Lagi AS Menyerang Jabhatun Nusra Melalui Serangan Udara, Anak-Anak Terbunuh

SURIAH (jurnalislam.com) – Serangan udara yang dilakukan oleh koalisi pimpinan AS menggempur Jabhatun Nusra di sebelah barat laut Suriah Kamis (06/11/2014).

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau, mengatakan bahwa serangan tersebut menimpa sebuah kantor dan sebuah kendaraan di provinsi Idlib di barat laut Suriah.

Penduduk mengatakan sebuah serangan menargetkan mobil yang digunakan oleh komandan Jabhatun Nusra, dekat sebuah toko internet di kota Sarmada yang dikendalikan Jabhatun Nusra, yang terletak dekat dengan perbatasan Turki.

Pemberontak dari kelompok lain yang didukung Barat (AS dan sekutunya) yang beroperasi di Suriah utara mengkonfirmasi bahwa serangan udara diarahkan pada Jabhatun Nusra dan Ahrar al-Sham dekat perbatasan dengan Turki, dan mengatakan serangan tersebut berlangsung sekitar 1 jam.

"Kekuatan serangan dan akurasi mereka menegaskan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh aliansi," kata seorang pemberontak koalisi AS.

Kendaraan Jabhatun Nusra yang terkena serangan itu sedang membawa amunisi, katanya.

Di negara tetangga Harem, warga mengatakan sedikitnya empat anak telah tewas dan puluhan terluka dalam serangan yang mereka yakini diluncurkan oleh koalisi AS.

Observatorium juga melaporkan serangan udara pertama menggempur Ahrar al-Sham.

Warga di sekitar perbatasan penyeberangan Bab al-Hawa yang dikuasai Ahrar al-Sham, sebuah gerbang strategis menuju Turki, mengatakan bahwa rudal telah meratakan markas kelompok di dekat situ dan membunuh Abu al-Nasr, kepala divisi pengadaan senjatanya.

Rami Abdulrahman, kepala Observatorium, mengatakan serangan itu menandai kedua kalinya Jabhatun Nusra dihantam serangan yang dipimpin AS. Yang pertama adalah pada 23 September, hari pertama serangan udara AS di Suriah, yang merupakan bagian dari strategi Washington untuk "menurunkan dan menghancurkan" faksi faksi jihad.

Jabhatun Nusra terkejut ketika pesawat tempur koalisi AS  membombardir beberapa posisi mereka.

Beberapa komandan mereka diyakini telah gugur dalam serangan di bulan September itu, termasuk Syeikh Mohsin al-Fadhli, kelahiran Kuwait –yang juga dikenal sebagai Abu Asmaa al-Jazrawi – yang merupakan seorang mantan anggota lingkaran dalam Syeikh Osama bin Laden.

Jabhatun Nusra pekan lalu merebut wilayah provinsi Idlib dari pemimpin pemberontak yang didukung Barat (AS dan sekutunya), Jamal Maarouf, pemimpin Front Revolusioner Suriah di Suriah utara, dan menyita senjata mereka.

Jabhatun Nusra juga menguasai posisi yang sebelumnya dipegang Gerakan Hazzm, sebuah kelompok bersenjata penerima dukungan Arab dan Barat lainnya. [ded412/news desk]

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.