Narasi Orang Gila

Narasi Orang Gila

Oleh : Indra Martian*

Penusukan Syaikh Ali Jaber, saat acara tabligh akbar di masjid Falahuddin , Bandar Lampung menjadi perhatian dan sorotan publik bahkan kecaman mengalir deras dari para tokoh, alim ulama, dan masyarakat umum.

Din Syamsudin ketua dewan pembina majelis ulama Indonesia (MUI) , Ketua MPR Zulkifli Hasan, bahkan anggota DPR dari PKS Bukhori Yusuf mengatakan: “Kami harap, dalam waktu dekat, bisa segera merumuskan strategi yang lebih komprehensif untuk melindungi para tokoh agama,”

Penusukan dan penganiayaan Ulama, Ustadz dan tokoh Islam di Indonesia tidak hanya terjadi sekali, bahkan berkali-kali. KH Umar Basri di Ponpes al Hidayah Cicalengka Bandung, ustadz Prawoto, Ustadz Abdul Rachman di Masjid Depok, Ustadz Yazid Nasution imam masjid al Falah Pekanbaru dan yang terbaru Syaikh Ali Jaber.

Good Looking, Hafidz Qur’an Calon Radikal?

Yang menarik Penusukan Syaikh Ali Jaber terjadi setelah ramai statement menteri agama yang mengatakan bahwa calon terorisme dan gerakan radikal adalah orang yang mempunyai good looking dan hafidz al Qur’an, dan kita ketahui bersama bahwa Syaikh Ali Jaber adalah orang yang hapal al Qur’an dan mempunyai misi membumikan al Qur’an dan Juri disalah satu acara televisi untuk anak-anak penghapal al Qur’an. Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan :

“Nah pelaku yg nusuk Syekh Ali Jaber ini pasti RADIKAL. Jangan justru curiga sama hafizh Al-Quran dan orang sholeh. Kasih tahu tuh yg ngomong radikal radikul kemarin…Thinking face”

Dimana kaitannya ? Entahlah …..terlalu pelik untuk dipikirkan !

Narasi Orang Gila

Yang mengherankan narasi pelaku penusukan dan penganiayaan terhadap ustad dan kyai semuanya di vonis gila dan mengalami gangguan jiwa, Terkait penusukan Syaikh Ali Jaber ini Zulkifli Hasan mengatakan :

“Saya meminta aparat untuk mengusut tuntas motif di balik penusukan ini. Sangat mungkin ini kejadian terencana dan rasanya tidak mungkin dilakukan orang gila/tidak waras”

Sejak kapan orang gila bisa melakukan rapat dan musyawarah untuk melakukan penyerangan terhadap ulama dan kyai?? Sehingga kita lihat polanya sama.

Dan sejak kapan orang gila punya akun instagram (IG) dan Facebook (FB) dan Update status ? Sungguh sangat mengherankan.

Kenapa vonis gila dan pelaku mengalami gangguan jiwa tidak juga disematkan kepada pelaku penusukan Wiranto menteri koordinator politik, hukum dan keamanan (Menkopolhukam), yang kemudian divonis teroris dan terlibat jaringan teroris ISIS ?

Apa karena pejabat negara yang begitu berharga sehingga pelaku penyerangan langsung di cap teroris? Sedangkan Ulama dan Kyai mungkin dianggap tidak terlalu berharga sehingga pelaku penyerangan kemudian di cap orang gila.
Seungguh sangat mengherankan…!!

Narasi orang gila sedang menghampiri dan menyapa kita semua, sebagaimana Abdul Rahim Loebis dalam Sajak Kepada Orang Gila

Hai orang waras
Yang tak sadar tingkah lakuknya sudah gila
Inilah sajak untuk orang gila
Jangan baca agar kau sadar tidak gila
Padahal sudah gila dalam segala-galanya
Gila memimpin dirinya
Gila memilih pemimpinnya
Akhirnya diri dan pemimpinnya gila semua
Gila dalam kewarasan
Gila di mata orang gila
Gila..gila..mengapa ada kata gila
Sehingga orang gila semuanya di jaman edan ini
Siapa yang tidak edan dianggap orang gila, kata Ronggowarsito
Yang gila sudah menganggap semua waras
Apakah itu tidak gila namanya?
(Dinukil dari buku Balada Wartawan – Sajak Pinggiran Untuk Siapa) karya A.R. Loebis (Abdul Rahim Loebis)

*Peneliti Center of Study for Islamic Leadership (CSIL) 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.