Mantan Presiden AS dan Direktur FBI Dikirimkan Paket Bom Pipa

Mantan Presiden AS dan Direktur FBI Dikirimkan Paket Bom Pipa

WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Sedikitnya lima paket mencurigakan dikirim ke petinggi Demokrat, termasuk mantan Presiden Barack Obama dan mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, serta kantor CNN New York, kata pihak berwenang pada hari Rabu.

Semua paket dijinakkan, dan tidak ada laporan cedera.

Dinas Rahasia AS mengatakan, pihaknya menemukan satu paket yang ditujukan kepada Clinton di Westchester, pinggiran utara Manhattan akhir Selasa (23/10/2018).

Paket kedua, yang ditujukan kepada Obama, ditemukan Rabu (24/10/2018) pagi di Washington, DC.

“Selama prosedur penyaringan surat rutin, paket-paket itu segera diidentifikasi sebagai alat peledak potensial dan ditangani dengan tepat (sebagai alat peledak potensial),” kata Dinas Rahasia (Secret Service) dalam sebuah pernyataan, lansir Aljazeera.

“Clinton dan Obama tidak menerima paket itu dan mereka tidak menghadapi resiko menerima paket itu,” katanya.

Secret Service meluncurkan penyelidikan untuk menemukan sumber paket.

Baca juga: Mantan Kepala FBI Ditugaskan Selidiki Kecurangan Trump pada Pemilu 2016

Hillary Clinton tidak berada di rumahnya di New York ketika paket dikirim hari Selasa, tetapi suaminya, mantan Presiden Bill Clinton ada di tempat, kata para pejabat kepada Associated Press. Sementara di penggalangan dana Florida, Hillary mengatakan “kami baik-baik saja” dan berterima kasih kepada Dinas Rahasia AS yang mencegat paket “jauh sebelum paket itu menuju ke rumah kami”.

Departemen Kepolisian New York (the New York Police Department NYPD) juga menjinakkan perangkat yang mencurigakan, diyakini sebagai bom pipa, yang ditemukan di Time Warner Center, lokasi ruang berita New York CNN.

Komisioner polisi New York City mengatakan paket itu berisi seperti peledak aktif dan amplop berisi bubuk putih.

Paket itu ditujukan kepada mantan Direktur CIA John Brennan, CNN melaporkan, mengutip pejabat penegak hukum kota dan lokal. Brennan muncul di jaringan kabel dan penyiaran lainnya.

Menurut kepala kontraterorisme NYPD, paket bom itu tampaknya dikirim oleh orang yang sama yang mengirimkan paket mencurigakan ke rumah Clinton dan Obama, serta perangkat yang ditemukan pada Senin di rumah filantropis milyuner George Soros.

Baca juga: Ketua Intelijen AS Bantah Tuduhan Mata-matai Donald Trump

Pejabat FBI mengatakan pada konferensi pers bahwa semua perangkat itu tampaknya merupakan bom pipa mentah.

Walikota New York City, Bill de Blasio mengatakan, upaya serangan itu “jelas merupakan aksi terorisme”.

Pembaca berita CNN sedang mengudara dalam siaran langsung dari New York membahas perangkat peledak yang ditujukan kepada Obama dan Clinton ketika mereka terganggu oleh alarm kebakaran dan memotong siaran lalu menyiarkan iklan.

Staf CNN New York mengevakuasi bangunan itu sebagai tindakan pencegahan.

Presiden CNN Worldwide Jeff Zucker mengatakan “kurangnya pemahaman sepenuhnya” di Gedung Putih tentang betapa seriusnya serangan pemerintah terhadap media.

“Presiden, dan terutama sekretaris pers Gedung Putih, harus memahami bahwa kata-kata mereka sangat berpengaruh. Sejauh ini, mereka tidak menunjukkan pemahaman itu,” katanya.

Baca juga: Trump Pecat Direktur FBI, Ada Apa?

CNN telah menjadi sasaran berulang serangan Trump terhadap media, dengan presiden AS sering melabeli jaringan itu sebagai “penyebar berita palsu”.

Polisi juga sedang menyelidiki paket mencurigakan yang dikirim ke sebuah gedung tempat kantor Anggota Kongres Demokrat Debbie Wasserman Schultz berada. Bangunan itu dievakuasi, tetapi masih belum jelas apa isi paket itu, menurut 7 News Miami. CNN melaporkan bahwa paket itu ditujukan kepada mantan Jaksa Agung AS Eric Holder, tetapi dikirim ke alamat yang salah dan dikembalikan ke kantor Wasserman Schultz sesuai alamat pengirim pada paket itu.

Perwakilan Demokrat Maxine Waters mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa Polisi Capitol AS mengatakan bahwa kantornya di Washington, DC adalah sasaran dari paket mencurigakan yang dirujuk ke FBI. Tidak jelas apakah paket itu terkait dengan yang dikirim ke Clinton, Obama dan kantor CNN New York.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.