Jet tempur UAE Dukung Serangan Separatis Selatan Rebut Markas Militer Yaman di Aden

Jet tempur UAE Dukung Serangan Separatis Selatan Rebut Markas Militer Yaman di Aden

YAMAN (Jurnalislam.com) – Seorang pejabat senior Yaman mengatakan kepada Al Jazeera bahwa separatis selatan, yang didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA), menguasai sebuah pangkalan militer di kota pesisir Aden, setelah sebuah jet tempur UEA mengebom fasilitas tersebut.

Pejabat tersebut mengatakan kepada Al Jazeera, Selasa (30/1/2018), bahwa pejuang dari Pasukan Perlawanan Selatan (the Southern Resistance Forces-SRF), sayap bersenjata Dewan Transisi Selatan (the Southern Transitional Council-STC) – sebuah gerakan politik yang menuntut pemisahan diri untuk Yaman selatan – merebut pangkalan tersebut pada awal hari Selasa, meskipun sebuah gencatan senjata yang ditengahi oleh mitra koalisi Arab Saudi dan UEA, ditetapkan beberapa jam sebelumnya.

Dalam sebuah posting di Twitter, Mukhtar al-Rahbi, seorang pejabat di pemerintahan Yaman, mengatakan: “Sebuah pesawat koalisi Arab, yang mengatakan bahwa mereka mendukung legitimasi [pemerintah yang diakui secara internasional di Yaman] mengebom basis Brigade Keempat. Benar-benar sebuah lelucon.”

Pertempuran Meningkat di Aden: Pasukan Yaman Dukungan Saudi vs Separatis Selatan Dukungan UEA

Video yang diposting di media sosial menunjukkan asap hitam tebal mengepul dari kamp, ​​yang terletak di distrik Dar Saad di utara Aden.

Merebut Brigade Keempat merupakan keuntungan terbesar bagi kelompok separatis sejak pertempuran pertama kali meletus pada hari Ahad.

Seorang sumber di kota tersebut mengatakan kepada Al Jazeera bahwa SRF sekarang telah menguasai sebagian besar Aden dan berjuang menuju gerbang Istana Al-Mashaiq tempat pemerintah Yaman tinggal.

Sumber tersebut mengatakan bahwa Perdana Menteri Ahmed bin Daghr dan beberapa menteri tetap berada di dalam gedung tersebut dan bahwa separatis tidak merebut istana itu sendiri.

Pertempuran di Aden pertama meletus pada hari Ahad, ketika STC memerintahkan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi untuk memberhentikan perdana menteri dan kabinetnya atau menghadapi penggulingan.

Tuntut Pemerintahan Hadi Lengser, PM Yaman: Kudeta di Kota Aden Didukung oleh UEA

Kelompok tersebut menuduh pemerintah Bin Daghr di Aden melakukan korupsi besar hingga menghasilkan “situasi ekonomi, keamanan dan sosial yang memburuk yang belum pernah disaksikan dalam sejarah selatan.”

Hadi, yang sebagian besar tinggal di Arab Saudi selama perang, menolak ultimatum tersebut, dan menggambarkan tindakan separatis sebagai “kudeta”.

Kekerasan tersebut telah menewaskan sedikitnya 36 orang dan melukai 185 lainnya sejak hari Ahad, menurut Komite Palang Merah Internasional.

Bagikan