Hukum Universitas Juanda Bogor Muhammad Tufiq SH menilai, pernyataan politisi PDIP Cornelis yang menyebut Melayu dan Islam bersama Belanda pernah menjajah suku Dayak berabad-abad hingga menyebabkan bermental hamba bukan kuli melanggar tindak pidana dan sejumlah pasal KUHP.

“Satu UU KUHP Pasal 110 tentang penghasutan, ancamannya 6 tahun, kemudian juga melakukan pengancaman pelanggaran terhadap pasal 369 KUHP ancamannya 9 tahun, kemudian melanggar pasal 28 UU 11 tahun 2008, tentang ITE ancamannya 6 tahun dendannya 1 Milyar rupiah, UU no 40 anti diskriminasi juga dilanggar,” katanya kepada Jurnalislam.com di Hotel Aziza, Surakarta, Kamis, (7/6/2018).

“Jadi semua yang dilakukan oleh Cornelis, unsur-unsur tersebut memenuhi,” sambungnya.

Selain itu, menurut Toufiq pernyataan mantan Gubenur Kalbar itu juga bisa menimbulkan konflik antar Suku dan Ras di Indonesia, sebab, selama ini suku Dayak dan Melayu sudah saling hidup berdampingan secara rukun dan damai dalam kurun waktu yang lama.

“Menurut saya hal yang berbahaya yang dilakukan oleh Cornelis itu. Karena disana ada dayak dan melayu dan selama ini dayak dan melayu tidak pernah bermusuhan,” ujarnya.

Untuk itu, ia meminta pihak aparat kepolisian untuk segera menangkap Cornelis agar dampak dari pernyataan provokatif tersebut tidak meluas di masyarakat. Taufiq juga menyebut bahwa, Cornelis tidak bisa memberikan contoh dan teladan yang baik ketika menjadi seorang pemimpin.

“Secara tidak sadar dia kan melakukan penghasutan, kalau saya jadi Kapolri manusia ini ditangkap dulu, karena kalupun dia jadi pemimpin dia tidak akan jadi pemimpin yang baik. Dia berani menjual dan mengadu masyarakatnya demi kepentingan pribadi untuk mencari dukungan,” tandasnya.

Dianggap Radikal, Austria Tutup Tujuh Masjid dan Usir 40 Imam

AUSTRIA (Jurnalislam.com) – Austria akan menutup tujuh masjid dan mengusir 40 imam, Kanselir Sebastian Kurz mengumumkan pada hari Jumat (08/06/2018).

Selama konferensi pers dengan Wakil Kanselir Heinz-Christian Strache dan Menteri Urusan Uni Eropa Gernot Blumel, Kurz mengatakan langkah itu dilakukan sebagai bagian dari tindakan keras terhadap pendidikan “politik Islam” di dalam masjid, World Bulletin melaporkan.

Muhammadiyah: Jangan Vonis Masjid Radikal atau Tidak

Kurz mengatakan bahwa penyelidikan pada beberapa masjid dan asosiasi yang dilakukan oleh Kementerian Kebudayaan dan Dalam Negeri telah disimpulkan dan bahwa kegiatan tujuh masjid tersebut dinyatakan dilarang karena dianggap radikal – salah satunya dari Asosiasi Budaya Turki-Islam (the Turkish-Islamic Cultural Associations-ATIB).

Kanselir Austria menambahkan bahwa para imam akan dideportasi dengan alasan didanai asing.

Peneliti Senior: Undang-undang Larangan Cadar Austria akan Picu Hina Muslimah di Jalan

NATO Sambut Pengumuman Gencatan Senjata dengan Taliban

BRUSSELS (Jurnalislam.com) – NATO dan Uni Eropa pada hari Kamis (7/6/2018) menyambut pengumuman gencatan senjata oleh pemerintah Afghanistan dengan Taliban.

