Kemenangan Donald Trump Diprotes Ribuan Warga di New York

Kemenangan Donald Trump Diprotes Ribuan Warga di New York

NEW YORK (Jurnalislam.com) – Ribuan orang telah turun ke jalan di beberapa kota di AS untuk memprotes kemenangan mengejutkan wakil Republik Donald Trump dalam pemilihan presiden, mengutuk retorika kampanyenya sekitar imigran, Muslim dan kelompok-kelompok lain, Aljazeera melaporkan Kamis (10/11/2016).

Pada Rabu malam, ribuan demonstran memadati jalan-jalan di tengah kota Manhattan, New York City. Beberapa membakar bendera AS saat mereka mencapai Trump Tower sementara yang lain meneriakkan: “Not my president.”

Di Chicago, sekitar 1.000 orang berusaha berkumpul di luar Trump International Hotel and Tower di pusat kota sambil menyanyikan frase seperti “No Trump! No KKK! No USA racist.”

Polisi Chicago menutup jalan di daerah, menghalangi jalan para demonstran.

Para pengunjuk rasa mengutuk janji kampanye Trump untuk membangun dinding di sepanjang perbatasan dengan Meksiko demi mencegah imigran gelap serta kebijakan lainnya yang dianggap mempengaruhi orang kulit berwarna.

Namun dalam pidato kemenangannya Trump mengatakan bahwa dia akan menjadi presiden untuk semua orang Amerika, dengan mengatakan: “Ini saatnya bagi kita untuk datang bersama sebagai satu bangsa yang bersatu.”

Di Chicago, Angie Victoria, 27, mengatakan kepada Al Jazeera: “Saya pikir terpilihnya [Trump] adalah kekejaman. Dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi presiden, dia sangat tidak menentu. Tidak memiliki platform dan hanya mengimbau agar masyarakat kesal dengan kefanatikan dan.. rasisme.”

Izzy Mosser, 19, mengatakan: “Sebuah kepemimpinan di bawah Trump adalah … menakutkan. Merupakan hal yang baik bahwa orang datang bersama-sama untuk menghentikannya. Ini membagi dan menyatukan pada saat yang sama…”

Di Austin, ibukota Texas, sekitar 400 orang melakukan pawai melalui jalan-jalan kota, kata polisi.

Protes lainnya diselenggarakan di Washington DC, San Francisco, Seattle, Portland, Tennessee dan kota-kota lainnya.

Sebelumnya pada hari itu, sekitar 1.500 siswa dan guru California berunjuk rasa di halaman Berkeley High School, sebuah kota San Francisco Bay Area yang dikenal menganut politik progresif, sebelum berbaris menuju kampus Universitas California, Berkeley.

Ratusan pelajar dan mahasiswa sekolah tinggi berjalan keluar saat melancarkan protes di Seattle, Phoenix, Los Angeles dan tiga kota lainnya di Bay Area, Richmond, El Cerrito dan Oakland.

Sekelompok warga yang didominasi Latino dari sekitar 300 siswa SMA berjalan keluar dari kelas pada hari Rabu pagi di Los Angeles dan berbaris dari Balai Kota, di mana mereka menggelar unjuk rasa singkat tapi energik.

3000

Bernyanyi dalam bahasa Spanyol, “Orang-orang yang bersatu tidak akan pernah dikalahkan,” kelompok tersebut membawa papan slogan-slogan seperti “Rasisme Tidak Diddukung, Bukan Presiden Saya” dan “Imigran yang Membuat Great America.”

Banyak dari siswa tersebut merupakan anggota dari generasi “Dreamers,” anak-anak yang orang tuanya memasuki AS bersama mereka secara ilegal, pejabat sekolah mengatakan, dan takut akan dideportasi di bawah pemerintahan Trump.

Demonstrasi hari Rabu berlanjut hingga malam dengan melancarkan protes di sekitar San Francisco Bay Area dan di tempat lain di negara itu dalam menanggapi politik Trump yang penuh kemarahan.

Di kubu Demokrat Washington DC, ratusan lawan Trump dan beberapa pendukungnya berkumpul di Gedung Putih, menyuarakan dukungan terhadap imigran dan menentang presiden terpilih.

Demonstran menyerang jendela etalase serta membakar sampah dan ban larut malam Selasa di distrik bisnis Oakland, California.

Bagikan