Kuatir Kecanggihan Senjata Nuklir Korut, Trump Ijinkan Jepang dan Korsel Beli Senjata Baru

Kuatir Kecanggihan Senjata Nuklir Korut, Trump Ijinkan Jepang dan Korsel Beli Senjata Baru

NEW YORK (Jurnalislam.com) – AS akan mengizinkan Jepang dan Korea Selatan membeli sejumlah “persenjataan militer maju” yang meningkat secara substansial, Donald Trump mengatakan pada hari Selasa (5/9/2017), lansir World Bulletin.

Pengumuman tersebut menyusul ledakan bom nuklir terbesar Korea Utara pada hari Ahad (3/9/2017), yang mereka klaim sebagai bom hidrogen yang sangat ditakuti yang dapat ditempatkan pada rudal balistik antar benua jarak jauh.

“Saya mengizinkan Jepang dan Korea Selatan untuk membeli sejumlah peralatan militer yang sangat canggih dari Amerika Serikat,” kata presiden Amerika tersebut di Twitter.

Gedung Putih membuka percakapan Trump dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-In mengisyaratkan bahwa pernyataan tersebut akan diumumkan. Pada hari Senin, Trump mengatakan “memberikan persetujuan konseptualnya atas pembelian senjata dan peralatan militer senilai miliaran dolar dari Amerika Serikat oleh Korea Selatan”.

Tes hari Ahad di Korea Utara, yang merupakan peledakan nuklir terbesarnya, disambut dengan kecaman di seluruh dunia, dan mendapat teguran keras dari Menteri Pertahanan James Mattis yang memperingatkan bahwa setiap ancaman terhadap AS atau sekutunya “akan disambut dengan sebuah respon militer yang besar – respon yang efektif dan luar biasa”.

Berbicara kepada wartawan di sela-sela KTT internasional di China, Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sanksi ekonomi lebih lanjut di Korea Utara sepertinya tidak akan menghalangi mereka memperkuat senjata nuklirnya.

Putin juga menyerukan pelaksanaan kembali undang-undang dan dialog internasional di antara pihak-pihak yang berkepentingan mengenai isu Korea Utara.

Pyongyang dilarang menguji rudal nuklir dan balistik, dan baru-baru ini terkena sanksi Dewan Keamanan PBB yang diperkuat untuk meluncurkan rudal balistik antar benua (intercontinental ballistic missiles-ICBMs) pada bulan Juli.

PBB pada awal Agustus memberlakukan sanksi baru terhadap Pyongyang dengan larangan ekspor batubara, besi, timbal, dan makanan laut yang bisa menghilangkan pendapatan tahunan sebesar $ 1 miliar.

Bagikan