Jet Tempur Rezim Syiah Assad Serang Warga Sipil dengan Gas Klorin, 100 Orang Tewas

Jet Tempur Rezim Syiah Assad Serang Warga Sipil dengan Gas Klorin, 100 Orang Tewas

Idlib (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 100 orang tewas pada hari Selasa (4/4/2017) ketika pesawat tempur rezim Assad melakukan serangan gas klorin di provinsi Idlib di barat laut Suriah, menurut Menteri Kesehatan oposisi Suriah Firas Jundi.

“Serangan menewaskan lebih dari 100 orang dan 500 warga sipil, kebanyakan anak-anak, terluka,” Jundi mengatakan dalam konferensi pers di Idlib, lansir World Bulletin.

Jundi mengatakan pesawat-pesawat tempur rezim menyerang kota Khan Shaykun di Idlib selatan dengan rudal yang mengandung “gas beracun”.

“Banyak anak-anak termasuk di antara para korban,” katanya, mempekirakan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat.

Dua Faksi Revolusi Suriah Amankan Akses Jurnalis Internasional untuk Liput Korban Gas Klorin

Seorang pejabat pertahanan sipil setempat sebelumnya mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pesawat rezim melakukan serangan gas klorin di kota pada Selasa pagi.

Serangan pada hari Selasa tersebut terjadi satu hari setelah sebuah pesawat rezim melakukan serangan gas klorin yang sama di kota Al-Habit di Idlib, yang mempengaruhi puluhan.

Serangan gas dengan cepat dikutuk oleh Menteri Luar Negeri U.K. Boris Johnson.

“Laporan mengerikan mengenai serangan senjata kimia di Idlib, Suriah. Insiden harus diselidiki dan pelaku harus dimintai pertanggungjawaban,” katanya di Twitter.

Pasukan rezim Suriah diyakini meluncurkan serangan gas pada daerah yang dikuasai oposisi dalam beberapa pekan terakhir.

Pada tanggal 30 Maret, 35 warga sipil terkena serangan gas klorin pasukan rezim Syiah Assad di Al-Qaboun dekat Damaskus.

Tahun lalu, sebuah panel investigasi yang ditunjuk PBB menemukan bahwa senjata kimia digunakan oleh pasukan rezim Syiah Suriah pada tahun 2014 dan 2015. Namun, tidak ada langkah-langkah tindak lanjut.

Gas klorin adalah salah satu dari beberapa elemen dan senyawa yang digunakan dalam serangan kimia yang menghancurkan, dan dilarang oleh perjanjian internasional. Paparan gas tingkat tinggi dapat menyebabkan mati lemas karena cedera kimia dalam saluran udara paru mengakibatkan penumpukan cairan yang parah di paru-paru, yang rentan dialami anak-anak dan manula.

Sejak Maret 2011, oposisi Suriah telah menuntut diakhirinya kekuasaan keluarga Assad yang telah berlangsung lebih dari 44 tahun.

Inilah Infografik 162 Serangan Senjata Kimia Rezim Assad di Suriah

Rezim Suriah menanggapi protes unjuk rasa dengan kekuatan militer yang keji, mendorong situasi menjadi spiral kekerasan, pertempuran berdarah dan perang global yang masih berlangsung antara rezim Assad dan sekutunya dengan faksi-faksi jihad dan oposisi.

Sejak itu, menurut PBB, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta lainnya menjadi pengungsi di seluruh negeri yang babak belur akibat perang tersebut.

Namun Pusat Penelitian Kebijakan Suriah menyebutkan korban tewas akibat konflik enam tahun di Suriah berjumlah lebih dari 470.000 orang.

Bagikan