Nutrisi yang Menghidupkan Hati 

Nutrisi yang Menghidupkan Hati 

JURNALISLAM.COM – Kita telah mengetahui tentang 4 racun hati yaitu: banyak bicara, banyak makan, berlebihan dalam bergaul dan banyak memandang.

Maka tidak menutup kemungkinan ada di antara kita yang mungkin ternyata telah terjangkiti dari salah satu atau lebih dari satu diantara racun hati, walau mungkin kecil kadar racunya.

Jika kita telah merasa terjangkiti racun tersebut, maka wajib bagi kita untuk mengobati dan membentengi diri dari racun-racun itu, agar tidak terlarut dalam penyakit hati yang kronis apalagi sampai mati hatinya.

Kita juga telah mengetahui bahwa kebutuhan hati terhadap berbagai bentuk ibadah/ ketaatan, diibaratkan seperti kebutuhan tubuh kepada makanan dan minuman.

Sedangkan kedudukan segala jenis kemaksiatan seperti makanan beracun, yang akan merusak hati.

Seorang hamba yang benar-benar membutuhkan ibadah kepada Allah, seperti halnya ia sangat memerlukan untuk selalu mengkonsumsi nutrisi atau vitamin tambahan pada waktu-waktu tertentu agar selalu terjaga kesehatan dirinya.

Apabila seseorang telah sadar mengkonsumsi makanan beracun, harus berusaha secepatnya untuk membebaskan tubuhnya dari pengaruh racun tersebut, sebab hidupnya hati seorang hamba tentu lebih utama untuk diperhatikan.

Jika hidupnya atau sehatnya badan membuat lancar dalam beraktivitas, maka hidupnya hati akan membuatnya bahagia di dunia dan akhirat. Begitu pun sebaliknya, matinya badan berarti telah terputus dari dunia; sedangkan matinya hati, merupakan beban derita dan kekal selamanya di dunia dan akhirat.

Seorang yang shalih mengatakan, “Mengherankan sekali manusia itu. Mereka menangisi orang yang mati jasadnya tetapi tidak menangisi orang yang mati hatinya.” Padahal orang yang mati hatinya memiliki keadaan yang lebih berbahaya.” Maka, seluruh ketaatan adalah mutlak untuk membangun hidupnya hati.

Karena mengingat pentingnya materi ini, maka  kita akan membahas beberapa diantara nutrisi yang dapat menumbuhkan kesuburan hati, dan in syaa Allah kita akan bahas satu persatu, diantaranya adalah dzikrullah dan tilawah Al-Qur‘an, istighfar, doa, bershalawat atas Nabi salallahu’alaihi wasallam dan qiyamullail.

 

Dzikir dan Membaca Al Qur’an

Sehubungan dengan pentingnya dzikrullah bagi hati: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, bahwa “Dzikir bagi hati ibarat air bagi ikan. Apa jadinya bila ikan dikeluarkan dari air?”

Dalam Al-WabilusShayyib, Ibnul Qayyim menyebutkan sekitar ada delapan puluh faidah dzikir. Diantara faedahnya bahwa

  •        Dzikir merupakan makanan pokok bagi hati dan ruh. Apabila seorang hamba kehilangan aktifitas dzikir, ia seperti tubuh yang tidak mendapatkan makanan pokok,
  •        Dzikir dapat mengusir setan dan menundukkannya, juga menjadikan kita diridhai oleh Allah subhaanahu wata’ala. Selain itu, dzikir juga bisa menghilangkan kesedihan dan kegelisahan dari hati, mendatangkan kegembiraan, memberikan cahaya bagi hati dan wajah, memberikan kewibawaan dan keindahan, mendatangkan kecintaan kepada Allah subhaanahu wata’ala, ketaqwaan kepadaNya, inabah kepadaNya, dan menjadikan seorang hamba diingat oleh Allah subhaanahu wata’ala.

Sebagaimana dalam surat Al-Baqarah : 152, “Maka ingatlah kepadaKu, niscaya Aku akan ingat kepadamu.”

Ibnul Qayyim menyebutkian Andaikan faidah dzikir itu hanya yang tersebut dalam ayat di atas Qs. Albaqarah 152, sungguh itu pun sudah cukup sebagai suatu keutamaan dan kemuliaan. Dan cukup pula hal itu untuk menghapus kealpaan dan kesalahan.

Meskipun dzikrullah itu sangat ringan untuk dilakukan, tetapi pahalanya tidak dapat dibandingkan dengan amal ibadah yang lain. Abu Hurairah Radhliyallahu ‘anhu meriwayatkan, Rasulullah Salallahu’alaihi wasallam bersabda,

“Barangsiapa mengucapkan Laa ilaha Illallah Lahul Mulku Walahul hamdu Wahuwa ‘alaa Kulli syaiin Qadiir (Tidak ada ilah kecuali Allah, yang Maha Tunggal, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pula segala pujian. Dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu), setiap hari seratus kali, maka ucapannya itu menyamai pahala membebaskan sepuluh budak. Baginya juga, ditulis seratus kebaikan dan dihapus darinya seratus keburukan. juga, dalam sehari itu dia dijaga dari setan sampai sore harinya. Tidak ada seorang pun yang mengamalkan sesuatu yang lebih baik darinya selain seseorang yang mengucapkan lebih banyak darinya”.

(HR Bukhari, dalam Ad-Da ‘awat Xl/201 dan Muslim, dalam Adz-Dzikir wad Du‘a’ XVll/16. Lafal hadits diatas milik Bukhari)

Jabir meriwayatkan Nabi Salallahu’alaihi wasallam bersabda, Barangsiapa mengucapkan Subhaanallah wabihamdihi (Maha suci Allah dengan segala pujian bagiNya) niscaya ditanamkan baginya sebatang pohon karma di surga. Hr. At-Tirmidzi – Ad-Da’awat lX/433. Dinyatakan shahih juga oleh AI-Hakim dan disepakati oleh Adz-Dzahaby l/501.

Ibnu Mas’ud berkata, “Bertasbih kepada Allah subhaanahu wata’ala, beberapa kali lebih aku sukai daripada berinfaq dengan uang dinar sejumlah tasbih itu fisabiilillah.” ( Ditulis oleh Riyanto, disarikan dari kitab Tazkiyyatun nufus, watarbiyatuha, kama yuqarriruhu ‘ulamaa’ussalaaf )*

Bersambung…

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.