“Saya menyambut pengumuman gencatan senjata yang dibuat oleh Presiden [Ashraf] Ghani dan Pemerintah Kesatuan Nasional. Ini adalah langkah maju yang positif di jalan menuju perdamaian,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada konferensi pers di Brussels menjelang pertemuan Menteri Pertahanan NATO, lansir Anadolu Agency.

“Pengumuman gencatan senjata menunjukkan keseriusan Presiden Ghani dan pemerintah Afghanistan dalam upaya menemukan solusi damai dan negosiasi untuk konflik di Afghanistan,” kata Stoltenberg, menyerukan kepada Taliban untuk bergabung dengan gencatan senjata.

Target Utama AS dan NATO, Taliban Umumkan Operasi Musim Semi Baru

“Taliban tidak akan menang di medan perang. Satu-satunya cara bagi mereka untuk mencapai solusi adalah dengan duduk di meja perundingan,” katanya.

“Saya menyerukan kepada Taliban untuk bergabung dengan gencatan senjata dan untuk meletakkan senjata mereka dan untuk terlibat dalam dialog yang konstruktif untuk menemukan solusi damai yang dinegosiasikan.”

Kemenangan Taliban Meningkat, NATO Kirim 3.000 Pasukan Tambahan ke Afghanistan

Dalam sebuah pernyataan, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini juga menyatakan dukungan untuk gencatan senjata yang dipimpin Afghanistan dan mengatakan Taliban juga harus menerimanya.

Pemerintah Afghanistan pada hari Kamis mengumumkan gencatan senjata sepihak dengan Taliban mulai dari tanggal 27 Ramadhan (12 Juni) hingga hari kelima Idul Fitri, hari raya suci umat Islam yang akan jatuh pekan depan.

Presiden Afghanistan Umumkan Gencatan Senjata pada Taliban Tapi Tidak untuk IS

Dalam sebuah pengumuman yang disiarkan televisi, Ghani mengatakan Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan (the Afghan National Defense and Security Forces-ANDSF) hanya akan menghentikan manuver ofensif terhadap Taliban namun akan terus menargetkan Daesh dan organisasi teroris bersenjata lainnya yang didukung asing dan afiliasi mereka.

Taliban belum menanggapi pengumuman gencatan senjata ini.

Jet Tempur Rusia Bunuh 44 Warga Idlib Saat Berbuka Puasa di Dekat Masjid

SURIAH (Jurnalislam.com) – Serangan udara diyakini telah dilakukan oleh Rusia di sebuah desa di provinsi Idlib yang dikuasai oposisi yang menewaskan sedikitnya 44 orang semalam. Itu adalah jumlah korban tewas tertinggi dalam satu serangan di wilayah itu tahun ini, sebuah kelompok pemantau mengatakan pada hari Jumat (8/6/2018).

“Pesawat tempur, yang kemungkinan milik Rusia, menargetkan desa Zardana di pedesaan Idlib utara semalam dan menimbulkan korban tewas tertinggi dalam satu serangan di kawasan itu termasuk 11 wanita dan enam anak-anak,” kata Rami Abdulrahman, direktur kelompok itu.

Namun kementerian pertahanan Rusia berkelit bahwa mereka tidak melakukan serangan udara mematikan, menurut kantor berita Rusia.

Sasaran Serangan Udara Rusia Kini Beralih ke Idlib, 14 Warga Tewas

Lebih dari 60 orang juga terluka dalam serangan yang terjadi di desa Zardana, kata badan pengawas yang berbasis di Inggris itu menambahkan bahwa serangan terjadi saat kaum Muslim berbuka puasa setelah matahari terbenam.

Korban tewas diperkirakan akan meningkat karena beberapa orang yang terluka dalam serangan berada dalam kondisi kritis, kata Abdulrahman.

Kelompok penyelamat White Helmets mengatakan serangan udara telah menargetkan pasar dekat masjid di Zardana, menurut kantor berita Reuters.

