Melawan Musuh Diri di 10 Malam Terakhir Ramadhan

Melawan Musuh Diri di 10 Malam Terakhir Ramadhan

(Jurnalislam.com)–Syaithan salah satu makhluk Allah yang paling rajin, ia tidak pernah lelah menggoda manusia seperti yang telah diikrarkannya kepada Allah tuhannya. Ia sangat rajin dan tidak putus asa menggoda manusia. Saking rajinnya, bahkan saat ruh manusia sudah dikerongkongan syaithan terus gencar meluncurkan godaan dan tipuan.

Banyak cara, metode, siasat yang dipakai syaithan. Sungguh cerdas syaithan-syaithan ini. Jika ia tak mampu menggoda manusia untuk bermaksiat kepada Allah, maka ia menggoda niatnya, jika ia tak mampu menggoda niatnya, ia akan melemaskan badannya dan dijadikan nikmat kemalasan itu.

Siapa bilang kemalasan bukan musuh diri yang berbahaya, bukankah ada doa “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).” (HR. Bukhari no. 6367 dan Muslim no. 2706).

Rasulullah mencontohkan agar umatnya memohon pertolongan Allah agar dilindungi dari rasa malas, itu sebuah signal bahwa senjata syaithan berupa kemalasan tidak bisa disepelekan.

Dampak dari kemalasan berikut ini mungkin bisa menjadi bahan renungan :

  1. Mudah Stres

Stres merupakan silent killer bagi kesehatan tubuh. Para ahli kesehatan menyatakan bahwa saat bermalas-malasan, maka produksi hormon endorfin akan berkurang. Padahal hormon ini dibutuhkan untuk membantu mengatur stres dan suasana hati.

  1. Kurang Tidur

Dengan selalu aktif, maka tubuh akan melepaskan hormon yang bisa membuat Anda selalu tidur nyenyak di malam hari. Namun saat Anda bermalas-malasan, maka energi saraf yang tidak dihabiskan bisa membuat Anda terjaga semalaman.

  1. Tubuh Jadi Lambat

Saat Anda bermalas-malasan, maka otomatis tubuh Anda jadi melambat. Metabolisme tubuh pun ikutan melambat yang pada akhirnya bisa merugikan kesehatan tubuh Anda.

  1. Tulang Menjadi Lemah

Saat Anda malas, maka otomatis Anda pun jadi malas berolahraga. Hasilnya, tak hanya kegemukan saja yang di dapat, otot dan tulang pun jadi lemah. Juga meningkatnya penuaan dini karena dengan bermalasan membuat racun dan senyawa kimia tidak keluar. Bukan hanya itu, penyakit berat pun seperti jantung dan kanker akan mudah menghampiri.

  1. Waktu Produktif Hilang Yang Berujung Pada Penyesalan

Bermalasan saat usia muda, akan menghilangkan waktu produktif yang tidak pernah bisa kembali. Menurut psikologi perkembangan, usia 20-an adalah waktu produktif yang memungkinkan seseorang memiliki performa tertinggi secara fisik, intelegensi, maupun sosio-emosi. Jadi sudah sepantasnya kamu yang berusia 20-an memanfaat momen yang kamu punya sekarang untuk berusaha tekun menjalankan apa yang kamu lakukan, karena penyesalan selalu datang belakangan.

  1. Kehilangan Rasa Percaya Diri

Malas membuat kita kurang berilmu, tidak mendapat pekerjaan dengan penghasilan yang baik, kurang bermanfaat untuk keluarga apalagi masyarakat karena hanya berfokus pada diri. Dengan kondisi seperti ini, pemalas akan mengalami masa dimana merasa tidak bisa melakukan apa-apa, tidak berguna, atau mengalami emosi negatif lain yang ditimbulkan karena kehilangan kepercayaan diri.

  1. Memicu Perbuatan Maksiat dan Kriminal

Jika sifat malas menyebabkan kebutuhan diri tidak terpenuhi dan jodoh pun menjauhi, bukankah ini bisa mengundang fikiran untuk mencari jalan pintas demi memenuhi kebutuhan diri.

Bukankah memang tujuan syaithan untuk menjadikan manusia itu lemah, merasa tidak berdaya apa-apa, terutama anak muda, sehingga jangankan untuk meninggikan harga diri agamanya, meninggikan harga diri nya dan keluarga saja tidak punya daya.

Sebaliknya, Rasulullah bangga dengan anak-anak muda yang produktif, selain terangkat harga diri dan keluarga, ia pun dapat membawa nama baik agama.

Well, saat ini moment yang sangat baik, 10 malam terakhir Ramadhan, mohon pertolongan Allah agar dapat melawan diri, dijauhi dari rasa malas. Paksa diri beribadah dimalam-malam terakhir, bukankah dalam surah an-Naas disampaikan, “Katakanlah, aku berlindung dengan Rabb manusia. Penguasa manusia. Sembahan manusia. Dari waswas (bisikan) setan yang bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. (Yang berasal) dari jin dan manusia.” (QS an-Naas [114]: 1-6). Serta ungkapan Syaikh Abu Madyan Al-Maghribi “Jika kamu tidak meminta bantuan Allah untuk mekawan dirimu, kamu pasti kalah”. Sermoga Allah memberikan pertolongan dan menjauhkan diri dari kemalasan yang membahayakan. (Jumi Yanti Sutisna/ dari berbagai sumber)

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.