Trump Umumkan AS Hentikan Pemboman di Yaman, Houthi Sepakat Akhiri Serangan

Trump Umumkan AS Hentikan Pemboman di Yaman, Houthi Sepakat Akhiri Serangan

WASHINGTON (jurnalislam.com)– Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa negaranya akan segera menghentikan pemboman di Yaman, menyusul kesepakatan dengan kelompok Houthi yang menyatakan keinginan mereka untuk mengakhiri perang. Pengumuman ini disampaikan Trump secara mengejutkan di Gedung Putih pada Selasa (6/5/2025), dan disambut dengan keterkejutan oleh banyak pejabat AS.

“Kelompok Houthi memberi tahu kami tadi malam bahwa mereka tidak ingin berperang lagi. Mereka hanya ingin kedamaian,” ujar Trump.

“Kami akan menghormati itu. Kami akan menghentikan pemboman.” imbuhnya.

Keputusan Trump ini diperkuat oleh pernyataan Menteri Luar Negeri Oman, Badr al-Busaidi, yang menyebut bahwa Houthi telah sepakat untuk menghentikan serangan terhadap kapal-kapal, termasuk kapal Amerika, di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab. Ia juga mengonfirmasi bahwa Oman telah memainkan peran sebagai mediator antara AS dan Houthi.

“Ke depan, tidak ada pihak yang akan menyerang pihak lain. Kebebasan navigasi dan kelancaran arus pengiriman global akan dijaga,” tulis Busaidi melalui akun resminya di platform X.

Namun, pengumuman tersebut dilaporkan mengejutkan para diplomat dan pejabat pertahanan AS yang bertugas menangani konflik di Yaman. Tiga pejabat yang berbicara kepada Middle East Eye menyatakan bahwa mereka tidak menerima pemberitahuan sebelumnya mengenai keputusan itu.

Dalam pengumuman tersebut, Trump juga terlihat memberitahu Menteri Luar Negeri sekaligus Penasihat Keamanan Nasional AS, Marco Rubio, secara langsung.

“Marco, kamu akan beri tahu semua orang. Ini pengumuman besar,” kata Trump dari Ruang Oval.

Meskipun tidak menyebutkan Israel, pengumuman ini datang beberapa hari setelah serangan rudal balistik Houthi menghantam area parkir dekat Terminal 3 Bandara Ben Gurion, Tel Aviv. Serangan tersebut memicu kekhawatiran di Israel, yang saat ini terlibat konflik sengit dengan Hamas di Jalur Gaza.

Serangan kelompok Houthi di Laut Merah sebelumnya ditujukan kepada kapal-kapal yang memiliki kaitan dengan Israel, dan kemudian meluas ke kapal-kapal Barat secara umum.

Diketahui, Houthi didukung oleh Iran, namun laporan terbaru menyebut bahwa Rusia juga telah mengirim penasihat militer untuk membantu mereka dalam peningkatan kemampuan serangan. China dilaporkan ikut memberikan dukungan intelijen kepada kelompok tersebut.

Trump menutup pernyataannya dengan mengatakan, “Mereka (Houthi) sudah berjanji akan berhenti meledakkan kapal. Saya percaya pada kata-kata mereka.” (Bahry)

Sumber: MEE

Bagikan