Turki dan PBB Kirim 26 Truk Bantuan Kemanusian ke Benteng Mujahidin di Idlib

Petugas penyelamat masih mencari orang yang selamat di bawah reruntuhan.

Serangan udara seperti itu relatif tidak umum dalam beberapa bulan terakhir di provinsi yang dikuasai oposisi, yang merupakan bagian dari zona de-eskalasi yang disepakati tahun lalu oleh Rusia, Turki dan Iran.

Dalam beberapa tahun terakhir, puluhan ribu pejuang dan warga sipil telah berlindung di Idlib setelah mengungsi dari wilayah lain negara itu di bawah kesepakatan evakuasi dengan rezim Syiah Nushairiyah Bashar al-Assad.

Syiah Houthi Yaman Blokade Kantor dan Lembaga Perjalanan Haji-Umrah

YAMAN (Jurnalislam.com) – Milisi Houthi menutup sejumlah kantor dan lembaga perjalanan Haji dan Umrah di Sanaa dan wilayah lain, dan telah mulai melacak para pemilik agensi.

Para manajer dari salah satu agensi di Sanaa mengatakan bahwa operasi Syiah Houthi melawan mereka ini besar, menambahkan bahwa operasi itu bertepatan dengan kementerian Awqaf yang mengeluarkan daftar badan Haji dan Umrah yang telah disetujui secara resmi sehingga jamaah dapat mulai mengatur perjalanan, lansir Alarabiya, Jumat (8/6/2019).

Koalisi Arab Serang Markas Besar Houthi, Pemimpin dan Puluhan Milisi Syiah Tewas

Pemberontak Houthi ini memaksa agen-agen untuk membayar biaya untuk setiap peziarah sebagai “biaya operasional” untuk kementerian Wakaf dari pemerintah tidak sah, yang mengendalikan Sanaa.

Seorang manajer dari salah satu agen, yang tidak mengungkapkan namanya untuk tujuan keamanan, mengatakan bahwa beberapa tidak setuju dengan syarat pembayaran ini sehingga Houthi menutup 18 agen di Sanaa saja.

Houthi juga melarang sejumlah Muslim di Yaman pergi ke tempat suci tahun lalu dengan menyita paspor dan memblokir perjalanan mereka.

Tiga Warga Palestina Gugur Dalam Aksi Jumat di Perbatasan Gaza

GAZA (Jurnalislam.com) – Tiga warga Palestina, termasuk remaja berusia 15 tahun, tewas oleh tembakan pasukan penjajah Israel di perbatasan Gaza pada hari Jumat (8/6/2018), ketika ribuan warga sekali lagi ikut ambil bagian dalam protes anti-Israel.

Kementerian kesehatan Palestina sebelumnya mengumumkan empat orang telah tewas tetapi dengan cepat mengklarifikasi bahwa jantungnya berdetak kembali.

Laporan sebelumnya mengatakan pasukan zionis menembakkan gas air mata dan peluru hidup ke arah warga Palestina yang ikut ambil bagian dalam protes pekanan di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel pada hari Jumat, melukai sedikitnya 386 orang, kata medis, lansir Alarabiya.

Militer zionis mengatakan mereka akan mengambil tindakan untuk membubarkan sekitar 10.000 warga Palestina serta mencegah penerobosan pagar perbatasan yang dibentengi. Beberapa pendemo melemparkan batu ke arah pasukan dan membakar ban.

Sudah 123 Warga Gaza Gugur dan 13.000 Lainnya Terluka oleh Kebrutalan Pasukan Israel

Pasukan penjajah Israel telah menewaskan 120 warga Palestina dalam protes di sepanjang perbatasan sejak diluncurkannya aksi pada 30 Maret guna menuntut hak untuk kembali ke tanah leluhur yang hilang di tangan Israel dalam perang penciptaan Israel 1948, kata pejabat rumah sakit.

Israel mengklaim korban tewas termasuk orang-orang bersenjata yang menggunakan warga sipil sebagai tameng untuk melancarkan serangan senjata dan granat atau upaya infiltrasi. Penyelenggara mengaitkan protes hari Jumat dengan acara tahunan “Jerusalem Day”.

“Tidak ada negara bernama Israel yang dapat memiliki ibukota yang disebut Yerusalem,” kata jurubicara Hamas Fawzi Barhoum, menambahkan bahwa protes, yang juga menuntut diakhirinya blokade Israel dan Mesir yang terus berlanjut menggilas di Gaza.

Emmanuel Nahshon, juru bicara Kementerian Luar Negeri zionis, di Twitter menggambarkan pengunjuk rasa Gaza sebagai “orang-orang bodoh yang penuh kebencian” dan “Hamas Jugend.” Jugend adalah “pemuda” dalam bahasa Jerman. Hitler-Jugend adalah barisan paramiliter pemuda yang dibentuk oleh Hitler.

Liga Arab: Pasukan Israel Sengaja Membunuh Perawat Razan Al-Najar

Tidak ada korban di pihak Israel akibat konfrontasi lebih dari dua bulan di sepanjang perbatasan Gaza. Namun Israel mengatakan telah kehilangan banyak lahan pertanian dan hutan di sisi perbatasannya akibat api yang disulut oleh layang-layang rakyat Palestina yang bermuatan batu bara atau bahan bakar.

Di antara mereka yang terluka pada hari Jumat adalah fotografer Agence France Press dan seorang pria berusia 23 tahun yang kritis setelah tabung gas air mata zionis menembus wajahnya, kata para pejabat medis.

“Kami tidak meminta bulan,” kata Amer Abu Khalaf, seorang mahasiswa administrasi bisnis berusia 20 tahun yang ambil bagian dalam protes itu, mengatakan bahwa aksi mereka bertujuan untuk “mematahkan pengepungan dan membuat dunia mengakui hak kami untuk kembali.”

Demi Palestina, Tim Sepak Bola Argentina Batalkan Pertandingan Persahabatan dengan Israel

Israel telah lama menolak untuk menerima pengungsi Palestina yang berasal dari perang 1948 atau jutaan keturunan mereka, mengatakan bahwa itu hanya akan menjadikan demografi bunuh diri dan bahwa mereka harus tinggal di negara Palestina di masa depan. Pembicaraan kenegaraan telah dibekukan sejak 2014.

Jumlah korban tewas dari tindakan brutal pasukan Israel terhadap protes rakyat Gaza meningkatkan kecaman internasional, meskipun Amerika Serikat membela Israel dengan menyalahkan Hamas.

Sejumlah Tokoh Deklarasikan Anies Baswedan Sebagai Calon Presiden

JAKARTA (Jurnalislam.com)–Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Untuk Indonesia mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres 2019 – 2024. Tokoh yang mendukung Anies antara lain Haikal Hasan, Fahmi Salim, Buni Yani, dan komunitas-komunitas lainnya.

“Setelah melalui kajian serius, sungguh-sungguh dan mendalam terhadap pribadi, track record baik integritas, kinerja dan elektabilitas Anies Baswedan..kami mendaulat dan mendeklarasikan Anies Rasyid Baswedan maju sebagai Calon Presiden RI 2109-2024,” kata kata Haikal Hasan, perwakilan tokoh dalam keterangan yang diterima Jurnalislam, Jumat (8/6/2018).

Deklarasi ini, tambahnya, didasarkan pada syarat komitmen, integritas, kapasitas dan elektabilitas yang terpenuhi di dalam diri Anies Baswedan.

“Komitmen kebangsaan dan kerakyatan ditunjukkan Anies dengan menginisiasi Indonesia mengajar, menghentikan proyek reklamasi untuk menjaga serta menyelamatkan kedaulatan negara dari kepentingan Asing dan Aseng,” tambahnya.

Kebijakan Anies selama ini dinilai berpihak kepada rakyat kecil seperti nelayan, komunitas tukang becak, pedagang kaki lima dan pengendara motor di jalan Tamrin. Anies adalah tokoh Indonesia untuk Indonesia.

“Integritas Anies dibuktikan dengan mendapatkan opini WTP dari BPK hanya beberapa bulan setelah memimpin DKI,” tambahnya.

Ia juga menambahkan bahwa Anies adalah seorang tokoh yang diterima dunia karena wawasan dan jaringan internasionalnya, selain kemampuan komunikasi globalnya. Ini penting untuk membawa Indonesia mampu berperan aktif dan bermartabat di mata dunia.

“Sejumlah syarat tersebut tidak kita temukan secara lengkap dan sempurna pada tokoh dan bakal calon yang lain. Karena itu, kami punya tekat yang bulat, kuat dan sungguh-sungguh untuk mengikhtiarkan Anies menjadi Presiden Indonesia 2019-2024,” pungkasnya.

Pakar Hukum Nilai Persekusi Radar Bogor Tindakan Premanisme dan Tindak Pidana

SOLO (Jurnalislam.com)- Pakar Hukum Universitas Juanda Bogor Muhammad Toufiq SH mengatakan, bahwa persekusi yang dilakukan kader partai PDIP terhadap kantor Radar Bogor melanggar tindak pidana dan merupakan sebuah tindakan premanisme.

“Maka jelas para pelaku persekusi tersebut telah melanggar tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam KUHP pasal 368 (Pengancaman), Pasal 351 (Penganiayaan) & Pasal 170 (pemgeroyokan) Sedangkan pengrusakan alat-alat kantor merupakan bentuk dari Tindak Pidana Pengrusakan sebagaimana diatur dalam Pasal 406 ayat 1 KUHP,” katanya kepada Jurnalislam.com Kamis, (8/6/2018).

“Jadi Polisi bisa bertindak tanpa harus ada laporan/pengaduan dari korban. sebagai upaya penerapan Due Process Of Law yang juga merupakan salah satu ciri dalam Negara hukum di Indonesia,” imbuhnya.

Lebih lanjut, menurut Toufiq aksi persekusi yang dilakukan oleh sejumlah anggota yang diduga massa simpatisan tersebut juga sudah melanggar hukum dan mengancam kebebasan Pers.

Seharusnya, katanya, di dalam negara hukum, apabila ada hal-hal atau perbuatan yang bertentangan dengan hukum dilakukan dengan cara-cara penyelesaian masalah melalui mekanisme hukum. Dalam istilah yang disebutkan dalam tata paham Negara hukum adalah Due Process Of Law yang diartikan penegakan hukum dengan cara tidak bertentangan dengan hukum.

“Jika memang massa simpatisan merasa dirugikan atas Pemberitaan Radar Bogor seharusnya bisa melakukan dengan upaya Somasi atau membuat pengaduan ke Dewan Pers yang merupakan lembaga yang berwenang memberikan sanksi kode etik jurnalis,” ujarnya.

Untuk itu, Taufiq yang juga Ketua DPC Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) ini memdesak aparat kepolisian untuk segera menangkap pelaku tindakan persekusi tersebut.

“Lembaga pemberitaan pers sangatlah dilindungi di Indonesia dalam menjalankan tugasnya untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, menyebarluaskan gagasan dan informasi diatur didalam pasal 4 UU 40 tahun 1999 tentang pers,” tamdasnya.

Tsabita Ratu Khairunnisa, Juara MTQ yang Raih Nilai UN Tertinggi

SOLO (Jurnalislam.com) – Senyum sumringah terpancar dari bibir siswi SMP Muhamamdiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, Tsabita Ratu Khairunnisa, saat diumumkan sebagai peraih nilai tertinggi Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2017/2018 di sekolahnya dengan jumlah nilai 381 dan rata-rata nilai 95,25.

“Saya kaget, waktu diumumkan bahwa nilai UN saya tertinggi di sekolah,” ujar Bita (panggilan akrab) kepada wartawan, Jumat (8/6/2018).

Bita mengatakan nilai hasil UN-nya adalah untuk mata pelajaran (Mapel) Bahasa Indonesia 98, Bahasa Inggris 98, Matematika 97,5, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 87,5.

Bita mengaku untuk menempuh Ujian Nasional Berbasis Komputer tahun 2018 ini, ia mempersiapkan dengan sungguh-sungguh. Selama di sekolah, Bita mengikuti semua metode yang diterapkan di mana ia menuntut ilmu, seperti Rolling Class Mapel UN, Tes To Succes, Try In per bulan, dan Try Out. Bahkan ia rela berangkat pagi untuk mendapatkan sarapan pagi dari ustadz-ustadzah. Boleh diketahui, sarapannya bukan makanan melainkan soal-soal. Tambahan belajar sore pun juga ia ikuti di sekolah. Hal tersebut membuat ia bukan hanya meraih peringkat pertama UN, melainkan juga meraih peringkat ketiga pararel kelas 9 berdasarkan nilai rapor hasil belajar selama kelas 9.

Aryanto selaku Humas SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta kepada wartawan menjelaskan bahwa Ananda Tsabita memang siswi yang secara akademis dan perilaku sosial termasuk baik. Karakteristik anak tersebut, rajin, tekun, dan menunjukkan akhlak serta perilaku yang penuh sopan santun. Bita juga sering mendapatkan peringkat di kelasnya.

“Kami bangga atas prestasi Mbak Bita, memang secara akademis dan perilaku sosial termasuk siswa yang baik dan bisa menjadi teladan teman-temannya,” ungkapnya.

Aryanto menambahkan bahwa Tsabita pernah mengharumkan nama sekolah dan Kota Surakarta dalam event membanggakan yakni Musabaqah Tilawatil Al Quran (MTQ) Pelajar XXXII Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017. Dara kelahiran Surakata, 25 Juli 2003 meraih juara satu Lomba MTQ (Musabaqah Tilawatil Al Quran) bidang Tartil Al Quran tingkat Kota Surakarta. Kemudian melanjutkan pertarungan pada level MTQ tingkat Provinsi Jawa Tengah. Ia mendapatkan juara terbaik harapan 1 Cabang Tartil SMP/MTS Putri pada Musabaqah Tilawatil Al Quran (MTQ) Pelajar XXXII Tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Keseharian di rumah, putri dari pasangan Siti Nurrohmah Wibawati dan Rony Arpinto Ady memang termasuk anak yang rajin membantu orang tua dan rajin mengaji. Setiap hari setelah Maghrib ia meluangkan waktu untuk mengaji Al Quran minimal 5-15 menit bersama Mama atau kadang mengaji sendiri.

“Mbak Bita selalu membantu Mama memasak di dapur. Ia juga rajin ngaji dan sholatnya tidak perlu disuruh-suruh,” cerita Ibunda Siti Nurrohmah Wibawati kepada media.

Ibunda Atik (sapaan akrabnya) menambahkan bahwa ia menerapkan pendidikan tegas dalam menanamkan agama kepada anak-anaknya. Ia berpendapat bahwa anak yang aqidah lurus, insyaallah ilmu dunia juga terpegang. Hasil putrinya tersebut membuat ia sangat bangga dan bersyukur. Ia berharap bekal yang didapatkan putrinya di sekolah mampu dijaga dan diterapkan ketika berada di jenjang berikunya.

“Saya sangat bangga dan bersyukur atas hasil prestasi anak saya di sekolah. Harapan saya selama ini Alhamdulillah tercapai,” tandasnya.

Berita Kiriman Aryanto, Humas SMP Muhamamadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, 081586061554